Inspirasi

Jalan Tertatih-tatih, Kakek Umur 80 Tahun Semangat Ikut Ujian Proposal Skripsi

Semangat menuntut ilmu meski usia sudah senja, itulah yang dilakukan seorang kakek bernama I Made Tawa. Meski usianya sudah kepala 8, ia tetap kuliah hingga mengikuti ujian skripsi. Video yang memperlihatkan dirinya mengikuti ujian skripsi, viral setelah diunggah oleh pemilik akun Tiktok @inyomanbudaasmaraputra.

Dalam video berdurasi 2 menit 38 detik ini, tertulis “Ujian Proposal Skripsi Mahasiswa Berumur 80 Tahun”. Terlihat I Made Tawa mengenakan kemeja hitam berbalut jas almamater berwarna merah. Ia juga mengenakan sepatu kets layaknya anak muda dengan tambahan topi.

I Made Tawa dituntun saat mau memasuki ruang ujian [Sumber Gambar]

Ia berjalan tertatih-tatih secara perlahan dan sedikit membungkuk. Di kanan kirinya, ada dua lelaki yang menuntun sang kakek untuk memasuki sebuah ruangan. Setelah memasuki ruangan ujian, I Made Tawa duduk di hadapan dua orang dosen. Uniknya, dosen-dosen tersebut terlihat jauh lebih muda dari sang mahasiswa.

Meski sempat terlihat sedikit tegang, tapi senyum kemudian merekah di wajah I Made Tawa. Sebelum memulai ujian proposal skripsi, ia melepas topinya dan terlihat rambut putih yang sudah menipis.

Semangat mempresentasikan di depan dosen [Sumber Gambar]

Ia terlihat bersemangat saat mempresentasikan skripsi berjudul “Analisis Dampak Pelatihan Customer Service Dengan Pendekatan Jendela Johari Terhadap Kualitas Komunikasi Interpersonal Dan Kepuasan Pelanggan Di PT Telkom”. Kendati lebih muda dari mahasiswanya, dua dosen tersebut tetap memperhatikan dengan serius dan seksama selama ujian berlangsung.

Diketahui, I Made Tawa kuliah di STAHN Mpu Kuturan, Singaraja, Bali. Kakek berusia 80 tahun ini mengambil jurusan Ilmu Komunikasi Hindu. Selain bersemangat mempresentasikan hasil proposalnya, ia juga terlihat lancar saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para dosen.

Motivasi untuk para mahasiswa muda [Sumber Gambar]

Semangat yang ditunjukkan I Made Tawa ini membuat netizen bangga sekaligus iri. Bagaimana tidak, dengan berjalan tertatih-tatih, ia menuju ruangan hingga mengikuti ujian dengan baik. Padahal, tak sedikit anak-anak muda yang menunda bahkan tidak menyelesaikan skripsinya karena berbagai alasan.

Salah seorang netizen berkomentar “Keren kakek, tidak ada kata terlambat untuk belajar”. Penulis setuju dengan pernyataan netizen tersebut. Memang tidak ada kata terlambat untuk melakukan hal baik, apalagi untuk belajar. Netizen pun berpikiran, mungkin saja masa mudanya beliau tak memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu dengan berkuliah, hingga akhirnya sang kakek baru bisa kuliah di usianya yang telah senja.

Kisah I Made Tawa ini tentu bisa menjadi motivasi buat para anak muda yang sedang berjuang mengerjakan skripsi. Jika sang kakek saja bisa, anak-anak yang usianya lebih muda pasti juga bisa.