Tentang polisi Indonesia, masyarakat seakan sudah punya mindset jika tidak semua polisi ini baik. Masih ada anggapan tentang oknum yang bekerja mengusung nama mulia hukum tapi melakukan hal-hal tercela. Mulai dari main tilang untuk cari keuntungan ataupun yang lainnya. Polisi Indonesia sebenarnya sama sekali tidak buruk. Hal ini terlihat jelas dari usaha mereka untuk memperbaiki citra.
Lain polisi Indonesia lain polisi deretan negara-negara ini. Ya, mereka adalah pelayan hukum tapi justru memanfaatkan title untuk melakukan hal-hal gila secara terang-terangan, terutama aksi korupsi. Miris tentu saja, bahkan masyarakatnya sendiri saja sudah jengah dengan eksistensi pengayom mereka itu.
Berikut adalah negara-negara dengan polisi paling korup. Jangan tanya tentang loyalitas, mereka hanyalah preman berseragam polisi.
Negara dengan polisi paling korup di dunia adalah Haiti. Tentu ini bukan praduga atau tuduhan semata, melainkan memang ada bukti yang kuat. Polisi Haiti diketahui secara rahasia terlibat dalam banyaknya aksi kriminal. Mulai dari penculikan, obat-obatan dan juga penganiayaan. Utamanya, mereka juga aktif mencari keuntungan sendiri alias melakukan korupsi.
Citra polisi Haiti makin buruk lantaran mereka konon seperti ogah-ogahan untuk memberantas aksi para gengster di sana. Dugaan kuat, para polisi ini juga terlihat dengan sindikat kriminal itu. Entah kenapa oknum polisi seperti ini dibiarkan saja. Padahal, pemerintah Haiti sendiri pastinya sudah tahu bahkan melebihi masyarakatnya.
Mengetahui bagaimana polisi Meksiko pasti akan membuatmu geleng-geleng kepala. Ya, tak ubahnya seperti polisi Haiti, para penegak hukum negeri Tacho itu juga korup luar biasa. Bahkan mereka juga terlibat aktif dalam berbagai aksi kejahatan, terutama yang berhubungan dengan kartel-kartel yang melegenda itu.
Menjadi Polisi jujur dan benar di Meksiko sangat sulit, karena lingkungan sekitar akan membencinya. Jadi, mau tidak mau yang ikut mayoritas. Belum lagi konon polisi di sana bayarannya sangat kecil, sehingga untuk mencukupi kebutuhan mereka akhirnya melakukan hal-hal buruk termasuk korupsi tadi. Soal aksi melindungi aktivitas kartel, mereka juga melakukannya demi uang.
Peringkat 139 dari 168 menurut indeks transparansi korupsi 2015 jadi bukti kalau Kenya merupakan salah satu negara paling korup di dunia. Ya, memang apa yang terjadi di negara itu sungguh bikin miris. Banyak oknum pemerintah yang melakukan segala cara untuk mendapatkan uang. Hal ini juga dilakukan oleh kepolisian mereka.
Polisi di sana dikenal sebagai tukang palak yang lebih ngeri dari preman. Mereka akan melakukan apa pun untuk mendapatkan uang. Mau masuk rumah sakit bayar, mau sekolah bayar, mau urus surat-surat dan perijinan juga bayar. Masyarakat Kenya sendiri sudah bosan protes mengenai kepolisian mereka yang seperti itu. Alhasil, mereka akhirnya memilih pasrah saja dengan keadaan ini.
Miris sekali kalau melihat keadaan di Somalia. Politik tidak stabil, banyak kekacauan, serta polisi mereka yang gila. Ya, tentang polisi Somalia, mereka seakan tidak berperan apa pun dalam menjaga keamanan. Polisi Somalia bahkan terkesan takut ingin memberantas hal yang tidak benar meskipun mereka punya kuasa.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan apa pun demi uang. Diketahui, selama ini ternyata mereka terlibat aksi-aksi kriminal semacam pencurian, pemerasan dan kekerasan kepada masyarakat untuk mendapatkan uang. Salah satu alasan kenapa mereka melakukan ini adalah karena gajinya yang sangat-sangat kecil.
Semenjak Irak digempur AS beberapa tahun lalu, negara ini seolah linglung. Tidak jelas ke manakah mereka akan berjalan. Hal ini kemudian mempengaruhi banyak hal. Termasuk polisi mereka yang makin hari makin tak jelas kelakuannya.
Sama seperti polisi lain di negara ini, polisi Irak terkenal dengan aksi korupnya. Mereka rela melakukan apa pun untuk mendapatkan uang, mulai dari terlibat aksi kriminal seperti penculikan dan pemerasan, serta menarik upah untuk hal-hal yang tidak semestinya.
Inilah polisi paling buruk sedunia, alih-alih melindungi warga seperti yang seharusnya, mereka justru mengancam orang-orangnya sendiri. Makanya, mayoritas dari warga di negara-negara di atas menganggap kalau lebih baik tak usah ada polisi saja. Ada atau tidak, keadaannya pun tak jauh beda. Justru eksistensi para pengayom ini malah bikin resah warga. Untungnya di Indonesia tidak seperti ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…