Categories: Tips

Bersiaplah Merasakan 4 Hal ini Bila Memutuskan untuk Menikahi Bule

Menikah tentunya adalah hal yang membahagiakan bagi semua orang. Seperti apapun pasangan kita, pastinya dia adalah orang yang benar-benar bisa melengkapi kita. Yang namanya pernikahan juga pasti tak jauh-jauh dari pandangan orang di kanan-kiri kita ya apalagi bila pasangan kita itu adalah seorang bule atau orang dari negara lain, pasti bikin heboh satu kelurahan tuh.

Banyak orang yang menganggap menikahi orang asing itu adalah sesuatu yang wah, padahal yang namanya hubungan pastinya ada suka dan duka. Apalagi menjalin hubungan dengan orang yang dari budayanya saja sudah jauh berbeda dengan Indonesia. Di bawah ini ada empat hal nggak enak yang biasanya dialami oleh mereka yang menikah dengan bule.

Mudik membutuhkan uang dan waktu lebih

Ketika menikah dengan bule, pilihannya pastinya akan tetap tinggal di Indonesia atau di negara asal pasangan. Tapi mau pilih yang manapun pastinya akan ada istilah mudik, entah pasangan kita yang kangen dengan keluarga sebaliknya. Jika itu terjadi kita harus menyediakan uang perjalanan jauh-jauh hari. Biaya ke negara lain tentunya tidak sedikit, bila tidak ada persiapan bisa-bisa uang bulanan terancam kosong.

Mudik [image source]
Mudik ke negara lain juga tentunya tidak cukup hanya 1 sampai 2 hari, pasti waktu banyak terpakai untuk perjalanan. Bisa-bisa dalam satu tahun kita hanya punya waktu satu kali karena mengingat jadwal pekerjaan yang mengintai. Belum lagi kalau tetangga minta dibawain oleh-oleh dari luar negeri, makin terancam lah kondisi keuangan.

Dicap sebagai cewek matre sampai cewek murahan

Kalian pasti tahu bahwa penggambaran seorang asing di media selama ini adalah mereka dengan gaya hidup yang erat kaitannya dengan kehidupan malam dan berganti-ganti pasangan. Bukan tidak mungkin bila memiliki suami bule, orang sekitar akan menganggap kita sebagai wanita murahan. Terutama mereka yang tidak tahu bahwa kita telah menikah, wah bisa-bisa awalnya pengen bulan madu di hotel malah dipikir kita dibayar.

Menikahi bule [image source]
Mayoritas masyarakat Indonesia juga pasti pernah berpikir bahwa orang asing itu memiliki banyak uang sampai bisa dengan mudah menjelajahi negara-negara lain. Ketika tiba waktu kita menikahi sang orang asing, pandangan lingkungan tentang kita yang hanya menginginkan harta juga akan berkembang. Padahal tidak semua bule itu menyimpan buluhan brangkas di rumah mereka, selama ini mereka bisa traveling juga karena menabung.

Butuh waktu untuk adaptasi budaya

Kembali tentang budaya, memang seru ya bagi kita dan pasangan untuk sama-sama mempelajari budaya masing-masing. Tapi bukankah yang namanya menikah itu bukan hanya tentang kita, melainkan juga keluarga. Tentu bukan hal mudah untuk keluarga menyesuaikan budaya yang jauh sekali perbedaannya.

Makan [image source]
Misalnya untuk makanan, bagi orang Indonesia kita bisa makan apa saja dalam satu hari meskipun dengan menu yang sama. Pagi sayur bayam dan tempe, siangnya bayam dan ayam, malamnya ayam dan kecap. Nah kalau orang asing cenderung punya kebiasaan makan dengan menu yang berbeda per harinya, apalagi kalau makanannya gak pas dengan lidah Indonesia, bisa-bisa kelaparan keluarga kita ya.

Harga-harga di pasaran naik

Ini yang biasanya terjadi di Indonesia. Salah satu contohnya adalah tiket masuk tempat wisata untuk pribumi pasti lebih murah dibanding tiket si bule. Transportasi juga demikian, kalau yang naik bule harganya akan seketika naik. Nah itulah yang akan kita rasakan ketika bepergian bersama bule terutama di negara kita ini.

Bule ke pasar [image source]
Bayangkan bila kita ingin belanja ke pasar dengan pasangan kita, bisa-bisa harga kangkung Rp.3000 per ikat naik jadi Rp.10.000. Bila sedang berwisata mencari oleh-oleh juga bisa-bisa yang harga awal di bawah Rp.10.000 jadi naik tiba-tiba karena kita menggandeng seorang bule. Inilah memang yang sering dialami oleh pasangan indonesia-bule.

Menikah dengan orang dari negara lain memang ada suka dukanya. Bila kehidupan kita dan pasangan tampak indah di luar, belum menjamin kita merasakan hal yang sama. Belum lagi bila tinggal di lingkungan yang masih berpikiran negatif tentang bule, pastinya butuh ekstra kesabaran untuk menghadapinya. Belum lagi segala adaptasi dan penyesuaian yang harus dilakukan. Pasti akan menjadi tantangan sendiri yang mana hidup akan bahagia bila kita bisa menghadapinya.

 

Share
Published by
Faradina

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago