Pesawat siluman atau stealth aircraft merupakan pesawat yang dirancang untuk menyerap dan membelokkan sinyal radar dengan menggunakan teknologi siluman sehingga pesawat jenis ini memiliki kemampuan lebih sulit untuk dideteksi. Pada umumnya, negara-negara luar mulai membuat pesawat siluman ini untuk tujuan melancarkan serangannya selagi masih berada di luar jangkauan deteksi radar musuh baik secara visual, audio, sensor thermal, maupun gelombang radio.
Untuk kepentingan ini, sudah banyak negara yang mulai mengembangkan kehebatan pesawat siluman masing-masing. Apalagi untuk kepentingan militer, bila saja suatu saat terjadi perang, tentu keberadaan pesawat siluman akan sangat membantu. Seperti pesawat-pesawat siluman berikut yang akan segera kami bahas, disinyalir memiliki teknologi tercanggih di era modern seperti saat ini. Nah, supaya tidak penasaran dengan teknologi pesawat siluman tercanggih ini, berikut kami mengulasnya.
India selama ini memang dikenal bukan termasuk negara yang memiliki kekuatan militer kuat seperti Rusia maupun Amerika Serikat. Namun, mereka mempunyai mega proyek yang serius untuk meningkatkan kemampuan persenjataan militernya. Di tahun 2020, India disinyalir akan memliki pesawat siluman yang dinamakan Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA).
Pesawat tempur ini didesain dengan single-seat, tin engine strength, dan merupakan pesawat tempur yang memiliki multiperan dan mesin ganda. Sayangnya, kehebatan ini masih dalam tahap desain dan belum teruji secara nyata. Selain itu, AMCA juga tidak memiliki kemampuan untuk take off secara vertikal. Keberhasilannya pun diperhitungkan hanya memiliki peluang 20%.
Pesawat jenis KF-X merupakan upaya pemerintah Korea Selatan dan Indonesia untuk meningkatkan kelengkapan alutistanya. Pesawat ini didesain dengan kursi tunggal dan mesin ganda. Selain itu, KF-X juga dilengkapi dengan Advanced Weapon System dan didesain menjadi pesawat petarung multiperan. Sayangnya, seperti AMCA, KF-X juga dalam tahap pengembangan sehingga belum teruji kemampuannya.
Untuk mengembangkan proyek ini, Korea Selatan dan Indonesia harus mengeluarkan kocek sebesar 12 miliar USD. Rencananya pesawat siluman ini dijadwalkan akan diterbangkan pertama kali pada tahun 2017 nanti dan mulai digunakan di tahun 2020 oleh Angkatan Udara Korea Selatan dan Angkatan Udara Indonesia. Kehebatannya disinyalir melebihi kekuatan Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon dan hampir menyamai kehebatan F-35 Lightening II. Peluang keberhasilannya diproyeksikan mencapai 80%.
Pesawat Mitsubishi Advanced Technology Demonstrator-X Shinshin (Mitsubishi ATD-X Shinshin) merupakan pesawat generasi kelima Jepang yang akan diperkenalkan di tahun 2020. Pesawat ini merupakan pesawat eksperimen untuk menguji teknologi Jepang dalam hal Advanced Stealth Fighter Aircraft. Pesawat ini khusus dikembangkan oleh Kementrian Pertahanan Jepang melalui Technical Research and Development Intitute (TRDI).
Pesawat tempur Mitsubishi ATD-X Shinshin sudah diuji coba sejak tahun 2014 lalu. Pesawat ini dilengkapi dengan mesin ganda, Advanced Weapon System, sistem elektronika terbaik Jepang dengan kapasitas 2 orang pilot dan didesain sebagai pesawat petarung multiperan. Setelah selesei dikembangkan, Mitsubishi ATD-X Shinshin rencananya akan dipakai oleh Angkatan Udara Jepang.
