Jalan hidup yang berliku dialami oleh seorang Hoho Alkaf. Pria yang kini viral lantaran tubuhnya penuh dengan tato itu, merupakan seorang Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Tato yang melekat di badannya tak hanya satu atau dua buah, melainkan hampir mengisi di sekujur tubuhnya.
Ada kisah menarik dari masa lalunya hingga terpilih sebagai orang nomor satu di Desa Purwasaba. Mulai dari tato yang dimiliki, hobi tawuran, hingga akhirnya terpilih menjadi Kepala Desa Purwabasa meski sempat mendapat cemoohan. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
Hobi tato Hoho berawal saat dirinya masih duduk di bangku sekolah. Meski sempat disembunyikan, orang tuanya yang mengetahui hal tersebut menentang keras. Ia juga gemar berkelahi dan memakai anting. Kenakalan tersebut menghiasi masa-asa remaja Hoho. Namun seiring bertambahnya usia, ia perlahan menyadari dan mulai mengubah hidupnya.
Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang ini mulai mengubah dirinya. Terlebih ketika dirinya telah berkeluarga dan dikaruniai seorang putra. Mendiang ayahnya yang merupakan mantan Kepala Desa Purwabasa dan menjabat sebagai anggota DPR, mewariskan perusahaan konstruksi pada Hoho. Hidupnya terbilang cukup mapan sebagai pengusaha.
Hidup mapan tak lantas membuat Hoho berpangku tangan. Ia ingin mengabdikan diri pada masyarakat seperti yang dilakukan sang ayah dahulu. Ia pun mencoba maju pada pemilihan kepala desa pada Juli 2019 lalu. Tato yang melekat di tubuhnya, sempat dijadikan senjata oleh saingannya. Ada saja pihak tertentu yang mengungkit-ungkit masa lalunya. Hoho tak ambil pusing dan tetap percaya diri dengan keputusannya.
Tak disangka, Hoho berhasil menang mutlak setelah suara yang diraihnya mengalahkan dua kandidat lain dengan perolehan yang fantastis. Hal ini semakin membuat dirinya optimis untuk bekerja dan mengabdikan dirinya pada masyarakat. “Saya dapat suara sekitar 1.900, sementara suara dua calon lain kalau digabung pun saya masih unggul,” ujar Hoho yang dikutip dari Liputan 6 (14/09/2020).
Usai terpilih menjadi kepala desa, Hoho menyumbangkan mobil honda stream miliknya sebagai alat transportasi warga yang membutuhkan, seperti mengantar ibu melahirkan atau ada masyarakat yang sakit. Jalan desa yang tak tersentuh program pemerintah desa selama bertahun-tahun, kini dibangun oleh dirinya dengan menggunakan dana pribadi. Hoho membuktikan kepemimpinan di eranya dengan kerja secara nyata. Tak heran jika masyarakat sangat menghormati dirinya.
BACA JUGA: Kisah Mohammad Arifin, Mantan Pengangkut Sampah yang Sukses Dilantik jadi Kepala Desa
Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya. Barangkali, pepatah itulah yang menggambarkan sosok Kepala Desa Hoho di atas. Meski tubuhnya penuh dengan tato, dirinya ternyata berkomitmen untuk bekerja secara nyata di desanya. Pembangunan jalan, sumbangan pribadi berupa mobil, semua dikeluarkan dari dompet pribadinya. Bukan soal tatonya, tapi kerja nyata yang harus diapresiasi. Hebat ya Sahabat Boombastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…