Categories: Tips

Hobi Mengisap Vape, Paru-Paru Wanita Ini Mengeluarkan Cairan Rasa Coklat

Sebelum vape atau rokok elektrik masuk di Indonesia, rokok dan kretek sudah terlebih dahulu menguasai Indonesia. Sebelum rokok berfilter ada, kretek sudah ada pada abad ke-19 tepatnya di Kudus. Seseorang bernama Haji Djamari menemukan kretek yang awalnya digunakan untuk mengobati rasa sesak di dalam dadanya. Sejak ditemukan pertama kali kretek akhirnya bertansformasi dan berkembang menjadi rokok berfilter yang banyak diproduksi dan dijual sekarang.

Seiring dengan berjalannya waktu, rokok yang awalnya menggunakan tembakau yang diramu dengan cengkih dan saus racikan lainnya kembali bertansformasi. Akhirnya muncul rokok elektrik yang tidak menggunakan cengkih sebagai bahasan “rasa-rasanya”. Rokok elektrik yang akhirnya disebut dengan vape ini menggunakan cairan sejenis konsentrat untuk memberikan rasa yang berbeda-beda.

Rokok Vape [image source]
Hadirnya vape di kalangan masyarakat disambut pro dan juga kontra. Mereka yang menyatakan kontra menganggap kalau vape justru sangat berbahaya dibandingkan rokok biasa. Padahal mau rokok apa pun, tetap saja memasukkan asap ke dalam tubuh. Akibatnya, paru-paru akan terganggu cepat atau pun lambat.

Pihak yang pro menganggap kalau vape itu produk yang mutakhir. Kalau ngerokok biasanya hanya merasakan cengkih, tembakau, atau rasa mint pada varian tentu, maka vape bisa memberikan rasa lain. Misal rasa buah, vanila, kopi, hingga cokelat pun ada. Menggunakan vape akan memberikan varian rasa berbeda sehingga aktivitas merokok bisa lebih menyenangkan hingga kasus di bawah ini muncul.

Ngevape [image source]
Wanita yang ada di dalam gambar itu mengaku sebagai penghisap dari vape atau rokok elektrik. Sayangnya, kebiasaan yang sedang kekinian itu justru membuatnya jadi celaka. Setelah ngevape berkali-kali dengan drop rasa coklat, dia langsung ambruk karena paru-parunya mengalami pembengkakan.

Setelah sesak napas selama semalaman, dia memeriksakan diri ke dokter dan paru-parunya dipenuhi oleh cairan cokelat. Untuk membuat si empu paru-paru bisa bernapas lagi, akhirnya cairan itu disedot keluar secara perlahan-lahan.

Dari contoh di atas, kita bisa membuat sebuah hipotesis kecil bahwasanya, merokok dengan cara apa pun tetaplah berbahaya. Mau apa pun alasannya, tubuh manusia bukan tempat untuk dimasuki asap. Tubuh adalah tempat masuknya nutrisi yang bermanfaat.

Lantas apakah merokok dengan cara tradisional dan ngevape ini berbahaya? Anda tentu bisa menjabatnya sendiri, kan?

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Anak Pertama Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Lahir, Namanya Unik Khas Jawa

Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…

17 hours ago

Fenomena Sound Horeg, Musik yang Bikin Geger dan Kontroversial Tapi Disukai!

Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…

4 days ago

Kronologi dan Tanda-Tanda Sebelum Kepergian Marissa Haque

Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…

2 weeks ago

Cinta Abadi Ikang Fawzi, Masih Mendalam Hingga Maut Memisahkan

Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…

2 weeks ago

Dapat Gelar Doktor Kampus Luar Negeri, Raffi Ahmad Malah Kena Cibir Netizen

Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…

2 weeks ago

Elaine Low Dapat Warisan 127 Triliun dari Sang Ayah, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…

2 weeks ago