Pesawat F-22 Raptor merupakan pesawat siluman milik Angkatan Udara Amerika Serikat yang merupakan pesawat generasi kelima dan didesain dengan single-seat serta mesin ganda. F-22 Raptor sudah diperkenalkan kepada publik semenjak tanggal 15 Desember 2005 lalu dan biayanya menghabiskan anggaran sebesar 65 miliar USD.
Meski dilengkapi dengan Advanced Weapon System, produksi pesawat ini sudah dihentikan oleh pemerintah Amerika Serikat karena biaya proyeknya yang sangat mahal. F-22 Raptor sayangnya juga bukan termasuk pesawat petarung multiperan sehingga dengan fungsi terbatas membuat F-22 Raptor makin ditinggalkan dan diganti pengembangannya dengan pesawat siluman jenis lainnya.
Pesawat F-35 Lightening II merupakan proyek bersama antara Amerika Serikat, Inggris, Italia, Belanda, Kanada, Turki, Australia, Norwegia, dan Denmark. F-35 Lightening II sudah mengalami penerbangan pertama di tanggal 15 Desember 2006 dan resmi diperkenalkan di tahun 2016 ini. Pesawat ini rencananya akan digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dan negera-negara lainnya yang ikut menyokong dana hingga 40 miliar USD banyaknya.
Meski termasuk mahal, peluang keberhasilan proyek ini diramalkan bisa mencapai 95%. Dengan tingkat keberhasilan tersebut, F-35 Lightening II sudah dilengkapi dengan Advanced Weapon System dan multiperan fighter. Sayangnya, mesin pesawat ini hanya menggunakan mesin tunggal dan teknologi plasma silumannya pun masih menggunakan teknologi lama.
Pesawat Black Eagle J-20 atau Chengdu J-20 merupakan pesawat prototype generasi kelima yang dikembangkan oleh Chengdu Aerospace Corporation yang pertama kali diterbangkan di tanggal 11 Januari 2011. Sebagai pesawat siluman, Black Eagle J-20 sudah dilengkapi dengan mesin jet ganda dan single-seat untuk digunakan oleh Angkatan Udara Cina.
Keberhasilan pengembangan pesawat ini disinyalir mencapai angka 99% dan akan mulai dipakai untuk operasional di tahun 2018 mendatang. Sayangnya, meski didesain sebagai pesawat petarung multiperan, pesawat ini justru lebih condong berfungsi sebagai pesawat pertempuran udara saja. Selain itu, pesawat ini dibuat mandiri oleh Cina sehingga tidak ada bantuan dana dari negara asing untuk ikut bergabung mengembangkan pesawat Black Eagle J-20 ini.
Pesawat jenis PAK-FA merupakan pesawat petarung generasi kelima yang dikembangkan oleh Russian Air Force. Pesawat jenis ini didesain langsung oleh perusahaan pesawat terbang Sukhoi dengan dilengkapi mesin jet petarung tipe ganda, single-seat, dan memiliki multiperan fighter. PAK-FA diterbangkan pertama kali di tanggal 29 Januari 2010 dan sudah dikenalkan secara resmi di tahun 2015.
Pesawat ini disinyalir menghabiskan biaya 8-10 milyar USD untuk pengembangannya. Dengan nilai besar tersebut, PAK-FA sudah memiliki teknologi Advanced Weapon System dan teknologi plasma siluman yang modern. Sayangnya, pesawat ini memiliki kekurangan karena tidak memiliki kemampuan untuk take off secara vertikal.
Nah, itu tadi 7 pesawat siluman yang akan berseliweran bebas di angkasa bilamana terjadi perang antar negara. Poin pentingnya, Indonesia ternyata menjadi salah satu negara yang serius untuk mengembangkan teknologi ini. Hal ini tentu menjadi kabar gembira di tengah alutista kita yang mulai berusia tua. Paling tidak, dengan persenjataan modern, rakyat Indonesia bisa jauh lebih tenang dalam menghadapi perang bilamana memang benar-benar akan terjadi perang.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…