Kengerian yang ditunjukkan Jepang kala menjajah negara kita begitu legendaris. Bahkan sampai ada ujaran kalau 350 tahunnya Belanda di sini, kalah angker jika dibandingkan dengan kekejaman Jepang yang hanya 3,5 tahunan saja. Untungnya, saat terjadi pergolakan Perang Dunia II, Jepang yang masuk ke dalam kubunya Nazi mengalami banyak kekalahan. Sehingga bangsa Indonesia diuntungkan secara tak langsung.
Makin lengkap penderitaan Jepang ketika Sekutu menghancurleburkan Hiroshima dan Nagasaki. Membuat negara matahari terbit ini pun menyerah dan bersedia dilucuti senjatanya. Indonesia pun makin cerah ketika Soekarno memproklamasikan kemerdekaan, setelah didesak oleh pemuda. Percaya atau tidak, sebenarnya Jepang, Jerman dan Italia mungkin saja menang Perang Dunia II. Hanya saja banyak terjadi kesalahan-kesalahan dilakukan kekuatan poros Jerman sehingga ketiganya pun takluk di ujung bayonet Sekutu.
Nah, seandainya skenario berbalik lalu Jepang dan koalisinya memang Perang Dunia II, lalu apakah yang akan terjadi dengan Indonesia? Yang jelas kengerian yang lebih besar lagi akan diderita bangsa Indonesia. Berikut ulasan lengkapnya.
Kekalahan Jepang membuat jalan Indonesia untuk merdeka terbuka lebar. Lalu jika skenario sejarah berjalan sebaliknya, maka sudah jelas Jepang takkan cuma 3,5 tahun di Indonesia. Negara kita akan sekali lagi mengalami penjajahan panjang dan lebih menyakitkan lagi.
Pada akhirnya Indonesia takkan pernah bisa merdeka. Perjuangan para pahlawan akan selalu berujung sia-sia karena Jepang punya kuasa atas dunia. Apalagi mereka bersekutu dengan Jerman yang tak perlu kita pertanyakan lagi kehebatannya.
Pasti pernah membaca atau melihat dokumentasi kekejaman Jepang terhadap China beberapa dekade dulu. Ya, pasukan Nippon ini melakukan banyak hal keji kepada rakyat Tiongkok, mulai dari membantai para laki-laki, sampai melecehkan para wanita di jalan-jalan. Jepang juga melakukan hal ini kepada Indonesia namun dalam skala yang lebih kecil.
Jika mereka menang di Perang Dunia II, yang jelas Jepang akan berlaku lebih kejam lagi. Mereka bahkan mungkin melakukan kekejaman yang diperbuatnya terhadap orang-orang China kepada bangsa ini. Rakyat juga akan dibiarkan bodoh dan miskin, sembari para tentara Jepang melakukan eskploitasi besar-besaran terhadap sumber daya kita. Rakyat Indonesia akan menjalani hari-harinya di kondisi hidup segan mati tak mau.
Seperti Malaysia yang jadi negara persemakmuran Inggris, nasib Indonesia juga bisa seperti itu jika Jepang jumawa di Perang Dunia II. Indonesia yang takkan pernah merdeka, akan dijadikan tanah persemakmuran di mana kontrol utamanya adalah pemerintah Jepang.
Jelas hal ini tak ada untungnya bagi kita, selain bangsa Indonesia akan seperti budak yang bisa diperlakukan seperti yang diinginkan majikannya. Memang akan seperti ini, mengingat pula tabiat Jepang yang terkenal kejam.
Tidak begitu jelas apakah Jepang membenci komunisme atau tidak. Namun Jerman, negara ini sangat membenci ideologi tersebut. Bahkan Hitler menyebut dirinya adalah pembenci komunis sejati. Nah, karena Jerman dan Jepang bersekutu, maka pengaruh Hitler pun juga akan berimbas kepada Indonesia.
Bibit-bibit komunisme akan dihancurkan oleh Jerman lewat Jepang. Takkan ada yang namanya partai komunis, bahkan DN Aidit mungkin sudah tumbang sebelum beraksi. Entah ini jadi hal yang positif atau tidak bagi Indonesia. Tapi, yang jelas masyarakat pasti akan melihat banyak pertumpahan darah.
Sama seperti komunisme, Hitler juga sangat membenci Yahudi. Berhubung Hitler yang berkuasa dan Jepang adalah sekutu terbaik Jerman, maka lewat skenario yang sama dengan komunisme, Yahudi di Indonesia juga akan dibabat habis. Tak ada yang tersisa seorang pun.
Skenario kedua mungkin orang-orang Yahudi di Indonesia akan dikumpulkan menjadi satu dan kemudian dikirim ke Madagaskar. Seperti yang kamu tahu, pulau kecil tersebut menurut Hitler adalah rumah yang pas untuk kaum Yahudi. Di Madagaskar tentunya orang-orang Yahudi ini takkan hidup tenang. Mereka akan diawasi penuh oleh Jerman.
Belanda mengakui Indonesia sangat kaya. Bahkan mereka sempat kaget ketika melihat butiran emas terhampar begitu saja di Grassberg, Papua. Seumpama skenario Perang Dunia II terbalik, maka Jepanglah yang kemudian akan menguasai aset-aset Indonesia ini. Tak hanya emas, tapi juga hutan, ikan dan sebagainya.
Sumber daya Indonesia akan diangkut semuanya ke Jepang. Sehingga kita hanya akan disisakan ampasnya saja. Indonesia pun akan jadi negara miskin di tengah hamparan kekayaan. Ngenesnya lagi, kita takkan pernah punya hak atas semua kekayaan ini.
Lama dijajah Jepang mungkin dampaknya akan membuat banyak orang dari negara itu berdomisili di Indonesia. Namun karena mereka adalah pemenang dari pergolakan besar, maka sudah jelas sifat superioritas yang akan muncul. Bagi kita, jangankan menikah dengan orang Jepang, memandang saja mungkin akan diludahi, dilempat batu dan sebagainya.
Kita akan dianggap budak dan mereka sebagai juragannya. Orang-orang Jepang itu bahkan mungkin saja boleh melakukan apa pun terhadap pribumi Indonesia. Nasib terjajah memang selalu akan direndahkan.
Bersyukur karena skenario sejarah berjalan seperti sekarang. Kalau tidak, mungkin deretan hal mengerikan di atas bukan hanya imajinasi saja. Mungkin kita juga patut sedikit berterima kasih kepada Soviet dan Sekutu yang berhasil membungkam Jerman, sehingga negara tersebut kalah dan membuat aliansinya termasuk Jepang juga merasakan dampaknya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…