Mike Tyson sempat menjadi ikon olahraga tinju dunia sebagai petinju yang punya prestasi gemilang. Pria berjuluk ‘leher beton’ itu, cukup sering membuat lawannya mencium kanvas alias K.O karena pukulannya yang mematikan. Sebagai juara dunia, Tyson tentu bergelimang harta dan hidup mewah.
Namun, hal tersebut tak berlangsung selamanya. Seiring semakin meredupnya karir Tyson di sebagai petinju, surut pula kekayaan yang dimilikinya. Dirinya bahkan pernah bangkrut karena hobi berfoya-foya. Kini, dirinya kembali mencuat ke permukaan setelah dikabarkan menuai sukses berkat bisnis ganja yang ditekuninya. Wow!
Sebagai petinju papan atas pada masanya, Tyson kerap menerima bayaran mahal sekali dari pertandingan yang dijalaninya. Sekali naik ring, ia dibayar hingga US$30 juta (Rp472 miliar) jika menggunakan kurs saat ini (1 US$ = Rp. 15.736,58). The New York Times pada 2003 silam mencatat, Tyson memiliki kekayaan sebesar US$400 juta atau setara Rp3,4 triliun. Dengan uang sebegitu banyak, tak heran Tyson memiliki kehidupan mewah dan gemar berfoya-foya.
Sayangnya, status sebagai juara dunia plus embel-embel atlet terkaya seakan membuat Tyson lupa diri. Harta yang melimpah membuatnya lupa hingga terjerumus pada gaya hidup berfoya-foya. Barang-barang mewah seperti mobil, rumah besar, baju dari merek ternama, hingga pesta, dilakukannya tanpa kontrol. Seiring waktu, pengeluarannya itu akhirnya lebih besar daripada pendapatannya sebagai atlet tinju.
Meski sempat dibayar US$30 juta sekali bertanding, Tyson yang kala itu telah berusia 37 tahun sudah tak lagi memiliki nilai serupa ketika masih muda. Tak ada pemasukan dan utangnya terus bertambah, ia akhirnya mengalami kebangkrutan pada akhir tahun 2003. Sebelum itu, Tyson sejatinya telah mengalami kesulitan keuangan pada 1998 silam sebelum dinyatakan bangkrut dengan utang mencapai US$23 juta (Rp195 miliar).
Harapan untuk bangkit mulai terpancar kala negara bagian California melegalkan peredaran ganja untuk umum. Tyson pun menyambut hal ini dengan membuka ladang ganja seluas 420 hektare yang dinamakan Tyson Ranch. Dari sinilah, ia secara perlahan mulai menata kembali kehidupan ekonominya. Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, Tyson mengelola bisnis ganjanya secara profesional hingga menghasilkan keuntungan.
Tyson yang kini berusia 53 tahun, sukses menikmati kekayaan diri bisnis ganja yang ditekuninya. Saat diundang dalam acara podcast oleh Hotboxin, Tyson mengatakan ia bisa meraih omset hingga US$500 ribu atau setara Rp7,1 miliar per bulan dari ladang ganja seluas 420 hektare negara bagian California dan Nevada, Amerika Serikat, yang dibangunnya pada 2017 silam.
BACA JUGA: 7 Fakta Menarik Tentang Mike Tyson yang Tidak Banyak Diketahui Orang
Tyson kini tak hanya dikenal sebagai pebisnis ganja yang terkenal di Amerika Serikat. Dirinya juga ikut mengkonsumsi barang tersebut dan menghabiskan uang sebesar US$40 ribu (Rp571 juta) per bulan. Dilansir dari Dailymail.co.uk (14/08/2019), total ada sekitar 10 ton ganja yang telah dikonsumsinya selama ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…