Sebagai salah satu pahlawan bangsa, sosok Mohammad Hoesni Thamrin atau M.H. Thamrin begitu melekat erat di daerah Ibukota Jakarta. Bukan hanya sumbangsihnya yang besar terhadap kemerdekaan Indonesia, tapi juga jasanya pada dunia sepakbola di masa lalu yang juga ikut mewarnai khazanah perjalanan olahraga populer di Indonesia tersebut. Khususnya di wilayah Jakarta.
Sebagai tokoh pergerakan nasional, Thamrin berupaya menumbuhkan gagasan kebangsaan dan memperbaiki nasib golongan anak bangsa. Dilansir dari laman historia.id, bergerak dalam lapangan politik melalui Gemeenteraad (Dewan Kota), Volksraad (Dewan Rakyat), Kaoem Betawi, dan Partai Indonesia Raya (Parindra). Tak hanya itu, ia juga sukses menyatukan masyarakat lewat lapangan hijau sebagai tokoh yang disegani pada masa itu.
Semasa menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) selama 1927-1940, Thamrin banyak berjuang untuk memperbaiki nasib anak bangsa. Dilansir dari laman historia.id, melalui sidang-sidang Gemeenteraad (Dewan Kota) sejak 1919, salah satu gebrakan Thamrin pada saat itu adalah desakan terhadap pemerintah kolonial untuk melaksanakan program perbaikan kampung (Kampongs Verbetering).
Freek Colombijn dalam Under Construction: The Politics of Urban Space and Housing during Decolonization of Indonesia 1930-1960 yang dikutip dari historia.id menuliskan, ide Thamrin itu disetujui Pemerintah Kota Batavia dan program perbaikan kampung pun berlangsung dengan dana patungan dari pemerintah pusat dan kota.
Selain perbaikan kampung di sekitaran Batavia, Thamrin juga masuk ke lapangan sepakbola pada 1928. Tak hanya sekedar turun lapangan, pria kelahiran 16 Februari 189 itu juga ikut berkecimpung sebagai pemain bola di dalamnya. Dilansir dari historia.id, kesukaannya pada si kulit bundar sama dengan tokoh pahlawan lainnya seperti Mohammad Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka.
Saat aktif di Volksraad, Menurut Bob Hering dalam Mohammad Hoesni Thamrin: Tokoh Betawi-Nasionalis Revolusinoer Kemerdekaan, dia kerap mendorong pembentukan kesatuan sinkretis yang padu demi menghapus diskriminasi pemerintah kolonial terhadap anak bangsa di beragam bidang. Salah satunya sepakbola.
Selain berkiprah dalam pusaran politik, tokoh pergerakan nasional itu mendukung penuh pergantian nama VBB menjadi VIJ. Laman historia.id menuliskan, kelak pengurus VIJ turut berperan melahirkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 1930. Kemudian VIJ berganti nama jadi Persija pada 1942.
Salah seorang kawannya sesama tokoh pergerakan di Volksraad yang bernama Otto Iskandar Dinata, sempat melakukan pertandingan eksebisi dua kali pada 1932 dan 1933. Tak hanya itu, ia juga mengajak tokoh-tokoh pergerakan nasional mengolah bola di lapangan. Kelak, Thamrin menjadi sosok yang berjasa dengan menyumbangkan sebagian dari kekayaan miliknya untuk mengupayakan lapangan bola yang layak bagi anak bangsa.
Keberadaan lapangan yang layak di Laan Trivelli, merupakan buah dari sumbangsih Thmarin yang amat berharga pada saat itu. Laman historia.id menuliskan, ia menyumbangkan uang senilai 2000 gulden di kawasan tersebut agar bisa digunakan oleh anak bangsa bermain sepak bola. Hal ini ternyata dilatarbelakangi kesulitan dari VIJ untuk menggelar pertandingan.
Saat itu, banyak lapangan di kampung-kampung Batavia tidak layak untuk memutar kompetisi antar klub VIJ. Di tempat ini pula, Thamrin mengajak Sukarno membuka kompetisi PSSI pada 16 Mei 1932 setelah Sang Proklamator bebas dari penjara Sukamiskin, Bandung.
BACA JUGA: Soe Hok Gie, Aktivis Sosialis yang Menjadi Kawan Dekat Prabowo Subianto Saat Muda
Sebagai toko pergerakan nasional, hobi Thamrin di sepak bola ternyata juga bisa dijadikan sebagai alat perjuangan, sekaligus menumbuhkan rasa kebangsaan di antara anak-anak muda pada saat itu. Tentu saja, hal ini bisa menjadi teladan yang bagus. Terutama bagi politisi modern Indonesia pada saat ini. Bahwasannya, berpolitik juga bisa dilakukan secara santun dan elegan lewat hal-hal yang disukai masyarakat luas.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…