4. Menjadi Wakil Presiden yang Tak Dianggap
Selesai menjadi Pangab, Try Sutrisno pun dijadikan kandidat kuat sebagai pendamping Soeharto dan menggantikan wakil presiden Sudharmono. Proses pengangkatan Try Sutrisno sendiri cukup rumit dan melibatkan partai-partai besar kala itu. Faktanya, sebelum Try Sutrisno diangkat, Presiden Soeharto ternyata hampir memilih BJ Habibie atau mengangkat kembali Sudharmono.
Sutrisno sempat mengalami masa tidak enak dengan Presiden Soeharto. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kali sang wakil presiden ini tidak dianggap. Misalnya tidak pernah diajak diskusi tentang pembentukan kabinet, atau sang presiden lebih memilih Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono, untuk mengemban tugas kepresidenan ketika Soeharto pergi ke Jerman untuk perawatan kesehatan.
Meskipun demikian, Try Sutrisno tetap aktif menyokong sang kepala negara. Hingga akhirnya kiprahnya mulai diakui. Kuat dugaan pria gagah ini akan menggantikan Soeharto di masa depan. Namun hal tersebut urung terjadi. Bahkan ketika ia diminta untuk sekali lagi menjabat sebagai wakil presiden di tahun 1998, Try Sutrisno menolaknya dan menyerahkannya kepada Habibie. Seperti yang kamu tahu, di masa itu Soeharto mengundurkan dirinya. Hal ini jadi bukti jika Try Sutrisno adalah sosok yang setia kawan.