Selain Patrick Viera, Zidane, atau Karim Benzema, kalau berbicara Timnas Prancis apa yang terlihat dalam pikiranmu? Yuhu, sangat betul sekali yakni penyerang jempolan Thierry Henry. Sebagai pesepakbola mantan pemain Arsenal ini bisa dibilang bukanlah pemain yang biasa-biasa saja. Ia menjelma menjadi penyerang ganas dengan raihan banyak gol dan trofi.
Menjadi fenomenal di atas lapangan, ternyata tidak membuatnya selalu bisa ‘oke’ saat menjadi seorang juru taktik. Kendati sukses bantu Belgia juara ketiga Piala Dunia 2018, namun saat bersama kesebelasan As Monaco dirinya mengalami klimaks. Bahkan terlihat sepak bola mulai kejam terhadap kariernya baru tersebut. Lantas seperti apakah kabar Henry sekarang? Simak ulasan berikut untuk mengetahuinya.
Bagi seorang Henry menjadi pelatih kepala tentu merupakan sesuatu baru dalam kariernya. Hal ini lantaran sebelum As Monaco karier kepelatihanya hanya diisi sebagai assisten. Minimnya pengalaman ini pun harus dibayar mahal oleh tim yang dibelanya sekarang. Pasalnya, semenjak dipegang oleh mantan pemain Arsenal pada 11 Oktober 2018, Radamel Falcao dan kawan-kawan tidak pernah lagi merasakan sebuah kemenangan. Tercatat hasil imbang menjadi torehan paling bagus yang dirasakan klub identik kostum merah dan putih itu. Selain itu, di bawah Henry, Monaco juga sempat dibantai oleh PSG 4-0.
Meneruskan apa yang telah diungkapkan tadi, As Monaco kini juga mempunyai posisi yang sangat tidak mengenakan di kompetisi teratas Prancis. Hanya mampu menorehkan dua kemenangan saja dalam 14 pertandingan membuat mereka kini terdampar pada zona degradasi. Dari penelusuran penulis, rangking kesebelasan berjuluk Les Rouge et Blanc berada di nomor 19 atau satu tingkat dari dasar klasemen. Meski alami nasib yang nahas, namun tidak semua catatan minor ini disebabkan oleh mantan pemain Arsenal tersebut. Sebelum di tangan Leonardo Jardim, tim Finalis Liga Champions 2003/2004 itu juga merasakan pil pahit.
Setelah tidak mampu menang semenjak Henry datang, baru-baru ini nasib nahas kembali memangsa Radamel Falcao dan kawan-kawan. Berlaga di Liga Champions mereka gagal lolos ke babak selanjutnya. Torehan negatif ini diperburuk dengan As Monaco kini menduduki posisi buncit grup A dengan hanya mengoleksi satu poin saja. Hasil tidak baik ini juga membuat mereka gagal mengulangi capaian bagus di Liga Champions musim lalu. Kegagalan di kompetisi terbesar Eropa tersebut, juga membuat kiprah Henry semakin buruk pasca memutuskan untuk menjadi nahkoda sebuah tim sepak bola.
BACA JUGA: Belajar Jadi Bintang Sepak Bola Ala N’golo Kante, Muslim Juara Piala Dunia 2018
Apakah kisah Henry ini adalah bukti pelatih hebat hanya di dapatkan dari mereka yang dulunya berposisi gelandang. Entalah, yang pasti memang bukan sebuah hal mudah menjadi seorang nahkoda sebuah tim. Melihat nasib nahas pemain identik nomor 12 besar itu besar harapan ia bisa segera bangkit dan bawa klub bisa raih prestasi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…