Mengais Kenangan Lewat Uniknya Tamiya yang Tak Terlupakan

Ketika anak-anak sekarang ingin cepat tumbuh dewasa karena sudah males diatur ibu bapaknya, kita-kita yang sudah gede ini kadang selalu ingin kembali ke masa kecil. Sangat masuk akal kenapa demikian. Anak-anak kecil mah yang penting main dan nggak perlu mikirin besok mau makan apa atau mau beli kuota pakai duit yang mana. Main dan main, inilah sisi menyenangkan kehidupan masa kecil.

Mungkin ya karena ingin ter-influence masa kecilnya, banyak orang yang sampai hari ini menggeluti hobi-hobi ala anak-anak jadul. Salah satunya adalah mengoleksi mainan mobil-mobilan berjuluk Tamiya yang aslinya bernama mini 4WD itu. Ah, mainan satu itu memang legend sekali ya dan susah banget dilupain. Bukan cuma kenangan indah saat memainkannya, tapi juga perjuangan untuk membelinya. Siapa yang dulu beli Tamiya pakai duit sunat? Tos! Berarti kita senasib.

Mengoleksi Tamiya-Tamiya jadi solusi yang ajib banget untuk mengenang masa lalu. Tapi, jika terlalu malu dan takut dibilang kayak anak kecil, maka nikmati saja kenangannya lewat gambar. Nah, pas banget kali ini bakal disajikan gambar-gambar yang berhubungan dengan itu. Selamat menikmati yaa.. 🙂

1. Magnum Saber, Tamiya sejuta umat yang pasti dimiliki semua anak.

2. Masih ingat kan rasanya membuka boks Tamiya dan menemukan ini? Hmm, harum!

3. Beberapa anak pilih Tamiya yang klasik seperti Emperor dan Astute ini.

4. Yang satu ini langka banget dan jarang ada di toko.

5. Pemilik Tamiya pemula pasti memasang semua aksesoris. Kamu juga pernah, kan?

6. Setiap anak selera modifikasinya beda. Ada yang pilih polos tapi keren seperti ini.

7. Body atas nggak penting asal laju bisa secepat angin.

8. Ah, memori ini yang bikin kangen. Beradu Tamiya bersama yang lain.

9. Tak sanggup beli lintasan, dulu bapak bikinkan yang seperti ini.

10. Butuh usaha hidup mati nih untuk mengumpulkan koleksi sebanyak ini!

Sebanyak apa pun duit yang kita punya, takkan pernah membeli masa kecil. Kenangannya pun demikian, takkan pernah bisa dikalahkan oleh memori kencan pertama atau dicium gebetan. Sayang ya, anak-anak sekarang tak pernah bisa seperti kita. Alih-alih sibuk bermain Tamiya, mereka malah galau-galauan soal cinta. Padahal duit saja masih minta mama.