Melihat banyaknya catatan kasus diskriminasi terhadap suatu agama di Indonesia, agaknya negara kita hari ini tengah dihadapkan masalah toleransi yang tidak bisa dipandang remeh. Bayak sudah orang yang telah dirugikan dari kasus model tersebut. Dan cerita peyerbuan jama’ah gereja di Jalan Permai 4 Blok 8 Griya Martubung, Medan, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu adalah sebagai kecil buktinya.
Berkaca dari kondisi tersebut, memang sudah saatnya kini pemerintah atau siapa saja serius mengatasi permasalahan tersebut. Pasalnya, kondisi miris itu bila dibiarkan bisa menjadi layaknya bom waktu yang siap meledak kapan saja, dan lantas menghancurkan keutuhan negara. Menakutkan memang, tapi berdasarkan hasil penilaian indeks kota toleran (IKT) dari 94 kota yang dilakukan Setara Institute, beberapa kota di tanah air ternyata beberapa masih menyimpan tingkat toleransi tinggi. Siapa sajakah mereka simak ulasan berikut ini.
Dalam melakukan proses penelitian mengenai masalah ini Setara Institute menggunakan empat variabel yang diukur yakni regulasi pemerintah kota, tindakan pemerintah, regulasi sosial, dan demografi agama. Dan setelah melakukan riset dengan modal variabel tadi, nama Singkawang menjadi kota di Indonesia mempunyai tingkat toleransi tertinggi.
Sedangkan menduduki IKT tertinggi di Pulau Jawa adalah Salatiga dengan skor penilaian 6.447, lalu menyusul Bekasi 5.890 dan Surabaya 5.823. Satu wilayah di Jawa Tengah ini menduduki peringkat tertinggi di Jawa lantaran dianggap mampu menjalankan empat variabel penelitian tadi dengan baik.
Selain di bagian barat, wilayah Timur Indonesia yang dikenal dengan keragamannya ternyata juga menyimpan kota-kota dengan IKT bagus. Dan nama Manado menjadi kota dengan angka toleransi paling tinggi dari beberapa kota di sana. Mereka mempunyai angka penilaian mencapai (5.960), lalu diikuti oleh Ambon (5.960), Kupang (5.857) dan Tomohon (5.833).
Masih kota yang mempunyai tingkat IKT tinggi di Indonesia. Binjai menjadi satu-satunya wilayah masuk daftar 10 besar di penelitian dan riset yang dilakukan Setara Institute. Dilansir Boombastis dari Tirto.id, mereka mempunyai angka indeks sebesar (5830). Jumlah yang lebih besar dari Jakarta yang hanya memperoleh penilaian dari penelitian tersebut sebesar (2,88).
BACA JUGA: Gereja ‘Diserang’ Warga Mayoritas Saat Ibadah Berlangsung, Pantaskah?
Melihat beberapa perhitungan tadi, agaknya kota-kota tersebut bisa menjadi rujukan untuk pembelajaran daerah lain bagaimana menciptakan hal-hal toleransi antar masyarakat. Besar harapan ke depan akan semakin banyak lagi wilayah di tanah air yang mempunyai IKT sampai angka 5000 ke atas.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…