Selain Ir Soeratin Sosrosoegondo dan para tokoh pergerakan, dahulu PSSI juga terbentuk oleh 7 tim tanah asal Indonesia. Dimana mereka menjadi saksi dan inisiator dengan membubuhkan tanda tangan menyepakati berdirinya organisasi olahraga tersebut. Bermodalkan semangat sumpah pemuda, PSSI juga disepakati sebagai alat perjuangan bangsa, menentang penjajah lewat jalur sepak bola.
Ke tujuh klub itu sendiri adalah Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM), Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), dan Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Nama yang pastinya sangat asing di telinga kalian. Pasalnya, memang gaungnya terdengar ketika masa kolonial dan beberapa tahun setelah kemerdekaan.
Walaupun begitu, tapi nama-nama tadi hingga kini masihlah banyak yang eksis di kompetisi sepak bola nasional. Bahkan beberapa kini mempunyai label juara dan masuk kategori raksasa Liga Indonesia. Masih terkait hal tersebut, berikut Boombastis berikan kiprah terkini dan transformasi kesebelasan pendiri PSSI di percaturan sepak bola nasional.
Seperti telah disebutkan tadi tentang transformasi, beberapa nama-nama klub pendiri PSSI saat ini hampir semuanya berganti nama. Seperti Persib Bandung, PSIM Yogyakarta, Persis Solo, PSM Madiun, PPSM Magelang, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta. Untuk nama terakhir tersebut, pada kompetisi sepak bola tahun lalu raih beragam trofi. Bahkan juga mentas di kejuaraan Asia.
Kembali berbicara tentang raihan trofi Tim Ibukota tersebut, pada 2018 bisa dikatakan menjadi tersukses untuk mereka. Di mana mampu meraih capaian double winner dengan merengkuh gelar Liga 1 dan Piala Presiden. Tidak hanya itu, Persija Jakarta juga kirim punggawanya menjadi pemain terbaik dan top skor di dua ajang tadi. Sedangkan kini, menembus 8 besar Piala Presiden dan bermain di kompetisi Asia AFC Cup.
Setali tiga uang dengan Persija tadi, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) dan Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB), juga raih capaian bagus di kompetisi sepak bola Indonesia. Klub yang kini bernama Persib dan Persebaya tersebut mampu menembus posisi papan atas Liga 1 dan ikut serta meramaikan pemburuan gelar liga.
Persib sendiri pada kompetisi musim lalu, sukses bercokol di posisi ke empat dengan menorehkan 14 kali kemenangan, 10 hasil imbang, dan menelan 10 kekalahan. Sedangkan untuk kesebelasan asal Jawa Timur tadi, berada di urutan ke lima dengan meraih hasil 14 kemenangan, 8 kali imbang, dan 12 kekalahan. Dan kini Persebaya Surabaya masih berlaga di Piala Presiden dan Piala Indonesia. Untuk ajang terakhir tersebut Persib juga masih ikut.
Selain ikut meramaikan kompetisi liga kasta teratas, dua kesebelasan pendiri PSSI juga tampil di kompetisi kedua Indonesia. Di sana diwakili oleh PSIM Yogyakarta dan Persis Solo. Kedua tim yang berasal dari Jawa bagian tengah ini bisa dikatakan punya capaian lumayan. Mereka sama-sama mampu terhindar dari jurang degradasi.
Meski harus menelan pil pahit tidak lolos ke babak 8 besar Liga 2, tapi baik PSIM dan Persis Solo sama-sama sukses menorehkan lebih dari 7 kemenangan liga. Bahkan PSIM mampu mengukir 12 kemenangan dengan sukses hanya merasakan empat kekalahan saja. Terkait mereka kini sepertinya tengah melakukan persiapan untuk Liga 2 tahun ini.
Berbeda dengan nama-nama kesebelasan tadi, nasib tidaklah mengenakan malah harus rela diterima dua pendiri PSSI asal Madiun serta Magelang. Di mana kedua bernama PPSM Magelang dan PSM Madiun gaung seperti hilang ditelan bumi. Malahan, terpantau oleh penulis tidak mengikuti kompetisi liga tahun lalu.
Dan untuk PSM Madiun, kabarnya sejak tahun 2011 lalu telah vakum dari hingar-bingar persepakbolaan nasional. Kekurangan dan dan minim sponsor pada umumnya menjadi salah satu penyebab nasib nestapa mereka.
BACA JUGA: Sempat Berjaya, 4 Tim Indonesia Berprestasi Ini Namanya Hilang Ditelan Bumi
Berkaca dari kisah-kisah tadi, agaknya sedikit menjadi bukti kalau bertahan lama di sepak bola Indonesia bukanlah perkara mudah. Selain harus banyak berjuang, mereka juga diwajibkan untuk improve dan meningkat kualitas tim dari segala sisi, mulai manajemen, pemain, suporter, hingga fasilitas. Besar harapan ke depan kesebelasan-kesebelasan tadi semuanya mampu mentas di liga teratas Indonesia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…