Inspirasi

Pernah Rugi 10 Juta, Kini Pria Penjual Bumbu Ini Sukses Raup Omzet hingga 60 Juta Per Bulan

Anak muda zaman sekarang, banyak yang memilih untuk kerja kantoran. Selain tidak perlu memulai bisnis dari bawah, pendapatan yang tetap per bulannya bisa sangat memudahkan hidup. Tapi, tidak begitu bagi Sukri. Pria berusia 19 tahun ini memilih untuk membangun bisnisnya.

Uniknya, bisnis yang dipilih Sukri adalah usaha berjualan bumbu giling. Selama bertahun-tahun merintis bisnisnya, ia akhirnya bisa berada di titik di mana mendapatkan omzet hingga Rp60 juta per bulan. Tentunya, ia sempat mengalami kegagalan dalam berbisnis. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut.

Merantau untuk berjualan bumbu giling

Berawal dari keinginannya untuk mandiri, Sukri merantau dari Palembang ke Bandung. Ia mencari tahu letak pasar yang bisa dijadikan tempat berjualan. Setelah mencari di Bandung, Jakarta, hingga Bogor, Sukri akhirnya menemukan pasar yang cocok di Bogor. Tepatnya di Pasar Tradisional Jasinga, Bogor, ia memulai usahanya dalam berjualan bumbu dapur giling.

Sukri berjualan bumbu giling di pasar [sumber gambar]
Awal berjualan, Sukri hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp20 ribu per hari. Sehari-hari, ia harus berhemat menggunakan uang tabungan modal berbisnis untuk mencukupi kebutuhannya. Ia pun berjualan dari jam 4 pagi hingga 2 siang, menjajakan bumbu yang ia giling sendiri.

Menjual bumbu lengkap

Berbagai macam bumbu yang Sukri jual, mulai dari bumbu giling basah hingga kering. Bumbu giling yang ia jual di antaranya ada cabai kasar, cabai halus, bawang putih, kemiri basah, kunyit, hingga bawang merah. Ia juga menjual bumbu kering, seperti sari minang dan serba guna, ketumbar, juga lada bubuk. Sukri mematok harga Rp10 ribu hingga Rp30 ribu untuk bumbu gilingnya.

Menjual bumbu lengkap [sumber gambar]
Tak hanya bumbu giling basah dan kering, Sukri juga menjual bumbu lain. Seperti ketumbar rentengan, biji pala, cengkeh, daun kunyit, hingga kayu manis dalam kemasan plastik. Bumbu tinggal masak pun ada, seperti bumbu ayam goreng, rendang, hingga balado.

Meraih omzet hingga Rp60 juta per bulan

Sukri sudah berjualan bumbu giling di pasar selama 2 tahun. Ia kini sudah bisa menyewa 2 lapak, yang per harinya dikenakan biaya Rp5 ribu per lapak. Pembeli paling tidak membeli satu plastik bumbu seharga Rp2 ribu. Ia memperbolehkan pembeli membeli bumbu dalam jumlah sedikit untuk meringankan mereka.

Sukri mendapatkan omzet puluhan juta per bulan [sumber gambar]
Sukri pun sangat ramah kepada para pembeli dan selalu tersenyum. Tak jarang ia memberikan bonus kepada pelanggan yang membeli bumbunya. Tak heran jika bisnis Sukri laris manis. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan omzet Rp2 juta, jika diakumulasikan per bulannya bisa mendapatkan hingga Rp60 juta.

Pernah gagal dalam berbisnis

Meraih omzet jutaan rupiah per bulan di usia muda, tentu nggak mudah bagi Sukri. Ia pernah harus tidur di pasar karena tidak ada uang untuk membayar kontrakan. Sebelumnya pun Sukri sempat mengalami kegagalan yang membuatnya harus mengulang dari awal. Saat itu, ia mengeluarkan modal sebesar Rp10 juta untuk berjualan bumbu giling.

Pernah gagal namun bangkit lagi [sumber gambar]
Namun, uang sebesar itu harus ludes dan usahanya gagal. Ia pun mencari cara dengan bekerja kepada orang lain untuk modal membuka usahanya lagi. Tekadnya yang besar dan tak ingin mengecewakan orang tua di kampung, membuat sukri tidak menyerah dan berhasil bangkit lagi.

Rela tak pulang untuk sukses

Rela tak pulang kampung [sumber gambar]
Sebagai anak rantau, Sukri yang sudah tidak pulang selama 3 tahun ini pun merindukan keluarganya. Namun, ia ingin fokus pada perjuangannya membangun bisnis agar bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Ia berusaha untuk bisa membuka cabang dan mengejar kesuksesan. Bahkan, saat ditanya perihal pernikahan, Sukri mengatakan bahwa jodoh akan datang pada waktu yang tepat.

BACA JUGA: Berawal dari 3 Ekor, Pria Ini Bisa Beternak Ratusan Domba hingga Raih Omzet Ratusan Juta

Sukri mengatakan, bahwa dengan merantau dan merintis usaha dari bawah, ia jadi tahu apa itu keberhasilan, apa itu artinya hidup. Meski pahit, tapi manisnya kehidupan akan datang dengan seiringnya waktu dan perjuangan.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

11 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago