Rekam jejak CIA sebagai agen intelejen yang beroperasi di seluruh dunia memang kerap menimbulkan kontroversi. Organisasi yang menjadi mata dan telinga pemerintah Amerika Serikat dan bagi sekutu-sekutunya itu dianggap banyak melakukan tindakan ilegal dengan menggunakan peralatan khusus.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah soal adanya ‘Heart Attack’ Gun atau pistol khusus yang mampu memicu serangan jantung bagi sasaran yang tertembak. Cara kerjanya yang halus dan seolah tak terlihat membuat senjata tersebut sangat menakutkan. Terutama bagi para tokoh yang dianggap sebagai musuh Amerika Serikat.
Semakin meningkatnya kecurigaan antara negara-negara Blok Barat dengan Blok Timur di era perang dingin, membuat CIA sebagai kaki tangan negara Adikuasa macam Amerika Serikat merasa harus mengambil tindakan. Terlebih pada fenomena munculnya para penguasa-penguasa asing yang tak sejalan alias berseberangan dengan AS.
Salah satu bentuk dari tindakan tersebut adalah dengan cara membunuh para tokoh atau penguasa asing tersebut tanpa menimbulkan konflik yang lebih luas. Operasi senyap pun menjadi metode yang dipakai. Untuk itu, biro layanan perang rahasia (clandestine) CIA didorong untuk menemukan formula berupa racun yang mematikan.
Nantinya, racun tersebut akan ditransmisikan lewat tembakan dari pistol yang dirancang secara khusus sesuai kebutuhan CIA. Target yang menjadi sasaran diasumsikan akan roboh dalam beberapa saat ketika racun bereaksi. CIA ingin agar hal tersebut murni sebagai serangan jantung secara alami.
Senjata berisikan peluru berupa jarum itu nantinya akan hancur dan racun beku di dalamnya akan mulai mencair. Pada fase inilah, racun akan memasuki aliran darah yang kemudian menyebabkan gagal jantung pada target yang dituju. Hal ini kemudian diungkapkan oleh seorang analis di bidang intelijen, Fred Burks.
“Racun pembunuh dengan cepat menyebar melalui pembuluh darah dan menimbulkan serangan jantung hebat. Dan saat kerusakan terjadi, racun tersebut dengan cepat terurai dengan sendirinya sehingga otopsi yang dilakukan hanya menemukan adanya serangan jantung biasa,” ucap Burks pada majalah Examiner (Fred Burks, “CIA secret weapon of Assassination”, 29 November 2009).
Upaya AS melenyapkan tokoh-tokoh asing lewat CIA memang bukanlah sebuah rahasia umum. Menurut temuan Komisi Gereja yang dilansir dari We Are the Mighty (04/12/2019), nama-nama seperti Fidel Castro (Kuba), Patrice Lubumba (Kongo), Rafael Trujillo (Republik Dominika), Ngo Dinh Diem (Vietnam), dan Jenderal René Schneider (Chili), adalah target yang menjadi sasaran pembunuhan CIA.
BACA JUGA: 5 Operasi Paling Kotor yang Pernah Dilakukan CIA
Senjata tanpa nama resmi dan hanya disebut sebagai ‘heart attack’ gun tersebut, merupakan satu dari sekian cara kotor CIA dalam upayanya melenyapkan musuh-musuh politik yang mengancam kepentingan AS di luar negeri. Bahkan, badan intelijen rahasia itu santer disebut-sebut ikut bertanggung jawab atas segala kekacauan terselubung di banyak negara. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…