Di Indonesia, memang sudah banyak jumlah orang yang memiliki kendaraan sendiri baik itu mobil ataupun motor. Meski begitu, jumlah pejalan kaki juga masih cukup banyak. Coba saja lihat di trotoar-trotoar pejalan kaki, atau di jalan raya, masih banyak kok orang-orang yang berjalan kaki.
Pemerintah setempat cukup baik hati dengan membangun trotoar, zebra cross, serta jembatan penyeberangan untuk melindungi pejalan kaki. Tapi, apa mereka membutuhkan fasilitas-fasilitas ini? Nggak. Inilah alasannya.
Pejalan kaki itu adalah makhluk yang selalu terburu-buru. Sepertinya mereka memiliki kesibukan super padat sehingga nggak ada waktu untuk sekedar melangkahkan kakinya beberapa langkah lagi ke zebra cross, apalagi ke jembatan penyeberangan.
Kabarnya, trotoar itu adalah lahan untuk pejalan kaki. Tapi nggak usah. Nggak perlu, pejalan kaki bisa berjalan di manapun mereka mau. Kalau perlu juga jalan di pembatas jalan yang ada di tengah jalan raya itu.
Jalan kaki itu melelahkan, jadi jangan coba-coba menyuruh pejalan kaki menyeberang jalan di jembatan penyeberangan. Bayangkan, pejalan kaki harus menaiki tangga yang cukup tinggi, naik turun. Bayangkan capeknya!
Zebra cross itu nggak dibutuhkan. Pengendara kendaraan itu nggak ngerti artinya garis putih hitam di jalan raya. Itu cuma hiasan bagi mereka, jadi nggak perlu lah membuat rambu-rambu yang nggak dipahami artinya oleh pengendara kendaraan.
Para pengendara kendaraan itu juga termasuk orang super sibuk. Mereka terburu-buru di jalan raya. Nggak ada waktu untuk berhenti sejenak demi memberikan kesempatan bagi pejalan kaki untuk menyeberang.
Tulisan ini tentu bermaksud menyindir pengguna fasilitas umum. Masalahnya, pemerintah setempat sudah menyediakan fasilitas yang sebenarnya cukup memadai, namun justru para pengguna jalan ini yang tidak memanfaatkannya dengan baik.
Pengendara kendaraan menyalahkan pejalan kaki yang asal nyelonong, pejalan kaki menyalahkan pengendara yang nggak mau memberi jalan. Nggak akan ada habisnya jika semua pihak saling menyalahkan. Jadi, mari memperbaiki lalu lintas dimulai dari diri sendiri dengan mulai mengikuti tata tertib lalu lintas.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…