SAS (Special Air Service) merupakan salah satu pasukan elit dunia. Barisan militer yang dibentuk pada 31 Mei 1950 inilah yang menjadi kunci kemenangan Inggris dalam perang dunia II. SAS selama ini dikenal misterius, tidak mau dikenal dan tidak boleh meninggalkan bekas di tiap tempat yang mereka singgahi.
Berkat kehebatan tersebut, SAS sukses menjadi inspirasi bagi banyak negara lain. Para anggotanya juga dikenal tangguh dan begitu disegani. Sebelum mencapai titik tersebut, mereka juga harus melalui proses yang luar biasa berat. Menjadi bagian dari SAS juga bukan perkara gampang. Tiap orang yang bermimpi menjadi SAS, berarti harus siap melalui tahapan sulit berikut ini.
Perlu diketahui jika SAS tidak merekrut anggota dari masyarakat biasa. SAS hanya merekrut mereka yang sudah menjadi bagian dari militer Inggris, entah itu Tentara Angkatan Laut atau Angkatan Udara Kerajaan. Selain itu, para kandidat harus memiliki pengalaman minimal tiga bulan di masing-masing resimennya.
Proses pemilihan angkatan udara khusus ini juga merupakan salah satu pelatihan militer yang terberat di dunia. Dikarenakan ekstrimnya pelatihan pasukan ini, hanya laki-laki saja yang diizinkan untuk bergabung dengan SAS. Sebelumnya, wanita memang diizinkan masuk SAS, namun mereka tidak pernah diterjunkan ke medan pertempuran, hingga akhirnya diputuskan bahwa laki-laki saja yang bisa menjadi anggota SAS.
Meskipun sudah memenuhi persyaratan, bukan berarti seorang anggota militer Inggris bisa dengan mudah bergabung dengan SAS. Sebelumnya, dia harus lolos tes kesehatan, P3K, bela diri, kompas dan peta dan juga berenang. Setelah berhasil menyelesaikan tahap tes sederhana tersebut, barulah seleksi sebenarnya dimulai.
Berawal dari “Fan Dance”, berjalan di Brecon Baecons (pegunungan di Wales) sepanjang 24 km yang mengambil waktu pada akhir minggu pertama dan dijadikan latihan rutin yang ‘ringan’. Setelah sukses dari seleksi sebelumnya, para kandidat akan menjalani “Long Drag” yaitu melakukan perjalanan di Breco Beacons sepanjang 64 km kurang dari 20 jam. Dalam perjalanan, para kandidat juga harus membawa muatan seberat 25 kg.
Setelah melewati tes kebugaran, waktunya untuk memasuki tahapan selanjutnya yang difokuskan pada kemampuan bela diri dan bertahan. Para kandidat juga akan menerima pelatihan memegang senjata, taktik patroli hingga terjun payung. Setelahnya, para calon juga akan dikirim menuju lokasi Borneo atau Brunei. Selama enam minggu mereka harus bertahan di hutan yang lembab dan panas. Di hutan, para tentara harus belajar cara bertahan diri di alam. Setelah berhasil melewati seleksi beratnya hidup di alam selama enam minggu, maka para kandidat bisa dikatakan siap untuk melakukan tahapan seleksi terakhir yaitu tes kemampuan untuk terbebas dari skenario.
Para calon harus berhasil melewati suatu lokasi tanpa terdeteksi radar, bertarung dengan sesama tentara dan juga melalui tes wawancara. Jangan bayangkan tes tanya jawab tersebut mudah, sebab para tentara harus ditempatkan pada ketidaknyamanan fisik dan mental selama 24 jam. Sementara itu, para staf direksi akan memberikan pertanyaan yang mana para kandidat tidak boleh memperlihatkan informasi penting dan hanya boleh menjawab pertanyaan berkisar antara nama, nomor seri dan posisi. Jika gagal dalam seleksi ini, gugur pula segala usaha beratnya dan harus kembali ke unitnya.
Setidaknya hanya 10% kandidat yang berhasil melalui beratnya seleksi bergabung SAS. Bisa dikatakan bahwa hanya mereka yang luar biasa saja yang bisa menjadi bagian dari SAS, dan sepertinya mereka patut berbangga hati. Namun, bagi mereka yang gagal dalam seleksi ini, masih diberikan kesempatan untuk mencoba lagi pada kesempatan berikutnya.
Namun, setelah dua kali melakukan kegagalan, peserta dilarang mencoba mengikuti seleksi untuk selamanya. Dari beratnya tahapan seleksi, diharapkan para peserta yang lolos akan menyadari berada di posisi ‘Pasukan Khusus’ berarti mereka berada dalam medan yang lebih menantang.
Sudah tergabung dalam SAS rupanya tidak bisa dikatakan mereka bisa bernapas lega. Sebab, anggota baru yang kekuatan fisiknya tidak diragukan masih bisa dikeluarkan karena mentalnya yang dinilai kurang kuat selama menjalani pelatihan yang keras.
Sebagai contoh, para anggota baru dituntut untuk bisa melewati daerah yang masih liar dan bercuaca ekstrim tanpa bantuan peta dan kompas. Mereka harus berhasil melaluinya meski dalam kondisi yang kelelahan. Tanpa adanya persiapan yang baik, tentu mereka akan merasa sangat stres. Bagi mereka yang cukup memperhatikan saat diberi instruksi meningkatkan konsentrasi, mungkin masih bisa menanggulangi kondisi tersebut.
Itulah lima fakta beratnya menjadi anggota SAS. Proses seleksi dan latihannya memang terkesan kejam dan tidak manusiawi. Barangkali, para prajurit pendatang baru bakal merasakan dendam membara pada para pelatihnya. Namun, terbukti jika gemblengan yang menyakitkan tersebut berhasil membentuk SAS menjadi pasukan elit terpandang di dunia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…