Selain dikejutkan dengan mudurnya Edy Rahmayadi, sepak bola Indonesia juga kembali berduka dengan meninggalnya pemain ke 12. Kejadian yang sepertinya tidak habisnya tersebut layaknya nestapa yang sulit untuk dihentikan. Selain itu, juga menjadi bukti kalau slogan rivalitas tanpa membunuh hanyalah sebuah kalimat manis saja yang tidak pernah sungguh-sungguh dipraktekkan.
Dan parahnya kejadian terjadi di daerah Yogyakarta itu menambah panjang deretan suporter harus merenggang nyawa lantaran fanatisme berlebihan. Mau sampai kapan? Sepak bola bukan diciptakan untuk menghabisi nyawa lho, olahraga ini hadir untuk persatuan, kesehatan, dan banyak hal positif lainnya. Bahkan bila merujuk statuta PSSI, olahraga ini dahulunya adalah alat perjuangan bangsa dan negara.
Masih terkait kasus memilukan jagad sepak bola Indonesia ini, perkembangan kasusnya saat ini pelaku yang melakukan aksi tidak terpuji tersebut satu persatu berhasil ditahan. Melansir dari Detik.com, saat ini Polda DIY sudah menangkap tujuh orang diduga sebagai pelaku pelemparan batu yang menewaskan suporter PSS Sleman. Bila dilihat riwayatnya sekali lagi, kasus layaknya Asad tersebut, bukanlah kali ini terjadi. Sebelumnya, di laga PSS Vs PSIM tahun 2018 satu orang juga dikabarkan meninggal dunia.
BACA JUGA: Kerap Munculkan ‘Korban’, Inilah 4 Derby Terpanas Kompetisi Sepak Bola Indonesia
Melihat kejadian seperti ini tentu sangatlah memilukan. Nestapa ini juga semakin membuktikan kalau sepak bola Indonesia memang sangatlah bapuk. Sembari menerima kenyataan pahit ini, mari kita berdoa untuk para suporter Indonesia yang pergi untuk selamanya. Dan semoga kejadian semacam ini menjadi yang terakhir di tanah air.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…