Inspirasi

Kisah Bali Nine, Kasus Gembong Narkoba Australia yang Sempat Menggemparkan Indonesia

Indonesia seolah tak henti-hentinya menjadi salah satu wilayah “favorit” bagi sindikat pengedar narkotika internasional. Dilansir dari cnnindonesia.com, salah satu kasus yang paling menghebohkan publik tanah air adalah peristiwa Bali Nine yang melibatkan sembilan warga asing asal Australia.

Kasus yang berhasil diungkap pada 2005 silam itu, banyak mengungkapkan betapa rapi dan licinnya pergerakan mereka saat menyelundupkan barang haram tersebut. Alhasil, dua dari kesembilan orang tersangka bahkan dihukum mati oleh pemerintah Indonesia. Seperti apa kisah Bali Nine yang “melegenda” tersebut?

Berawal dari informasi yang diberikan Kepolisian Federal Australia

Kepolisian Federal Australia [sumber gambar]
Setelah Indonesia mendapatkan informasi dari polisi Federal Australia, barulah peristiwa besar yang bernama Bali Nine itu terungkap. Dilansir dari cnnindonesia.com, sembilan orang WN Australia adalah Andrew Chan -(disebut pihak kepolisian sebagai “godfather” kelompok ini), Myuran Sukumaran, Si Yi Chen, Michael Czugaj, Renae Lawrence, Tach Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush, dan Martin Stephens.

Tertangkap hendak selundupkan heroin seberat 8,3 kilogram lewat Bandara

Anggota Bali Nine yang tertangkap [sumber gambar]
Kesembilan pengedar tersebut, ditangkap pihak keamanan saat hendak selundupkan heroin seberat 8,3 kilogram. Sumber dari cnnindonesia.com menyebutkan, Renae Lawrence bersama empat orang lain yakni Andrew Chan, Scott Rush, Michael Czugaj, dan Martin Stephens ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Denpasar dengan barang bukti 8,3 kilogram heroin. Pada tempat yang terpisah, Myuran Sukumaran, Tan Duc Thanh Nguyen, Si Yi Chen, dan Matthew Norman juga tertangkap di Kuta saat hendak menyelundupkan heroin tahap dua dari Indonesia ke Australia.

Sembilan tersangka yang ditangkap mulai “berguguran” satu persatu

Tach Duc Thanh Nguyen yang akhirnya meninggal di penjara [sumber gambar]
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, pemerintah pun menyeret kesembilan orang tersebut ke meja hijau. Proses persidangan pun dimulai pada 11 Oktober 2005. Dilansir dari cnnindonesia.com, Sukumaran dan Chan, divonis hukuman mati di Pengadilan Negeri Denpasar pada 14 Februari 2006. Sayang, Tan Duc Thanh Nguyen, meninggal di dalam tahanan akibat sakit kanker. Sementara itu, tujuh terpidana lain termasuk Renae dihukum bui dengan jumlah maksimal seumur hidup. Alhasil, vonis mati yang diberikan sempat diprotes oleh Australia.

Eksekusi mati yang sempat diwarnai ketegangan hubungan kedua negara

Andrew Chan dan Myuran Sukumaran divonis mati [sumber gambar]
Upaya permohonan grasi yang dilakukan dua terpidana mati, ditolak oleh Presiden SBY pada 2012 silam dan di era Joko Widodo tahun 2014. Pemerintah Australia yang mencoba melakukan lobi pun harus kandas di tengah jalan. Eksekusi mati pun dilaksanakan pada akhir April 2015. Seperti yag dikutip dari cnnindonesia.com, pemerintah dan warga Australia memprotes keras atas kebijakan tersebut. Negeri Kanguru itu bahkan menyerukan tagar #BoycottBali dan mengancam akan menarik dubes mereka dari Indonesia.

Sisa tahanan kasus Bali Nine dibebaskan dan dideportasi

Rennae Lawrence akhirnya dibebaskan [sumber gambar]
Salah satu anggota sindikat Bali Nine yang bernama Renae Lawrence, akhirnya dibebaskan setelah mendekam selama 13 tahun di penjara. Dilansir dari cnnindonesia.com, ia sejatinya divonis hukuman penjara seumur hidup. Hukumannya lalu dipotong hingga 20 tahun dalam proses peradilan lebih tinggi. Bisa dibilang, dirinya merupakan anggota Bali Nine pertama yang dibebaskan. Renae juga bakal langsung di deportasi dan dilarang masuk ke Indonesia seumur hidup.

BACA JUGA: Scopolamine, Narkoba Terkuat yang Bisa Bikin Penggunanya Fly Sampai ke Akhirat

Memang, pengedar narkoba asing yang membawa narkotika dalam jumlah besar pantas untuk dikenai hukuman mati. Bukan masalah tentang HAM, tapi hal ini menyangkut nyawa dan moral dari generasi bangsa yang bakal dirusak oleh hal tersebut. Hanya karena segelintir orang, negara bisa merugi luar dalam. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

10 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago