Angsa yang dipaksa makan berlebihan [image source]
Peternakan merupakan salah satu bisnis menjanjikan yang diminati banyak orang di dunia. Tak hanya di era modern ini, usaha ini bahkan sudah beken sejak zaman Rasulullah SAW. Dahulu, Rasul juga bekerja mengembalakan kambing dengan kasih sayang. Namun, miris rasanya para pelaku bisnis saat ini begitu jarang yang menggunakan nurani. Para binatang ternak sendiri kerap tak dianggap sebagai makhluk hidup. Jadilah para peternak memperlakukan para binatang dengan sadis.
Parahnya, kebiasaan menyiksa binatang tersebut sudah umum dilakukan di para peternak masa kini. Demi mendapatkan untung besar dan meminimalisir pengeluaran, para peternak melakukan beragam cara yang bisa dibilang keji. Berikut ini adalah beberapa contoh peternakan dunia yang menerapkan sistem paling tidak beradab.
Aktivis perlindungan hewan yang lebih kerap disebut PETA berhasil menemukan fakta di balik peternakan kelinci di China. Mereka juga sempat merekam bagaimana kedua kaki depan kelinci malang tersebut diikat, sementara kaki belakangnya diduduki oleh peternak. Setelahnya, bulu-bulu di tubuhnya dicabut dengan paksa dalam kondisi hidup-hidup, tanpa peduli si kelinci yang mengerang kesakitan.
Selandia baru memang dikenal dengan produk-produk peternakan seperti keju, susu, hingga daging. Sampai sekarang, negara ini menjadi salah satu pemasok hasil ternak terbesar dunia. Sedihnya, begitu banyak peternakan sapi di Selandia Baru yang namanya buruk karena kebiasaan kejam mereka saat memelihara hewan.
Foei Gras merupakan makanan mewah yang berasal dari Perancis. Makana tersebut berupa hati angsa yang hanya disajikan di restoran kelas tinggi. Namun, untuk mendapatkan hati yang lebih besar, para peternak memaksa para angsa untuk makan meski mereka tidak ingin. Mereka menggunakan semacam selang yang dimasukkan ke tenggorokan hingga makanan bisa langsung masuk dan dicerna.
Di kalangan para selebriti dan sosialita, tas buaya adalah salah satu benda mewah yang bisa menjadi simbol eksklusivitas. Harganya yang selangit itu memang hanya bisa terbeli oleh kaum-kaum kelas atas. Namun, di balik barang mewah tersebut, terdapat fakta mengerikan bagi para buaya ternak. Para peneliti PETA juga berhasil mendokumentasikan bagaimana perilaku para peternak yang menempatkan para buaya dalam satu tambak beton dengan air yang berbau sangat busuk, lembab, dan tidak ada sinar matahari.
Sadis dan mengerikan. Begitulah kelakuan peternak asal China yang memasukkan para anak itik dalam wajan berisi air mendidih. Video yang yang merekam kekejaman peternak tersebut juga sempat menjadi viral di dunia maya. Banyak yang mengecam tindakan barbar itu. Semua itik tersebut diketahui berjenis kelamin jantan. Para peternak memang hanya mengambil itik betina yang nantinya akan diambil telurnya.
Lima kisah sadis peternakan tersebut hanya sebagian kecil yang berhasil diungkap. Mungkin masih banyak peternak kejam di luar sana yang lebih mementingkan ‘untung’ daripada sifat beradab. Semoga sistem barbar tersebut tidak terjadi juga di Indonesia.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…