Banyak pendapat jika Jakarta bukanlah ibukota yang ideal lagi. Bayangkan, tiap hari terjadi kemacetan yang maha parah. Belum lagi, tiap tahunnya kota besar tersebut menjadi langganan banjir. Hal itu membuat banyak kota lain muncul dan dinilai lebih cocok serta kondusif sebagai ibukota Indonesia.
Palangkaraya kerap disebut-sebut sebagai lokasi yang pantas ditunjuk sebagai ibukota negara yang baru karena satu dan banyak alasan. Nah, terlepas dari pendapat tersebut, pernahkah terbayang di benak kalian jika Jakarta benar-benar tidak menjadi ibukota? Kira-kira seperti apa jadinya? Mungkin akan seperti ini.
Jika Jakarta sudah tidak menjadi ibukota negara Indonesia, mungkin nama ‘Daerah Khusus Ibukota’ atau biasa disingkat ‘DKI’ juga tidak akan melekat lagi pada kota tersebut. Pasalnya, setelah lepas status sebagai pusat pemerintahan, tentu Jakarta memiliki status sejajar dengan kota lain.
Meski hilangnya status tersebut tidak bisa merubah kenyataan bahwa Jakarta sudah kadung jadi kota yang lebih maju dalam segi teknologi dan perkembangan bisnisnya, terlepas dari segala kekacauan dan kemacetan yang ada pastinya.
Tidak menjadi ibukota Indonesia bukan berarti Jakarta akan sepi. Meski akan ditinggalkan beberapa penduduknya, tentu masih lebih banyak warga yang memilih bertahan. Sebab, kota satu ini sudah terlanjur jadi pusat industri dan perdagangan. Jadi, meski pusat pemerintahan sudah dipindah ke tempat lain, sentral bisnis tidak bisa begitu saja berpindah lokasi.
Menurut Pakar Tata Kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Denny Zulkaidi, ibukota sebaiknya memang tidak menjadi satu dengan pusat bisnis. Ia mencontohkan seperti Amerika yang menjadikan New York yang sangat luas tersebut sebagai kota bisnis, sementara pusat pemerintahan ada di Washington DC. Keseimbangan itu akan membuat dua kota ‘pusat’ tersebut lebih teratur.
Sudah jadi naluri seorang warga yang selalu ingin menetap di ibukota negara yang dianggap sebagai lokasi sejuta impian. Jika sebelumnya masyarakat berbondong-bondong pindah ke Jakarta dengan modal nekat, demikian saat ibukota dipindah di tempat lain, orang-orang yang merasa belum mewujudkan impiannya di Jakarta juga akan mengikuti ke mana ibukota pergi.
Mungkin hal itu akan sedikit menguntungkan Jakarta. Sebab, membeludaknya penduduk di kota metropolitan tersebut akan bisa teratasi. Dengan berkurangnya kepadatan penduduk, kemacetan pun akan berkurang, karena sebagian pemilik kendaraan akan berpindah di ibukota yang baru.
Selama ini, seperti kita ketahui jika Jakarta merupakan kota yang rentan terjadi demo. Terlebih dari kalangan mahasiswa yang kurang puas dengan sistem pemerintahan. Jadilah mereka melakukan aksi demo di sekitar istana negara. Membuat jalanan yang macet semakin parah.
Jika ibukota pindah di tempat lain, sudah bisa dipastikan jika demo terhadap pemerintah tidak akan terjadi di kota Jakarta lagi. Misalnya pun masih terjadi demo, mungkin hanya berkisar antara buruh pabrik yang melakukan aksi di sekitar lokasi bisnis. Berkurangnya demo tentu akan membuat kota Jakarta lebih tertib dan teratur, terutama karena jalanan tidak terhambat akibat adanya demonstrasi.
Kira-kira, seperti itulah jika Jakarta tidak lagi jadi ibukota Indonesia. Tidak menjadi ibukota sepertinya bukan hal yang merugikan bagi Jakarta. Seperti kita ketahui jika kota tersebut memang termasuk maju dalam segala hal. Jika memang akan dipindah, menurut kalian kota manakah yang cocok sebagai pengganti Jakarta?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…