Kamu pasti sudah pernah sering mendengar tentang lagu-lagu yang diklaim menjiplak lagu lainnya. Hal tersebut tentu tidak etis apapun alasannya dan masalah seperti ini bisa diperkarakan. Karena lagu pada dasarnya memang hak milik seseorang pribadi.
Nah, ternyata ada banyak lagu-lagu hits yang diklaim meniru lagu lain, lho. Beberapa musisi aslinya memang memperkarakan masalah ini hingga ke ranah hukum, tapi ada juga yang membiarkannya berlalu begitu saja. Berikut ini beberapa contohnya.
Lagu dari band The Doors, ‘Hello, I love You’ adalah termasuk lagu yang populer di masanya. Tapi, ternyata lagu tersebut dituduh menjiplak lagu milik The Kinks yaitu ‘All Day and All of the Night’. Gitaris The Doors, Robby Krieger menyangkal bahwa band miliknya menjiplak chord di reff utama lagu milik The Kinks.
Penerbit musik The Kinks menyadari bawah dua single ini terlalu mirip sehingga ia melayangkan tuntutan pada The Doors. Ternyata pengadilan UK menyetujui hal ini dan akhirnya terciptalah kesepakatan bahwa The Kinks menerima sebagian besar royalti yang didapat dari lagu ‘Hello, I Love You’. Meski begitu, kredit dalam lagu tersebut tetap tidak berubah.
Led Zeppelin merupakan salah satu band yang menjadi pionir genre hard rock dan heavy metal dengan bermain-main dengan tempo dan volume dari musik bergenre blues. Tapi terkadang Led Zeppelin terlalu mirip dengan asal genrenya seperti lagunya yang berjudul ‘Whole Lotta Love’.
Pada tahun 1985, Led Zeppelin dituntut karena lagunya memiliki banyak kesamaan dengan lagu milik Muddy Waters yang berjudul ‘You Need Love’. Akhirnya kasus ini dapat diselesaikan tanpa perlu sampai ke proses pengadilan. Meski begitu ini bukan satu-satunya lagu Led Zeppelin yang dianggap sebagai hasil plagiarisme seperti lagu ‘Stairway to Heaven’.
Coldplay adalah salah satu band yang memiliki begitu banyak penggemar dengan lagu-lagunya yang hits. Meski begitu, ternyata lagunya yang berjudul ‘Viva La Vida’ mendapatkan masalah yang cukup rumit. Joe Satriani menuduh bahwa musik dari lagu Coldplay ini menjiplak lagu miliknya yang berjudul ‘If I Could Fly’.
Masalah ini ternyata tidak berhenti sampai ini saja. Musisi Yusuf Islam ikut menuntut keduanya karena menurutnya lagu dua musisi tenar ini terdengar sangat mirip dengan ‘Foreigner Suite’. Tuntutan yang diajukan oleh Satriani akhirnya dihentikan pada tahun 2009.
Colin Merry, penulis lagu dari band bernama The Other Garden menuntut Green Day pada tahun 2001. Menurutnya, lagu Green Day yang berjudul ‘Warning’ telah menjiplak lagu miliknya yang berjudul ‘Never Got the Chance’. Pengacara Other Garden mengancam menuntut sebesar 100.000 dollar atas masalah ini.
Meski begitu ada yang lebih aneh dari masalah ini. Merry mengakui bahwa lagu miliknya dan Green Day sama-sama memiliki reff yang mirip dengan lagu berjudul ‘Picture Book’ milik The Kinks. Akhirnya, tuntutan ini ditutup dan sudah tidak diperpanjang lagi.
Huey Lewis dulunya pernah diminta untuk membuat sebuah lagu tema untuk film ‘Ghostbusters’. Namun ia menolak dan memilih untuk membuat musik untuk ‘Back to the Future’. Nah, kemudian Ray Parker, Jr. yang akhirnya menulis lagu untuk film tersebut namun menurut Lewis, film tersebut suaranya mirip dengan lagunya yang berjudul ‘I Want a New Drug’.
Lewis curiga lagu Ghostbuster adalah hasil plagiat dari miliknya. Akhirnya masalah ini bisa diselesaikan di luar persidangan. Tapi setelah satu dekade kemudian, frontman The News mengungkapkan sebuah perjanjian rahasia mereka di TV. Akhirnya Ray Parker, Jr. kemudian ganti menuntut Lewis pada tahun 2001.
Lagu ‘Blurred Lines’ memang dikenal dengan banyaknya kontroversi yang ada. Nah, salah satunya adalah tuduhan plagiarisme yang harus dihadapi oleh dua musisi ini. Namun ternyata akhirnya justru Robin Thicke yang menuntut Marvin Gaye karena menganggap dia menuduh Robin menjiplak karyanya.
Thicke mengakui bahwa lagu miliknya memang terinspirasi dari lagu ‘Got to Give It Up’, meski begitu lagu yang ia buat menurutnya memiliki konten yang tidak sama. Chords, kunci dan masih banyak lagi menurutnya warna yang berbeda.
Lagu milik The Verve yang berjudul Bitter Sweet Symphony sempat menjadi lagu yang sangat populer pada tahun 90an. The Verve sudah mendapatkan hak untuk menggunakan versi orkestra lagu Stones yang digubah oleh Andrew Oldham orchestra.
Yang menjadi masalah bagi manager The Rolling Stones adalah seberapa banyak bagian yang digunakan oleh the Verve. Bagi pihak Rolling Stones, terlalu banyak yang dipakai oleh band The Verve. Akhirnya dibuatlah kesepakatan bahwa royalti untuk lagu “Bitter Sweet Symphony” akan dibagi dua diantara kedua grup band ini. Namun melihat betapa besar sukses yang dihasilkan oleh The Verve dari lagu ini, pihak The Rolling Stones meminta 100% royalti dan kredit tertulis lagu tersebut. Ironisnya, yang menciptakan alunan biola yang digunakan The Verve sebenarnya adalah ciptaan David Whitaker, seorang komposer Inggris.
Berbicara soal hak cipta memang masalah yang sensitif karena itu adalah karya pribadi seseorang. Jadi memang seharusya penghargaan yang didapat menjadi hak pencipta aslinya. Namun, untuk urusan beberapa bagian lagu yang mirip atau tidak, benarkah musisi-musisi tersebut memang menjiplak, tentu kita tidak benar-benar tahu hal tersebut.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…