Menunggu waktu saat memasuki hari raya Idhul Adha, banyak dari masyarakat Indonesia melakukan berbagai persiapan untuk menyambutnya. Salah satunya adalah melaksanakan qurban atau menyembelih hewan seperti kambing dan sapi bagi mereka yang mampu. Menariknya, tidak hanya kalangan berkecukupan saja yang hendak berqurban, tapi juga mereka yang bisa dibilang hidup dalam keterbatasan.
Salah satunya adalah seorang pemulung yang bernama Inaq Sahnun. Dilansir dari insidelombok.id, wanita asal Narmada, Kabupaten Lombok Barat ini bahkan mampu mengumpulkan uang senilai Rp10 juta, yang bakal digunakannya untuk membeli sapi qurban. Alhasil, apa yang dilakukan oleh Inaq pun menjadi tamparan keras bagi orang-orang kaya yang enggan mengeluarkan hartanya untuk sedekah.
Berprofesi sebagai pemulung, tak membuat seorang Inaq Sahnun lupa akan kewajiban berbagi kepada sesama. Dilansir dari insidelombok.id, ia mampu mengumpulkan uang senilai Rp10 juta dari hasil memulung sampah plastik. Di mana, dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli sapi kurban dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah.
Sehari-harinya, Inaq menjadi pemulung botol plastik di sejumlah wilayah di Kota Mataram, khususnya kawasan Cakranegara. Hasil dari profesinya tersebut, kemudian dijualnya kepada pengepul bernama Sainah dengan harga satu karung Rp10.000 hingga Rp20.000 dan Rp50.000. Tak langsung terkumpul Rp10 juta, Inaq mengumpulkan uangnya selama 5 tahun dan sebelumnya telah dihajatkan untuk berkurban.
Menjadi pemulung yang setiap hari berjalan menyusuri sudut-sudut kota, Inaq ternyata hidup sebatang kara di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Selain karena dirinya belum menikah, kedua saudaranya diketahui juga telah tiada. Praktis, kondisi tersebut hanya menyisakan dirinya seorang. Tak hanya itu, ia juga menumpang tidur di sebuah warung makan.
“Saya tidur dan makan di warung ini (warung makan pintu keluar Mataram Mall-red), menggunakan tikar yang diberikan oleh pemilik warung sekaligus menjaga warung ini,” ujarnya yang dikutip dari insidelombok.id. Menurut pemilik warung yang bernama Rehan, Inaq sebelumnya tidur di areal pekuburan Karang Jangkong. Karena banyak hewan buas seperti anjing dan ular, ia pun ditawari tidur di warung saat malam tiba.
Mungkin, apa yang dilakukan oleh seorang Inaq Sahnun terbilang sesuatu yang luar biasa dan jarang terjadi. Bagaimana tidak, seorang pemulung yang notabene hidup dalam keterbatasan materi, namun mampu berkurban seekor sapi. Aneh tapi nyata, tapi itulah fakta sesungguhnya. Bukankan Tuhan akan memberikan jalan pada hamba-Nya jika memiliki niat yang baik?
Dari kisah ini pula, kita bisa memetik hikmahnya. Bahwa terkadang memandang remeh pada seseorang hanya karena profesinya, bukan berarti mereka tidak lebih baik daripada diri kita. Justru sebaliknya, ada banyak kebaikan tersembunyi yang mungkin luput dari pandangan, menunjukkan bahwa sosok tersebut adalah figur istimewa. Semoga bisa jadi renungan bagi kita semua.
BACA JUGA: Tanpa Libatkan Bank, Teknik Menabung dari Bos Pemulung Sanggup Bawa Dirinya Sukses Besar
Kisah seperti Inaq Sahnun di atas, tentu dianggap mustahil untuk berqurban jika dilihat dari sudut pandang kalkulasi secara materi. Namun, di sinilah Tuhan Yang Maha Esa menunjukkan kebesaran-Nya. Meski hidup berhimpitan nasib sebagai pemulung, siapa sangka jika niat mulia Inaq membuatnya berhasil berqurban seekor sapi dari hasil memulung sampah plastik. Terbukti, tak usah menunggu kaya dulu untuk sedekah bukan?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…