2. Awal Karir Militer yang Tak Mudah
Meskipun sang ayah notabene bersinggungan dengan ABRI, namun hal tersebut sama sekali tak memudahkan Try Sutrisno untuk lulus tes. Bahkan ia gagal di pemeriksaan fisik, walaupun tes ujian masuk bisa dilaluinya. Untungnya Mayor Jenderal GPH Djatikusumo yang ketika itu memimpin, menaruh ketertarikan kepada Sutrisno. Hingga akhirnya sang Mayor pun memanggilnya kembali untuk melanjutkan tes. Sutrisno pun lulus dengan cukup memuaskan dan ia resmi jadi anggota militer sekarang.
Keinginan kuatnya sejak dulu memang jadi tentara, namun ketika ia benar-benar berada di posisi tersebut mentalnya sempat ciut. Bagaimana tidak, tak lama setelah diterima, Try Sutrisno langsung dihadapkan dengan konflik. Ketika itu ia ditugaskan untuk meredam pemberontakan PRRI. Yakni sebuah kelompok separatis Sumatera yang ingin mendirikan pemerintahan tandingan Soekarno.
Setelah konflik tersebut selesai, Try Sutrisno pun lulus dari ATEKAD. Karir kemiliterannya makin meroket tatkala pada tahun 1974 ia terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto yang kelak akan jadi orang terdekatnya di pemerintahan.