Cerita mistis tentang perkampungan di kawasan pegunungan, selalu menarik minat siapa saja. Biarpun terkesan seram, justru hal-hal seperti ini yang dicari. Termasuk Kampung Palasari yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sebuah permukiman warga yang indah di siang hari, namun berubah sebaliknya saat langit bersaput warna hitam.
Namun, Kampung Palasari menjadi sepi bukan karena suasananya di malam hari. Ada alasan mengapa warga berbondong-bondong memilih meninggalkan rumah mereka di sana. Beberapa YouTuber datang ke sana dan mencoba merekam Kampung Palasari.
YouTuber Alman Maulana memperlihatkan indahnya Kampung Palasari di pagi dan siang hari. Seperti daerah perkampungan yang jauh dari kota, kampung ini merupakan permukiman yang indah dengan pepohonan rindang dan tumbuhan hijau di mana-mana. Rata-rata hunian terlihat asri dan kental dengan nuansa Sunda. Udara yang segar, khas hawa pegunungan, pasti membuat siapa saja betah untuk datang dan berlama-lama di sini.
Sesaat setelah sampai di tujuan, Alman menyapa seorang penduduk desa yang membuka warung di pinggir jalan. Pak Udin, begitu nama bapak yang ditemui, menceritakan alasan mengapa Kampung Palasari kini sepi. Menurutnya, akses jalan menuju kampung itu berbatu dan kurang layak ditembus kendaraan biasa.
Selain itu masyarakat juga merasa jauh dari sarana pendidikan, sehingga anak-anak harus menempuh perjalanan jauh menuju sekolah. Pak Udin juga mengatakan bahwa kini tersisa satu warga di Kampung Palasari bernama Abah Supena.
Sayangnya, ketika sore menyapa dan malam mulai datang, Kampung Palasari menjadi tempat yang kurang enak untuk disinggahi. YouTuber wekajournal memperlihatkan sudut-sudut kampung yang gelap gulita, tanpa adanya penerangan. Apakah ini merupakan sesuatu yang wajar? Atau ada hal misterius lain yang membuat penduduknya takut untuk menyalakan lampu?
Ditemani temaram dari lampu kamera, wekajournal mencoba menggali informasi dari Pak Supena. Ia bercerita bahwa di tahun 2015 lalu, Kampung Palasari pernah mengalami tanah longsor. Bisa jadi, ini alasan mengapa warga meninggalkan kampung mereka yang rawan bencana untuk tinggal di tempat yang lebih aman.
Alasan lain mengapa warga Palasari berbondong-bondong pindah ke perkampungan lain, ternyata karena tidak adanya listrik. Padahal warga sudah puluhan tahun menunggu adanya nyala lampu di perkampungan mereka. Karena kekurangan ini, anak-anak muda tak bisa belajar.
Lewat artikel tanggal 22 April 2013, Tribunnews menulis bahwa para tetua di Kampung Palasari sudah sering mengajukan proposal untuk aliran listrik di daerah mereka. Sayangnya, permintaan itu tak pernah sekali pun disanggupi pemerintah. Bahkan hingga YouTuber Alman Maulana datang dan menyingkap sudut-sudut kampung ini, belum ada tanda-tanda kehadiran listrik.
BACA JUGA: Penampakan Rumah yang Terbengkalai Selama Puluhan Tahun di Sidoarjo, Perabotan Masih Lengkap
Kini terkuak mengapa warga Kampung Palasari rela meninggalkan rumah mereka. Selain jauh dari sarana dan prasarana pemerintah, ketiadaan listrik dan rawan bencana juga jadi alasan mengapa kini hanya tinggal Pak Supena seorang diri mendiami Kampung Palasari.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…