Kalau masalah teknologi, Tiongkok sudah tidak diragukan lagi. Lihat saja di Indonesia ada berapa ratus jenis produk mereka yang beredar. Dari makanan, alat berat, elektronik, kosmetik, hingga sayur dan buah pun sudah banyak yang berlabel ‘Made in China’. Seakan tak pernah kehabisan kreativitas, setelah sukses mengkloning domba Dolly beberapa waktu lalu, kini si negeri tirai bambu kembali sukses membuat dua Monyet Kloning. Setelah ini apa lagi kira-kira ya?
Jauh sebelum keberhasilan di atas, Tiongkok sudah membuat kita ternganga dengan setiap terobosan teknologi barunya. Bahkan, Amerika yang menjadi negara adikuasa pun ikut-ikutan ingin memiliki senjata canggih mereka, sebut saja seperti Pesawat Amfibi AG600. Nah, berdasarkan fakta tersebut, inilah beberapa teknologi mereka yang membuat kita makin ketinggalan jauh.
Selama ini kita hanya mengenal Wi-Fi sebagai konektivitas internet dengan akses cepat. Namun sejak tahun 2011, para pakar teknologi di Tiongkok telah sukses mengembangkan sebuah metode konektivitas internet dengan nama Li-Fi. Namun, hingga saa ini, Li-Fi belum dikembangkan untuk digunakan dalam koneksi skala besar.
Berbeda dengan Wi-Fi yang melakukan transfer data via frekuensi radio transmitter, Li-Fi akan mentransfer data via gelombang cahaya. Teknologi yang digadang akan menggantikan Wi-Fi ini memiliki kecepatan mencapai 150 megabit per detik serta berpotensi lebih hemat biaya. Waw, pindah haluan bisa-bisa nih!
Maraknya aksi terorisme di beberapa negara tentu menjadi salah satu kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah, termasuk Tiongkok. Drone ini sebenarnya tidak dirancang khusus untuk membasmi teroris, hanya saja kecanggihan tekologinya membuat ia dijuluki sebagai drone pemburu teroris. Dengan dilengkapi radar pencari sasaran serta pendeteksi panas tubuh yang mampu menembus dinding, drone ini bisa melacak keberadaan sang target.
Setelah terlacak, target bisa langsung dihancurkan dengan menggunakan rudal. Keistimewaannya, drone Caihong ini bisa membawa muatan hingga 1.200 kg, kemampuan angkut 16 rudal udara ke darat, serta mampu menghantam taget jarak jauh.
Pepatah yang mengatakan ‘Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China’ mungkin memang banyak benarnya, karena Tiongkok memang kaya akan pengetahuan dan inovasi. Buktinya saja, alat yang semula hanya bisa dikembangkan oleh Rusia dan Amerika, si negeri panda bisa membuat versi yang hampir sama. Dilansir dari Daily China, China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) mengatakan bahwa alat pencegat rudal ini bisa menghancurkan rudal 10 kali lebih cepat dari peluru.
Rudal ini juga merupakan gabungan dari teknologi kedirgantaraan paling canggih yang pernah ada serta rumit dikembangkan. Rudal yang bisa terbang dengan ketinggian 100 meter, serta kecepatan 12.000 km/jam, lebih cepat dari rudal Zirkon yang pernah dikembangkan Rusia. Kalau Indonesia jangan ditanya kapan bisa seperti ini ya sahabat Boom.
Beberapa tahun silam, komputer Tiongkok berhasil menduduki kursi sebagai computer tercepat dan tercanggih. Kembali 2016 lalu komputer ‘Sunway TaihuLight’ berhasil menjadi super hebat di dunia. Dengan hanya menggunakan prosesor lokal, computer ini mencapai 93-125 Peta-FLOPS. Tentu hal ini menjadi pencapaian yang maksimal setelah sebelumnya computer tercepat hanya 33, 86 Peta-FLOPS.
Komputer super cepat ini digunakan untuk memprediksi cuaca, mendesain senjata nuklir, hingga analisa titik pengeboran minyak bumi. Untuk masalah computer cepat, Tiongkok menduduki peringkat pertama dengan 167 unit computer super, disusul Amerika dengan 165 unit, dan Jepang 29 komputer super saja.
Menjadi negara terdepan dalam bidang teknologi, Tiongkok juga sedang merencanakan proyek untuk mengembangkan industri kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan ambisi untuk menjadi pemimpin dalam bidang kecerdasan dunia. Dengan adanya Al, negeri tetangga Korut ini bisa menobatkan diri untuk menjadi pusat inovasi teknologi global pada tahun 2030.
Saat ini kecerdasan buatan yang sudah mulai diterapkan adalah mengoperasikan mobil otonom, menggantikan pekerja pabrik dengan robot, bahkan mengganti dokter dengan komputer di masa depan. Kita lihat saja, seperti apa nantinya kecerdasan buatan yang akan dibangun ini?
Dari waktu ke waktu negara tirai bambu ini semakin maju saja, bagaimana dengan negara kita? Walaupun teknologi di Indonesia belum ada apa-apanya setidaknya kita masih bisa terus belajar untuk memajukan Indonesia. Sekarang, tugas kita adalah menjadi generasi muda yang belajar dengan baik serta bisa memberikan manfaat untuk sesama.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…