Selain terkenal dengan wisata budaya dan destinasi alam yang memukau, Yogyakarta juga menawarkan beragam kuliner yang menggoda selera. Kalau dulu cita rasa makanan khas Yogyakarta terkenal dengan manis, kini tren masakan pedas pun hadir mewarnai Kota Gudeg ini.
Kehadiran tren masakan pedas di Yogyakarta nampaknya tidak setengah-setengah dalam memanjakan pecinta rasa ini. Sebab pedas yang dimaksud adalah “benar-benar pedas” alias super pedas. Maka jangan menyesal jika bibir kamu jadi dower, hidung meler, badan berkeringat, bahkan bisa-bisa sampai menangis. Nah, berikut ini deretan lima makanan pedas yang paling populer hingga membuat pembeli rela antri berjam-jam.
Sudah berjualan sejak tahun 1988, oseng-oseng Bu Narti hanya ramah pada pecinta makanan super pedas. Dari namanya saja yang mengandung kata ‘mercon’, masakan berupa tumis daging sapi dicampur lemak ini bumbu dominannya adalah cabai rawit. Meski hanya buka selama enam jam yaitu pukul 17.00 hingga 23.00 WIB, warung lesehan ini selalu ramai pembeli. Karena itu jika kamu tidak mau terlalu lama antri, datanglah ke Jl. KH Ahmad Dahlan, Yogjakarta sebelum pukul 17.00.
Bertempat di Jalan Jogja Ring Road Sel. No. 90, Tirtonirmolo, Bantul, Pak Nano merupakan penjual sate legendaris yang sudah eksis sejak tahun 1984. Sate Pak Nano tergolong unik sebab memiliki tingkatan rasa pedas yang digambarkan seperti tingkat pendidikan. Ada sate level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan tingkat kepedasan paling rendah. Selanjutnya level pedas terus meningkat hingga yang paling pedas ada di level Professor.
Selain rasanya yang juara, warung pelopor ayam geprek di Indonesia ini harganya sangat ramah. Cocok untuk anak kos-kosan seperti mahasiswa dan perantau. Bayangkan saja, semua tamu boleh mengambil nasi dan sayur sepuasnya. Selain itu, tamu juga diperbolehkan untuk mengatur tingkat kepedasan sesuai selera maing-masing. Meski baru dibuka sejak tahun 2003, kini kedai Ayam Geprek Bu Rum telah memiliki tujuh cabang di beberapa daerah.
Menyajikan hidangan daging entok yang dibuat kuah tongseng, makanan ini membuat lidahmu seakan tersambar rasa pedas yang nikmat. Pengolahan yang baik membuat daging entok tidak berbau amis dan juga empuk. Kamu bisa membuktikan sendiri rasa khas Entok Slenget ini dengan datang ke rumah makan Pak Mustanir di daerah Pasar Pules, Dusun Pules Lor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Bagi kamu penggila masakan pedas, nampaknya belum lengkap jika belum mencoba sambel welut dan oseng welut ala Pak Sabar di Jalan Imogiri Barat, Km. 6, Tamanan, Bantul. Jika kamu tidak menangis setelah mencicipinya, maka kamu memang pecinta masakan pedas sejati. Namun jika tidak tahan, pikirkan dulu untuk mencicipi kedua hidangan itu ketimbang harus berurai air mata. Yang unik dari rumah makan Pak Sabar adalah harga yang dihitung berdasarkan bobot perkilogramnya.
Lima kuliner pedas di atas terkenal memiliki keunggulan rasa dan keanggunan harga. Karena itu, tak heran jika makanan tersebut selalu diburu setiap pecinta rasa pedas yang menjejakkan kaki ke Yogyakarta. Kamu sudah pernah coba belum guys?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…