Selain bulan Ramadan yang selalu dirindukan oleh umat Islam, bulan Sya’ban ternyata juga memiliki arti istimewa. Di bulan Sya’ban terjadi beberapa peristiwa penting, bahkan di Indonesia malam Nisfu Sya’ban biasa diperingati dengan berpuasa. Dikatakan bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, akan diberikan pengampunan sebanyak-banyaknya bagi umat Islam. Karenanya dianjurkan untuk berpuasa di hari ke-15 bulan Sya’ban.
Selain itu, di bulan Sya’ban juga terdapat satu peristiwa penting yang wajib umat Islam ketahui. Adalah perubahan arah kiblat. Tahukah kamu bahwa sebelum menghadap ke Ka’bah di Mekah, kiblat ibadah umat Islam adalah di Baitul Maqdis, Palestina? Berikut penjelasan selengkapnya.
Abu Hatim Al-busti dalam Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa “Orang muslim pernah shalat menghadap Baitul Maqdis selama 17 bulan tiga hari. Hal ini berdasarkan perhitungan Rasulullah SAW tiba di Madinah pada Senin, tanggal 12 bulan Rabi’ul awwal.’Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk mengganti arah kiblat ke Ka’bah pada hari Selasa pertengahan bulan Sya’ban.”
Setelahnya Nabi Muhammad SAW tekun berdoa hingga permintaannya dikabulkan. Malaikat Jibril kemudian turun dan membawa wahyu tentang beralihnya arah kiblat. Permintaan Nabi Muhammad SAW dikabulkan.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 144, Allah berfirman, “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
Kemudian, Rasulullah juga ingin mengetuk hati orang Arab dengan menjadikan Ka’bah sebagai kiblat sehingga dengan senang hati mereka akan masuk agama Islam. Selain itu, Rasulullah juga berkeinginan untuk masjid-masjid yang berada di kota kelahirannya mendapatkan kemuliaan. Pun alasan yang tak kalah penting adalah karena Ka’bah adalah kiblat bagi Nabi Ibrahim.
Tentu ada alasan Nabi Muhammad menginginkan arah kiblat umat Islam diubah menjadi Ka’bah di Mekah. Dan tentu juga ada hikmah yang bisa didapatkan dari perubahan tersebut. Menurut para ulama tafsir, berubahnya arah kiblat merupakan salah satu bentuk ujian bagi mereka yang beriman. Bagaimana bisa?
Sebagaimana Allah berfirman melalui surat Al-Baqarah ayat 143, “Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah.”
BACA JUGA: Aplikasi Alquran Digital dan Arah Kiblat Paling Lengkap
Sesungguhnya, apa yang sudah Allah ubah pastilah mengandung hikmah. Seperti berubahnya arah kiblat yang terjadi di bulan Nisfu Sya’ban yang juga merupakan ujian keimanan bagi umat Islam.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…