Peternakan merupakan salah satu bisnis menjanjikan yang diminati banyak orang di dunia. Tak hanya di era modern ini, usaha ini bahkan sudah beken sejak zaman Rasulullah SAW. Dahulu, Rasul juga bekerja mengembalakan kambing dengan kasih sayang. Namun, miris rasanya para pelaku bisnis saat ini begitu jarang yang menggunakan nurani. Para binatang ternak sendiri kerap tak dianggap sebagai makhluk hidup. Jadilah para peternak memperlakukan para binatang dengan sadis.
Parahnya, kebiasaan menyiksa binatang tersebut sudah umum dilakukan di para peternak masa kini. Demi mendapatkan untung besar dan meminimalisir pengeluaran, para peternak melakukan beragam cara yang bisa dibilang keji. Berikut ini adalah beberapa contoh peternakan dunia yang menerapkan sistem paling tidak beradab.
Aktivis perlindungan hewan yang lebih kerap disebut PETA berhasil menemukan fakta di balik peternakan kelinci di China. Mereka juga sempat merekam bagaimana kedua kaki depan kelinci malang tersebut diikat, sementara kaki belakangnya diduduki oleh peternak. Setelahnya, bulu-bulu di tubuhnya dicabut dengan paksa dalam kondisi hidup-hidup, tanpa peduli si kelinci yang mengerang kesakitan.
Dilansir dari media setempat, nantinya bulu-bulu kelinci itu akan digunakan sebagai bahan dasar topi bulu, sweater dan juga jaket. Kelinci yang disiksa tersebut biasanya yang telah berusia dua tahun. Mirisnya lagi, fakta bahwa 90% bulu kelinci yang digunakan di pasar tekstil dunia berasal dari China.
Selandia baru memang dikenal dengan produk-produk peternakan seperti keju, susu, hingga daging. Sampai sekarang, negara ini menjadi salah satu pemasok hasil ternak terbesar dunia. Sedihnya, begitu banyak peternakan sapi di Selandia Baru yang namanya buruk karena kebiasaan kejam mereka saat memelihara hewan.
Beberapa bahkan ada yang memaksa sapi melahirkan setiap tahun. Setelahnya, bayi yang baru lahir akan segera dipisahkan dari induknya. Jika sapi yang lahir adalah jantan, ia akan dibiarkan mati dalam kandang tanpa diberi makan dan minum. Jika tak kunjung mati, biasanya bayi-bayi sapi jantan tersebut akan ditendang-tendang hingga mati dengan cepat. Hal itu karena pihak peternakan hanya membutuhkan sapi betina yang nantinya akan diambil susunya.
Foei Gras merupakan makanan mewah yang berasal dari Perancis. Makana tersebut berupa hati angsa yang hanya disajikan di restoran kelas tinggi. Namun, untuk mendapatkan hati yang lebih besar, para peternak memaksa para angsa untuk makan meski mereka tidak ingin. Mereka menggunakan semacam selang yang dimasukkan ke tenggorokan hingga makanan bisa langsung masuk dan dicerna.
Setelahnya, mereka dimasukkan dalam kandang yang sangat sempit, hingga mereka tidak bisa banyak bergerak dan membuang energi. Makanan yang masuk pun akan dengan cepat menjadi lemak. Dalam kandang tersebut, kaki mereka membengkak karena mereka hanya bisa berdiri hingga berhari-hari. Proses menyedihkan itulah yang akan menghasilkan hati dengan ukuran besar, putih dan indah.
Di kalangan para selebriti dan sosialita, tas buaya adalah salah satu benda mewah yang bisa menjadi simbol eksklusivitas. Harganya yang selangit itu memang hanya bisa terbeli oleh kaum-kaum kelas atas. Namun, di balik barang mewah tersebut, terdapat fakta mengerikan bagi para buaya ternak. Para peneliti PETA juga berhasil mendokumentasikan bagaimana perilaku para peternak yang menempatkan para buaya dalam satu tambak beton dengan air yang berbau sangat busuk, lembab, dan tidak ada sinar matahari.
Pada usia satu tahun, buaya tersebut akan ditembak. Setelahnya, para buaya tersebut akan dipotong dengan kasar, bahkan saat mereka belum benar-benar mati. Paling miris adalah ketika para pekerja menyogok-nyogok leher buaya untuk mengeluarkan otaknya, padahal sebagian besar buaya masih dalam keadaan kejang-kejang.
Sadis dan mengerikan. Begitulah kelakuan peternak asal China yang memasukkan para anak itik dalam wajan berisi air mendidih. Video yang yang merekam kekejaman peternak tersebut juga sempat menjadi viral di dunia maya. Banyak yang mengecam tindakan barbar itu. Semua itik tersebut diketahui berjenis kelamin jantan. Para peternak memang hanya mengambil itik betina yang nantinya akan diambil telurnya.
Sementara para itik jantan yang malang itu langsung diproses dengan perebusan keji. Setelahnya, tubuh para itik bayi tersebut akan dimasukkan dalam mesin yang bisa membersihkan bulu-bulu mereka. Itik tersebut nantinya akan dijual pada pedagang rumahan untuk diolah menjadi barbeque.
Lima kisah sadis peternakan tersebut hanya sebagian kecil yang berhasil diungkap. Mungkin masih banyak peternak kejam di luar sana yang lebih mementingkan ‘untung’ daripada sifat beradab. Semoga sistem barbar tersebut tidak terjadi juga di Indonesia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…