Zaman sekarang mencari ketenaran sudah sangat mudah, karena ada berbagai media sosial yang membantu untuk mem-publish semua aktivitasmu. Menjadi sosok yang dikagumi hingga dihujat oleh netizen satu Indonesia pun bukan hal yang mustahil. Seperti diketahui belakangan banyak sekali konten-konten unfaedah yang bertebaran di media sosial, terutama yang mengandung kontroversi.
Perbuatan yang viral dan memancing kontroversi ini tampaknya tak bosan-bosan dilakukan. Polanya pun sama persis, kalau nanti sudah viral dan dikenal, maka akan membuat surat pernyataan hingga klarifikasi permintaan maaf. Padahal, kalau sudah tau konsekuensinya akan begitu, kan lebih baik enggak usah dilakukan toh?
Belakangan, nama Ferdian Paleka menjadi pembicaraan netizen. Pasalnya, YouTuber ini membuat sebuah konten prank memberikan kardus berisi sampah kepada para waria yang ada di Bandung. Sebelum Ferdian, ada hassanjr, pembuat konten khusus prank yang mengiming-imingi uang 10 juta untuk siapapun yang mau membatalkan puasanya. Setelah itu, ada pula sosok yang viral karena joged dugem sambil salat karena mendengar suara musik. Mereka semua terkenal karena perbuatan yang tidak pantas untuk ditiru ya guys.
Sudah barang tentu, konten yang seperti ini banyak dilihat dan bisa mendulang adsense –jika diunggah di kanal media sosial. Namun, lagi-lagi terkenal mereka melalui jalur non-prestasi alias pasti mendatangkan kontroversi. Netizen akan berbondong-bondong mencaci dan menghujat dengan kata-kata yang kasar.
Setelah panen hujatan sana-sini, barulah mereka sadar bahwa apa yang dilakukan itu tidak mendatangkan manfaat sama sekali. Malahan, bisa membuat mereka berada dalam bahaya dan incaran pihak berwenang karena dianggap melecehkan agama, merugikan orang lain, atau bahkan melanggar UU ITE (bagi yang membuat konten tak sesuai aturan). Setelahnya, pasti yang memberikan klarifikasi dan memohon maaf kepada netizen dan objek yang sudah menjadi korban. Kalau sudah tau begini, mengapa masih dilakukan sih Bwambang?
Dalam kasus Ferdian Paleka dan remaja yang salat sambil joged-joged, mereka akhirnya diamankan oleh pihak berwajib dan mendekam di dalam penjara. Masalah seperti ini harusnya bisa dijadikan pelajaran oleh para pembuat konten lain agar tak terulang lagi dan lagi. Sudah banyak banget loh orang yang diciduk oleh polisi karena ulah kelakuan mereka sendiri. Sudah terlalu banyak contoh rasanya, sehingga pembuat konten yang ingin viral secara instan tak perlu meniru juga. Kalau memang mau berniat untuk menjadi sosok terkenal, maka lakukan dengan prestasi, bukan sensasi.
BACA JUGA: Seringkali Terjadi, Inilah Alasan Mengapa Prank Jahat Kerapkali Dilakukan oleh Youtuber
Semoga kelakuan-kelakuan yang menuai banyak kontroversi di atas bisa menjadi pelajaran untuk para pembuat konten lain ya. Ada banyak cara kok agar kamu bisa dikenal oleh banyak orang. Kalau mau masa terkenalnya awet, maka buatlah prestasi dan teruslah menggali potensi diri, bukannya malah membuat sensasi yang berujung masuk bui, oke?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…