Setiap ada razia di jalan, sepertinya selalu ada drama yang mengiringinya. Tentu saja, ini semua dimulai oleh para pengendara jalan yang tak taat aturan. Mereka selalu berkelit dan mencari alasan supaya dirinya tidak jadi ditilang. Biasanya, dari situlah para pengguna jalan yang melanggar aturan memulai aksinya.
Seperti fenomena yang terjadi di akhir Bulan Maret lalu. Ada salah seorang pengendara di Sulawesi Tengah protes karena dirinya ditilang. Tak disangka, ia melakukan aksi yang sangat nekat. Bukan melukai polisi, tapi dengan membakar motornya. Hmm.. semakin banyak saja nih tindakan anarkis karena tidak mau ditilang. Lantas, bagaimana ya cara untuk menghentikan perbuatan seperti itu?
Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi aksi anarkis ketika ditilang adalah dengan membuat aturan. Maksud aturan di sini adalah berupa dilarangnya melakukan tindakan di luar batas saat diberi surat tilang.
Mungkin bisa dengan hukuman denda atau pun penjara selama beberapa bulan. Nah, dengan adanya aturan ini, kemungkinan besar para pengendara akan berpikir lagi untuk melakukan aksi yang tidak pantas untuk diperbuat.
Sudah banyak peristiwa seperti ini terjadi di beberapa daerah. Namun sayangnya, hal tersebut tetap saja terjadi dan merugikan diri sendiri. Ini karena polisi yang bertugas kebanyakan hanya menegurnya tanpa diselingi tindakan pencegahan.
Bahkan, banyak juga aparat penegak hukum yang diam saja saat aksi brutal ini terjadi. Sehingga, sebisa mungkin mulai saat ini polisi juga turut andil untuk mencegah perbuatan tersebut dengan sebuah tindakan. Tapi dengan syarat, tidak menggunakan kekerasan sedikit pun.
Ada banyak kemungkinan para pengendara melakukan kehebohan saat mereka ditilang. Salah satunya ya melihat fenomena yang pernah terjadi sebelumnya. Nah, ini bisa terjadi karena ada begitu banyak masyarakat yang menyebarkan kejadian-kejadian tersebut. Dan akhirnya, peristiwa yang seharusnya tertutup rapat malah menjadi viral di media sosial dan bisa dilihat oleh semua orang.
Kalau yang melihat mengerti jika itu perbuatan tidak baik, maka ia tak akan menirunya. Berbeda lagi jika orang yang menonton video tersebut kurang mengerti tentang sisi buruknya, bisa-bisa ia meniru kalau suatu saat dirinya ditilang. Jadi, stop untuk menyebarkan video yang memiliki dampak buruk ya.
Untuk cara yang satu ini berlaku bagi para pengendara. Adalah dengan bersabar ketika ada polisi yang memberhentikan di jalan. Kalian tak perlu nyolot ketika ditanyai polisi tentang surat-surat berkendara. Ya karena itu merupakan tugas mereka saat melakukan razia.
Jika kalian tidak membawa surat berkendara, ya jelaskan baik-baik apa alasannya. Sebaliknya, kalau perkataan polisi menurut kalian salah, maka sanggah dengan tutur kata yang bagus. Dengan melakukan ini, niscaya emosi kalian tidak akan keluar.
BACA JUGA : Tak Hanya Banting Motor, 4 Pengendara Ini Juga Lakukan Hal ‘Brutal’ Saat Ditilang Polisi
Begitulah metode yang bisa dilakukan supaya tidak ada lagi peristiwa brutal saat ditilang. Pada intinya, polisi tidak memiliki niat buruk ketika menanyakan kelengkapan berkendara. Mereka hanya ingin kalian taat pada aturan yang ada. Jadi, patuhi aturan berkendara di jalan raya mulai sekarang.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…