Para nabi dan rosul diutus untuk suatu ummat tertentu di beberapa tempat di muka bumi ini. Tujuan dari hal ini tak lain adalah untuk menyempurnakan akidah dan moral para ummatnya, menunjukkan jalan yang benar dan menyebarluaskan agama samawi. Faktanya ketika para nabi tersebut meninggal, beberapa temuan ilmuwan kadang mengungkap bahwa para nabi meninggalkan jejak sejarah melalui barang-barang yag ditemukan.
Tapi, mengenai kebenaran tersebut juga masih menjadi misteri, bahkan kadang masih ada saja pihak yang meragukan. Di antara sejumlah temuan yang sudah diteliti tapi masih belum tau kebenarannya adalah jejak peninggalan berikut.
Ketika membaca kalimat di atas, mungkin kamu akan sedikit kaget, apakah benar nabi Sulaiman diturunkan di Indonesia? Mari kita lihat sebuah fakta sejarah yang sudah ditemukan oleh matematikawan Islam, KH Fahmi Basya selama 35 tahun. Fahmi menyebutkan bahwa nama Nabi Sulaiman sendiri sudah menunjukkan seperti nama orang Jawa yang kebanyakan diawali oleh ‘Su’, dari 25 Nabi hanya Sulaiman saja yang berawalan Su. Selain itu, negeri Saba seperti yang disebut dalam Al-Quran ada di Indonesia, yakni Wonosobo.
Nabi Adam adalah Nabi yang pertama diturunkan ke bumi. Ada banyak sekali ilmuwan yang meyakini bahwa nabi yang pertama ini diturunkan di Sri Lanka. Hal ini dengan adanya bukti peninggalan telapak kaki berukuran besar yang ada di Gunung Sripada yang disebut Adam Peak. Bukan hanya di Sri Lanka saja, di bagian Afrika Selatan tepatnya di kota Mplauzi juga ditemukan telapak kaki manusia yang panjangnya 4 feet (121, 92 cm).
Cerita tentang kaum Nabi Luth –Bangsa Sodom- yang terkenal dengan moral yang bobrok, suka mencuri, serta berhubungan dengan sesama jenis sudah jelas termaktub dalam Al-Quran. Karena sederet maksiat itulah negeri Sodom dijungkirbalik dan dibinasakan, hingga sekarang kawasan yang katanya ada di Yordania ini menjadi bukti jejak sejarah.
Kisah nabi Musa dan ummatnya yang dikejar Fira’un dan bala tentaranya adalah salah satu kisah tersohor yang pastinya diketahui oleh semua orang. Ternyata ketika mengejar Nabi Musa, Fira’un menggunakan kereta kuda. Pada tahun 1998 lalu, seorang ilmuwan bernama Ron Wyatt mengklaim dirinya dan tim telah menemukan bangkai kereta kuno di dasar laut merah, yang diyakini kereta tersebut adalah milik Fira’un yang ditenggelamkan.
Keempat peninggalan tersebut hanyalah sebagian kecil dari semua peninggalan yang ada dan ditemukan oleh para ilmuwan. Mengenai kebenarannya valid atau tidak, kadang masih ada pihak yang menyangkal hal tersebut. Tugas kita adalah kembali kepada Al-Quran, bagaimana kisah mereka berjuang dan diutus untuk suatu kaum, selebihnya mau percaya atau tidak pada fakta sejarah kembali pada diri masing-masing. Semoga bermanfaat!
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…