Saat SD bisa dibilang sebagai masa aktif-aktifnya seorang anak. Tidak aneh jika banyak anak waktu itu tidak bisa diam dan sukanya main di luar rumah. Semua dibuat sebagai mainan, baik barang, tumbuhan bahkan binatang. Misalnya saja Laron, hewan yang selalu berterbangan setelah hujan ini, kerap ditangkap dan dimasukan plastik untuk dijadikan mainan. Ada yang dijadikan umpan cicak, ada yang sayapnya dilepas satu-satu dan ekperimen konyol lainnya.
Namun seiring perkembangan zaman, hewan-hewan yang kita gunakan teman main waktu kecil itu ternyata kini mulai jarang ditemui. Ditambah lagi beberapa penelitian membuktikan kalau hewan-hewan itu memiliki khasiat sendiri. Jadilah binatang-binatang tersebut memiliki nilai jual yang sangat mahal. Pastinya kamu bakal kaget dan menyesal kalau ternyata tahu binatang-binatang itu bisa bikin kaya. Tengok ulasan berikut ini kalau tidak percaya.
Bukan lagi rahasia kalau hewan yang satu ini sangat terkenal mahalnya. Konon, biasanya tokek digunakan sebagai salah satu obat penyakit-penyakit berbahaya. Kamu pasti sering waktu kecil bermain dengan menembaki hewan ini dengan karet saat menempel di dinding atau plavon. Namun sekarang ternyata hewan ini dijual dengan harga yang sangat fantastis. Mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor contohnya ukuran dan keunikan. Di sebuah situs jual beli online, semakin besar ukuran, bakal dihargai semakin mahal.
Untuk ukuran yang mencapai 30 cm saja ada yang berani menjual dengan harga di antara Rp 15 hingga Rp 25 juta. Itu baru masalah ukuran, semakin unik tokek tersebut, bakal semakin mahal pula harganya. Di Internet tokek berekor dua dan berekor sembilan dibandrol dengan harga ratusan juta rupiah. Meskipun bentuknya yang sedikit menjijikan dan menakutkan, tetapi siapa sangka kalau memiliki nilai jual yang tinggi. Kamu pasti nyesel kan waktu kecil pernah menjahili hewan ini, kalau tahu begitu sih mending dirawat saja sampai besar.
Salah satu daerah di Jombang merupakan salah satu pengepul besar yang mengeksporkan cicak ke Taiwan dan Tiongkok. Sama halnya dengan tokek, cicak juga digunakan sebagai obat bagi beberapa penyakit. Satu kilogram cicak biasanya dihargai mulai dengan Rp 150 ribu hingga Rp 200 Ribu. Apalagi kalau cuaca sedang hujan, maka pihak pengepul bisa menaikkan berkali-kali lipat harga jual cicak.
Hal itu disebabkan karena saat musim hujan, cicak bakal jarang sekali keluar dari sarang, sehingga untuk memperolehnya butuh usaha yang ekstra seperti memberi jebakan lem atau memancingnya dengan serangga. Jadi sekarang kalau ada cicak, lebih baik ditangkap saja ketimbang dijepret dengan karet, siapa tahu dapat untung dari cicak.
Hewan yang hanya keluar pada musim hujan ini ternyata punya nilai jual yang cukup tinggi. Beberapa orang menjadikannya sebagai makanan, kalau tidak pakan hewan peliharaan atau untuk obat. Terutama ratu laron atau anai-anai, harganya bisa sangat tinggi. Satu ekor ratu laron bisa dihargai sampai Rp 50 ribu per ekornya. Namun juga tidak jarang kalau para pengepul menjual ratu laron dengan harga Rp 200 ribu per ekornya.
Hal itu adalah sesuatu yang wajar karena ratu laron ini konon memiliki khasiat yang luar biasa untuk kesehatan. Mungkin setelah mengetahui fakta ini, ketika kamu menemukan lagi laron, pastinya tidak akan sembarangan mengumpulkan kemudian memasukannya dalam kantong tanpa arti yang jelas. Mending cari saja ratunya lalu jual di toko-toko online, dengan begitu bisa dapat untung dari hewan yang satu ini.
Memang hewan ini selalu menjadi target saling adu anak-anak bocah dengan di potong sungutnya terus di capitkan satu sama lain. Siapa yang tahu ternyata salah satu jenis semut itu memiliki nilai jual yang lumayan. Ya, semut rangrang memang menjadi salah satu hewan yang paling sering diperjualbelikan. Biasanya kita menyebutnya sebagai kroto. Umumnya kroto digunakan sebagai makanan untuk hewan peliharaan di mana setiap satu kilonya bisa dihargai sampai Rp 170 ribu.
Namun untuk ratu semut memiliki harga yang berbeda. Dimana satu ekornya bisa tembus sampai Rp 65 ribu hingga Rp 90 ribu. Jadi tidak ada untungnya kita mengadu lagi hewan tidak bersalah ini. Mending dikumpulkan biar menghasilkan duit.
Beberapa orang mungkin jijik melihat hewan ini, tapi dulu kita sering sekali main dengan binatang sawah itu. Berbagai perlakuan kejam pernah kita lakukan pada hewan ini, mulai dilempar batu, ditendang dan perbuatan konyol lainnya. Tapi siapa sangka kalau binatang amfibi ini bisa dijual harganya pun lumayan tinggi.
Ternyata kodok sawahan ini dihargai sampai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu perkilogramnya. Bahkan beberapa negara besar seperti Perancis, Amerika dan beberapa negara di Eropa siap mengekspor langsung dari Indonesia. Jadi siapa sangka si pangeran katak bisa menjadikan kita raja sesungguhnya.
Memang seperti itulah adanya, hewan yang kita anggap remeh dulu ternyata sekarang menjadi barang yang mahal. Kalau sekarang pasti kalau ketemu tidak akan dibuat mainan lagi, yang ada langsung tangkap lalu jual di toko online.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…