Inspirasi

Dikenal Jujur dan Setia, Kisah Pria Asal Madura Ini Patut Jadi Renungan Pejabat Jaman Now

Citra pejabat Indonesia memang dikenal sangat jauh dari sifat jujur dan terbuka. Alhasil, banyak msayarakat yang enggan sekaligus eneg dengan tingkah polah mereka. Terlebih di zaman sekarang. Banyak pejabat yang sudah terlanjur hidup enak dengan gaji tinggi, mendadak ‘amnesia’ dengan janji-janjinya dahulu. Akhirnya, muncullah pertanyaan, masih adakah pejabat jujur di negeri ini?

Jawabannya adalah ya. Sosok jujur itu datang dari seorang Rachmat Saleh. Pejabat asal pulau garam, Madura. Ia dikenal sebagai pejabat yang jujur dan kerap memberikan kemudahan kepada kaum pribumi untuk mendirikan bisnis. Tanpa ribet dan proses berbelit seperti pejabat jaman now, kisah hidupanya bisa menjadi inspirasi yang bagus bagi generasi muda.

Sempat hidup berpindah-pindah tempat tinggal

Sering berpindah-pindah tempat tinggal [sumber gambar]
Sedari kecil, Rachmat Saleh hidup berpindah-pindah dari satu kota ke tempat lainnya. Mulai dari Surabaya hingga Sampang, Madura. Hal ini disebabkan karena ia diasuh oleh paman dan bibinya, Mohammad Saleh dan Moeirah, yang sering berpindah-pindah tempat bekerja. Rachmat Saleh pun akhirnya lebih banyak dikenal sebagai anak tunggal dari pasangan tersebut.

Sosok yang semangat mengejar ilmu meski dihadang sejumah rintangan

Sosok yang tekun dalam bidang pendidikan [sumber gambar]
Rachmat Saleh sedari kecil sudah dikenal sangat haus akan ilmu pendidikan. Ia pertama belajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Sekolah khusus untuk kaum terpandang. menginjak SMP, ia sempat berpindah-pindah hingga beberapa kali. Lanjut di masa SMA. Rachmat Saleh masuk Sekolah Menengah Tinggi (SMT) di Jember, Jawa Timur. Sayang, ketika ia naik ke kelas dua, institusi pendidikan itu harus tutup. Tak menyerah, dirinya kemudian memutuskan untuk masuk ke sebuah Pondok Pesantren.

Jalan sukses terbuka ketika masuk perguruan tinggi

Jalan terbuka saat berkulah di FE UI [sumber gambar]
Tak lama, Rachmat Saleh akhirnya pindah ke Malang untuk melanjutkan pendidikannya. Di sana, ia bersahabat dekat dengan Widjojo Nitisastro, Rudini, dan Suhadi. Pertemanan itu terus terjalin hingga Rachmat Saleh berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Salemba, Jakarta Pusat. Ia diajar langsung oleh begawan ekonomi Indonesia sekaligus ayahanda Prabowo Subianto, Sumitro Djojohadikusumo. Sosok inilah yang kemudian menitipkan dirinya kepada Gubernur BI kala itu, Sjafruddin Prawiranegara, agar ia bisa bekerja di sana.

Sukses berkarir sebagai pejabat BI

Sukses menjabat sebagai Gubernur BI [sumber gambar]
Singkat cerita, Rachmat Saleh akhirnya resmi bekerja di BI pada 9 Februari 1956 sebagai calon pegawai dalam masa percobaan. Ia bahkan sempat dimintai pendapatnya soal kurs Rupiah terhadap Dollar AS di pasar modal. Sebagai pegawai baru, tentu saja ia kaget karena pertanyaan tersebut. Namun berkat kepandaiannya, ia pun menjawab sesuai dengan penilaian dan pengetahuan yang ada. Dari momen itulah, karirnya mulai naik sedikit demi sedikit. Hingga ada 4 Mei 1973, Rachmat Saleh dilantik oleh Presiden Soeharto sebagai Gubernur BI setelah 17 tahun mengabdi.

Pejabat yang low profile dan berpihak pada rakyat

Dikenal dekat dengan rakyat [sumber gambar]
Selama berkarir sebagai Gubernur BI, kebijakan Rachmat Saleh banyak menguntungkan rakyat kecil. Salah satunya adalah memberikan kemudahan kredit bagi pribumi untuk menjalankan usaha. Pengusaha properti Ciputra pun pernah merasakan kebaikan dari pria asal Madura itu. Ia juga pernha memberikan jalan kepada pegawai di bawahnya untuk menjadi perwakian dagang antar negara. Saat itu Rachmat Saleh menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Ia bahkan rela keluar dari kuliahnya di Harvard University karena ada tugas yang harus dilaksanakannya.

Semangat dan teladan yang ada pada sosok Rachmat Saleh, menjadi pelajaran yang berharga. Terutmama bagi pejabat modern yang cenderung menonjolkan kemewahan daripada prestasi. Teladan seperti inilah yang diharapkan untuk muncul kembali. Terutama pada saat ajang pesta politik yang digelar di Indonesia. Semoga aja ya Sahabat Boombastis.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago