Selain terkenal dengan kekayaan alamnya, Indonesia juga ternyata mempunyai segudang pengusaha kaya raya yang sukses berbisnis di luar negeri. Salah satunya adalah Nisin Sunito, pengusaha sekaligus pemilik peternakan sapi terbesar yang berlokasi di Darwin, Australia. Bahkan peternakan sapinya tergolong paling besar di Australia.
Tak banyak pebisnis Indonesia yang mempunyai aset yang besar pada bisnis di bidang peternakan tersebut. Bahkan, Nisin Sunito yang bersaudara kandung dengan pengusaha properti kenamaan, Iwan Sunito, menjadi satu-satunya pebisnis Indonesia yang mempunyai usaha peternakan di luar negeri. Selain sukses sebagai pengusaha, sepak terjang pengusaha asal Kalimantan Tengah ini sangat menarik untuk disimak.
Nisin Sunito lahir di sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang mempunyai latar belakang sebagai pebisnis sembako yang sukses di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Bersama saudara kandungnya, Iwan Sunito, dirinya kemudian pindah ke Surabaya, Jawa Timur, agar memperoleh akses pendidikan yang lebih baik. Meski berlatar belakang pengusaha sukses. keluarganya pun pernah mengalami masa-masa yang cukup sulit.
Sang Ayah yang menjadi kepala keluarga, sempat bekerja serabutan seperti memotong kayu, menyadap sampai menjual karet di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Hingga akhirnya mampu mendirikan toko kelontong sederhana yang menjadi cikal bakal usaha sembako tersebut. Meski saat itu serba kekurangan, cita-cita yang tinggi dari orang tua untuk menyekolahkan anaknya, membuat Nisin Sunito pergi ke Australia. Mengejar masa depan yang lebih baik.
Selepas menamatkan pendidikan SMA-nya di Surabaya, bersama dengan Iwan Sunito, ia pun berangkat menuju Australia untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. UNSW atau University of South Wales, menjadi tujuan belajar setibanya di Australia. Seolah tak ingin jauh dengan latar belakang keluarganya, Nisin Sunito mengambil program studi bisnis.
Kiprahnya di dunia bisnis dimulai ketika Nisin mendirikan Oceanic Multitrading Pty Limited pada 1992. Sebelum terjun ke dunia bisnis, dirinya pernah bekerja sebagai pegawai di kantor pemerintahan Australia. Kesuksesan bisnis datang menghampirinya ketika ia membeli sebuah peternakan yang sebelumnya dikelola oleh penduduk lokal Australia.
Langkah fenomenalnya ketika memutuskan untuk terjun di bisnis peternakan, mengantarkan dirinya menjadi seorang pengusaha sapi terbesar di Australia. Pada saat itu, Nisin Sunito membeli sebuah peternakan Kiana milik pengusaha lokal pada 2005 silam. Lokasi peternakannya sendiri berada 1.132 km, di sebelah tenggara Kota Darwin, Australia.
Peternakan Kiana sendiri mempunyai luas yang mencapai 331. 800 hektar. Luasnya area peternakan ini bahkan setara 4,8 kali luas Singapura. Tak salah bila Nisin Sunito dijuluki sebagai rajanya bisnis peternakan sapi di Australia. Mayoritas jenis sapi yang dikembangkan di tempat tersebut adalah Brahman dan Droughmaster. Wah, kalo luasnya segitu, untuk bangun stadion dapet berapa ya kira-kira?
Tak hanya mengibarkan bisnis peternakan sapinya di Australia, Nisin Sunito juga diketahui membuka unit bisnisnya di Indonesia. Dengan bendera Oceanic Indonesia, cabang usahanya tersebut bergerak dibidang feedlot atau penggemukan sapi. Lokasinya tersebar di beberapa tempat di Indonesia seperti Lampung dan Banten yang berkapasitas 10.000 hingga 15.000 ekor.
Sempat terdaftar sebagai anggota Apfindo, Oceanik Indonesia sempat melakukan berbagai kerjasama strategis dengan pemerintah. Meski tidak dijelaskan secara rinci, kerjasama tersebut dimaksudkan agar perusahaannya berperan secara aktif dalam memenuhi kebutuhan daging sapi di pasaran Indonesia. Sayangnya, nama perusahaannya tersebut kini tak lagi terdaftar sebagai anggota Apfindo secara resmi.
Selain besar di bidang peternakan, Oceanik Multitrading Pty Limited milik Nisin Sunito juga bergerak di beberapa bidang bisnis lainnya. Seperti industri kertas, pengolahan limbah kertas, kimia hingga properti. Dibidang bangunan tersebut, ia ternyata tidak sendirian.
Sang adik, Iwan Sunito, telah terlebih dahulu berkecimpung di dunia properti. Bahkan, popularitas sang adik lebih dahulu bersinar dibandingkan dengan dirinya. Meski begitu, citra sebagai perantauan sukses, tetap melekat pada Nissin Sunito.
Berangkat dari kehidupan yang sulit, bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk sukses di kemudian hari. Hal ini dibuktikan oleh Nisin Sunito yang berangkat dari nol hingga sukses menjadi pengusaha. Hal serupa yang bisa kita terapkan dalam kehidupan. Jangan pernah menyerah dengan keadaan jika ingin merubah nasib di masa depan. Semoga kisah di atas menginspirasi ya Sahabat Boombastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…