Sempat Jual Parfum Keliling, Pria Ini Malah Terkenal dan Jadi Jutawan Berkat YouTube

Perputaran takdir manusia memang tidak ada yang mengetahui selain Sang Pencipta sendiri. Hal inilah yang tampaknya dialami oleh seorang pria yang bernama Edho Pratama. Saat ini, dirinya lebih dikenal sebagai Youtuber sukses yang memiliki ribuan pengikut (subscriber) di Indonesia.

Jauh kembali ke masa lalu, apa yang dirasakan oleh Edho pada saat ini sangatlah bertolak belakang. Seperti yang ada pada video Draw My Life miliknya, pria yang dulunya tergolong pendiam tersebut dibesarkan oleh orang tua tunggal yakni ibunya sendiri. Tak hanya itu, lika-liku perjalanan hidupnya yang terjal di masa lalu, menjadi sebuah kisah yang menarik untuk disimak.

Bertahan hidup seorang diri di Jakarta

Edho yang dibesarkan oleh sang ibu seorang diri, membuat dirinya tidak memiliki bayangan apapun tentang sang ayah. Laman x.detik.com menuliskan, hal inilah yang akhirnya membuat dirinya menjadi sosok yang tertutup dan pendiam. Perjalaan hidup Edho pun semakin berat lantaran sang ibu yang telah menikah dengan orang lain, ikut pindah ke Papua mengikuti sang suami. Edho yang memilih tinggal di Jakarta, terpaksa harus hidup seorang diri dan bekerja keras untuk bertahan hidup. Terlebih, ia tak memiliki teman maupun uang yang cukup.

Jadi sales parfum keliling hingga penjaga warnet

Hingga pada akhirnya, ia diterima sebagai penjaga warnet dengan bayaran Rp 16 ribu per hari. Hal tersebut dijalaninya dengan penuh semangat. Untuk berhemat, ia kerap makan seadanya sekedar untuk mengganjal rasa lapar di perut. “Siang makan seadanya di warteg, kalau malam numpang makan di rumah teman SMA. Benar-benar setiap malam saya numpang makan.”ujarnya yang dikutip dari x.detik.com. Tak hanya menjadi penjaga warnet, Edho juga sempat berjualan parfum keliling untuk menambah pemasukannya.

Sempat jadi gembel di Jepang karena nekat

Kehidupannya mulai membaik saat ia menekuni profesi sebagai guru break dance dan modern dance. Dari pekerjaannya tersebut, Edho mengantongi honor sebesar Rp3 juta hingga Rp 7 juta. Kehidupan ekonominya pun berangsur-angsur membaik. Ia juga sempat merambah sebagai MC atau master of ceremonies yang diawali dari acara ulang tahun teman-temannya. Laman x.detik.com menuliskan, ia juga sempat memutuskan melanjutkan kuliah di London School of Public Relations dan pergi ke Jepang bermodal nekat. Alhasil, ia pun sempat terlunta-lunta di negeri Matahari Terbit tersebut dan sempat menjadi gembel karena kekurangan uang. Edho pun memutuskan kembali ke Indonesia dan memulai hidup dari nol.

Berawal dari iseng mengunggah video di YouTube

Setiba di tanah air, Edho memulai kehidupannya dari nol. Pada titik inilah, ia diuji degan beragam hal yang sempat membuatnya frustasi dan hampir bunuh diri. Mulai tak memiliki pekerjaan tetap, gagal dalam mengikuti bermacam casting hingga diputus sang kekasih, menjadi cobaan berat yang ia hadapi. Tak menyerah, ia pun mencoba bangkit. Seperti yang ada pada video Draw My Life di akun YouTube miliknya, ia terinspirasi membuat video lucu di YouTube setelah melihat video Lip sync duo Sinta dan Jojo lewat lagu Keong Racun. Meski awalnya hanya mendapat 30 view, hal tersebut menjadi jalan bagi Edho untuk meniti karir sebagai Youtuber sukses. Terlebih, YouTube juga menawari Edho untuk ikut pelatihan agar kualitas rekamannya meningkat.

Sukses menjadi Youtuber dengan jutaan pengikut

Saat ini, sosok Edho Pratama telah menjelma menjadi seorang Youtuber sukses yang bernama Edho Zell. Menurut penelusuran penulis (27/02/19), akun YouTube miliknya kini telah memiliki subscribers sebanyak 2,805,277 dan telah mengumpulkan total 599,418,727 views dari video-video yang ditayangkan olehnya. Bukan hanya Lyp syinc yang dulu pernah dilakukan olehnya, tapi juga telah merambah hingga ke konten vlog sehari-hari, kuliner hingga parodi yang ia perankan sendiri bersama teman-temannya.

BACA JUGA: Kisah Reza Arap yang Sempat Jadi Ojek dan Mati Suri Sebelum Kaya Raya Lewat Yotube

Bisa dibilang, kisah Edho di atas merupakan representasi dari kekuatan “The Power of Kepepet”. Di mana ia terdorong untuk bekerja keras dengan maksimal untuk sukses, karena sadar akan kondisinya yang serba kekurangan pada saat itu. Sama seperti roda kehidupan yang kita jalani saat ini. Tidak akan ada sesuatu yang berubah jika kita tidak mau berusaha untuk merubah pikiran, ucapan dan tindakan kita.