Kalau melihat berita tentang sejarah atau tentang kehidupan di jaman dulu, lega rasanya kita bisa hidup di jaman sekarang. Di jaman yang serba modern seperti sekarang ini, kita bisa menikmati segala kemudahan dengan beragam teknologi yang dulu belum pernah ada.
Nggak cuma itu saja, urusan pengobatan atau perawatan kesehatan sekarang ini jauh lebih canggih dan dengan melewati penelitian yang terpercaya terlebih dulu, nggak berdasar pada teori saja. Coba deh bayangkan kalau kamu berada di jaman dulu dengan perawatan medis yang bikin merinding seperti berikut ini. Dijamin bikin kamu bersyukur bisa hidup di jaman modern!
Kalau di era modern, saat kita dengar kata hydrotherapy, yang ada di bayangan kita adalah melakukan terapi penyembuhan dengan berendam dalam air. Tapi jangan salah, kalau di awal abad 20an, perawatan hydrotherapy lebih mirip dengan hukuman daripada pengobatan.
Bukan, ini bukan terapi untuk menyembuhkan penyakit malaria. Tapi justru sebaliknya, ini adalah terapi dengan menyuntikkan darah yang terinfeksi malaria. Di awal tahun 1900an penyakit seksual atau penyakit kelamin belum ada obatnya. Kemudian, seorang ahli syaraf asal Vienna, Wagner von Jauregg muncul dengan ide menyembuhkan syphilis dengan malaria.
Trend terapi koma ini dimulai sejak tahun 1927. Seorang dokter asal Vienna, Manfred Sakel tidak sengaja membuat salah satu pasiennya yang menderita diabetes mengalami overdosis insulin dan membuatnya menderita koma. Tapi malpraktik ini ternyata berakhir baik bagi Sakel karena pasien kecanduan morfin tersebut menyatakan bahwa ketergantungannya pada morfin telah hilang. Sakel kemudian melakukan kesalahan yang sama dengan pasien lain dan mengklaim pasien tersebut juga sembuh.
Selama sekitar 20 tahun di abad ke 20, dokter mengira bahwa memotong saraf di otak bisa menyembuhkan penyakit mental. Akhirnya, pada masa-masa itu dokter melakukan operasi dengan memasukkan benda tajam melalui lubang mata atau hidung untuk memotong syaraf otak.
Di awal abad 20an, Dr. Henry Cotton mengira bahwa masalah kelainan mental itu karena ada bakteri yang menginfeksi beberapa bagian tubuh seperti gigi, tonsil, sinus, dan usus besar. Solusi yang ia buat adalah menghilangkan organ-organ yang ia percaya mengalami infeksi. Tentu hal tersebut adalah masalah besar dan bisa menyebabkan kematian.
Trepanning sudah ada sejak jaman neolitikum. Dalam perawatan ini, seorang ahli bedah akan membuat lubang di tengkorak kepala untuk menyembuhkan masalah penyakit mental, migrain, serta sakit kepala lainnya.
Alat ini memiliki nama yang sama dengan tempat rumah sakit ia diperkenalkan, yaitu Utica Psychiatric Center. Alat ini berupa kotak sepanjang ukuran tubuh manusia dan fungsinya adalah untuk menahan pasien yang paling kasar dan suka menyakiti diri sendiri atau orang lain agar mereka bisa diam.
Dr. Julius Wagner-Jauregg adalah seorang dokter kelahiran Austria yang banyak terinspirasi oleh Nazi. Ia percaya bahwa schizophrenia dan penyakit mental lainnya disebabkan karena seseorang terlalu banyak masturbasi. Jadi untuk mengatasinya, ia melakukan sterilisasi pada beberapa pasiennya yang menderita schizophrenia tanpa persetujuan mereka.
Nah, melihat 8 metode penyembuhan seperti di atas tentu bikin kita bersyukur hidup di jaman modern ya. Setidaknya keselamatan pasien benar-benar diutamakan dan teknik penyembuhan dilakukan dengan meminimalisir efek samping.
Sering ngambek karena disuruh belanja sama ibu? Mungkin saatnya untuk menengok kepada sosok yang justru…
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…