Jika kamu punya waktu luang, coba sekedar buka salah satu media online yang ada dan cari berita yang memberitakan tentang presiden Indonesia. Kamu boleh memilih berita tentang presiden siapapun yang kamu mau. Selanjutnya, coba buka bagian kolom komentar dan baca komentar-komentar di sana. Kamu akan mendapati rentetan panjang debat kusir yang tak ada habisnya.
Hal seperti itulah yang telah terjadi selama ini siapapun presiden yang menjabat. Pro kontra dari kebijakan-kebijakan yang dibuat akan selalu ada, tapi cara menyingkapinya yang berbeda-beda. Ada yang dengan serius melakukan hal bermanfaat dengan memulai dari lingkungan tempat ia tinggal, tapi ada juga yang hanya teriak-teriak di sosial media.
Dalam sejarah bangsa kita, siapapun presiden yang berkuasa tidaklah lepas dari hujatan. Mulai dari presiden pertama hingga sekarang ini presiden Jokowi yang masih menjabat. Soekarno mendapatkan hujatan pada saat kejatuhannya, Soeharto mendapat hujatan di akhir kepemimpinannya. Habibi yang hanya memimpin dalam waktu singkat juga tidak lepas dari hujatan setelah lepasnya Timor Timur. Abdurrahman Wahid yang tenang juga tidak lepas dari caci maki karena gaya kepemimpinanya. Megawati, SBY, dan yang sekarang Jokowi juga tidak lepas dari hujatan dan caci maki.
Apakah ini memang membuktikan bahwa kita memang masyarakat yang suka menghujat dan mencaci maki? Beberapa orang tentu akan langsung menjawab TIDAK dan beralasan bahwa karena presiden tersebut membuat kebijakan yang tidak tepat. Masalahnya, hal tersebut bukanlah alasan atau pembenaran sikap menghujat.
Ketika seorang pemimpin sudah lengser, tidak lagi berkuasa dan digantikan dengan presiden selanjutnya. Maka mantan presiden tersebut diingat karena kebaikannya dan sisi positif yang ia miliki. Membanding-bandingkan dengan pemerintahan yang sekarang sedang berlangsung dan sasaran hujatan pindah ke presiden yang baru. Nyatanya, mencari-cari kelemahan memang lebih asyik daripada melihat apa yang sudah dilakukan para presiden tersebut untuk kita.
Seorang pemimpin memang bukanlah sosok yang sempurna dan pasti memiliki kelemahan. Namun ada baiknya jika kita sebagai masyarakat bersatu dan memberikan kritik yang membangun. Bukan asal teriak-teriak di sosial media dan memberikan tuduhan yang bukan-bukan.
Perjalanan menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara gampang. Ada langkah panjang yang harus ditempuh untuk mencapai di kursi pemimpin dan ketika bereada di sana, mereka mengemban tanggung jawab yang luar biasa besar. Bukankah kita seharusnya berjalan bersama dengan pemimpin tersebut jika ingin Indonesia menjadi negara yang lebih maju? Jika kita hanya duduk diam di balik layar dan menuding mereka ‘tidak becus’, memangnya apa yang sudah kamu lakukan untuk negaramu?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…