Kasus kekerasan terhadap anak yang muncul di Indonesia kian hari kian dramatis, seperti skenario film. Air mata, drama hingga sandiwara melengkapi potret kelam anak-anak bangsa. Dunia maya ramai dengan ucapan bela sungkawa dan doa. Kita sama-sama tahu bahwa berdoa di dunia maya saja tidak akan pernah cukup.
Kali ini Boombastis akan merangkum sejumlah kasus yang menambah daftar hitam di buku kehidupan anak Indonesia, yang harusnya diisi dengan canda dan tawa, kini kita menyaksikan bahwa kisah ratapan anak tiri bukanlah kisah picisan sinetron. Kini kita menyaksikan mimpi buruk bangsa ini harus kita lihat dengan mata terbuka.
Kasus ini adalah kasus yang paling banyak menarik perhatian medsos akhir-akhir ini. Sejak gadis kecil berusia 8 tahun ini hilang, keluarganya membuat sebuah Fan Page di Facebook. Lewat media tersebut, mereka meminta bantuan para netizen untuk menemukan anggota keluarga mereka, Angeline. Mereka juga membuat akun di situs GoFundMe, sebuah situs dimana seseorang bisa menggalang dana secara online untuk sebuah gerakan.
Arangga Arman Kusuma, akrab disapa Aga adalah anak yang sangat cerdas. Dia menempuh pendidikan di salah satu sekolah papan atas di Jakarta Selatan. Meski kedua orangtuanya telah berpisah, dia tampak menjalani kehidupan seperti anak-anak lainnya.
Penelantaran anak biasanya dilakukan karena motif ekonomi yang tidak mapan. Namun, dalam kasus satu ini, penelantaran justru dilakukan oleh sepasang suami-istri yang sangat mapan. Mereka berdua mengaku datang dari kalangan berpendidikan. Sang Ayah malah diketahui berprofesi sebagai seorang dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta.
Kilas balik ke beberapa tahun lalu, Indonesia digemparkan oleh kasus kekerasan seksual terhadap seorang anak di salah satu sekolah internasional di Jakarta. Seorang ibu melaporkan pihak sekolah ke polisi karena anaknya tertular penyakit kelamin akibat kekerasan seksual. Beberapa staf kebersihan sekolah ditahan. Salah satu diantaranya mati bunuh diri.
Kita bisa saja mengelus dada dan geleng kepala ketika melihat berita di televisi atau di media online. Kita juga bisa mengucapkan bela sungkawa di forum-forum online. Tapi apakah tindakan itu membuat kita manusia yang lebih baik? Tidak. keadaan tidak akan berubah jika kita tidak bertindak.
Kita juga harus peka terhadap lingkungan. Jika ada yang mau bertindak ketika melihat perubahan sikap dan fisik Angeline, Aga atau anak-anak lainnya, mungkin saat ini mereka masih bermain dengan riang. Gadget anda bisa anda gunakan untuk menemukan alamat untuk menghubungi pihak yang berwajib dan berwenang, bukan hanya untuk memposting doa saja. (HLH).
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…