Selama bulan Ramadan, tempat ibadah seperti masjid dan musholla biasanya menyediakan takjil atau makanan untuk berbuka bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa. Tentu hal ini lumrah dilakukan hampir kebanyakan masjid di seluruh dunia. Tapi di masjid negara Wales, pembagian makanan saat Ramadan terbilang unik. Sebab sasaran pemberian makanan adalah warga non-Muslim.
Dalam acara tersebut, warga Muslim menjadi panitia yang berperan dalam menyiapkan segala keperluan. Setiap harinya, warga non-Muslim diundang untuk menikmati hidangan yang disediakan masjid. Agenda ini pun telah dijalankan selama enam tahun terakhir dan selalu berjalan lancar serta damai.
Terhitung sejak hari Sabtu 27 Mei 2017 lalu, Masjid Dar Ul-Isra yang ada di Cardiff nampak sibuk. Sebab tak seperti bulan-bulan biasanya, di momen Ramadan masjid ini mengadakan makan bersama gratis. Setiap harinya, sekitar 150 hingga 400 warga non-Muslim datang untuk mengonsumsi makanan hingga beberapa minggu ke depan.
Acara tahunan rutin yang ada di Masjid Dar Ul-Isra tersebut merupakan bagian dari proyek badan amal yang disebut Bridges for Communities. Sebuah badan amal yang bekerja dengan tujuan mempromosikan pemahaman di antara komunitas agama. Kegiatan ini merupakan upaya untuk membentuk persatuan antara komunitas agama yang ada di negara anggota Inggris Raya itu.
Sarah Evan, relawan yang menjadi salah satu panitia acara menyatakan jika kegiatan itu telah dijalankan selama enam tahun. Acara makan bersama menjadi pilihan sebab berbagi makanan merupakan cara yang ampuh untuk lebih akrab satu sama lain. Selain itu, acara ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih berhubungan dengan baik pada mereka yang berbeda agama. Lebih lanjut, perempuan yang bekerja sebagai perawat di University Hospital of Wales itu juga menyatakan jika Ramadan adalah kesempatan yang baik untuk membawa orang-orang dari berbagai agama duduk bersama.
Selain menyediakan makanan gratis yang dimulai dari waktu berbuka, sekitar pukul 20.30 hingga 22.00, ada juga kegiatan lain di masjid ini. Salah satunya adalah menerima siapa saja yang datang dan ingin bertanya tentang bulan Ramadan atau tentang Islam itu sendiri. Seperti yang dijelaskan Mohammed Alamgir Ahmed, Masjid Dar Ul-Isra akan menyambut baik publik yang penasaran terhadap apa itu bulan Ramadan. Termasuk apa yang dipercaya kaum Muslim tentang Ramadan, bagaimana hidup seorang Muslim selama Ramadan, bahkan bagaimana tetap bisa menyesuaikan diri saat bekerja selama bulan Ramadan. Setiap hari sekitar 30 orang non Muslim datang untuk bertanya tentang Ramadan atau diskusi tentang Islam di masjid ini.
Kegiatan berbagi makanan kepada masyarakat non-Muslim yang juga diikuti pelajar dan tunawisma ini didukung oleh proyek amal Bridges for Communities. Sedangkan orang-orang yang bertugas menjadi juru masak adalah professional di bidangnya. Meski begitu, koki-koki tersebut merupakan sukarelawan yang tidak dibayar. Makanan yang disajikan pun beragam seperti makanan Arab, Asia, Timur Tengah dan Malaysia.
Kegiatan yang dilakukan Masjid Dar Ul-Isra ini sungguh patut diacungi jempol. Toleransi seperti ini mungkin perlu dicontoh masyarakat tanah air yang belakangan sering terlibat isu saling serang antar agama. Padahal harus diingat juga, setiap agama pada dasarnya mengajarkan kerukunan sesama manusia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…