Dokter adalah profesi yang mulia. Banyak dokter-dokter hebat yang berhasil menyelamatkan nyawa manusia. Kuliah kedokteran juga membutuhkan banyak perjuangan. Tak hanya harus pintar dan rajin, tetapi biaya kuliah kedokteran yang selangit juga menjadi tantangan tersendiri.
Namun berbeda dengan Wahyu Saputra. Pria ini sukses menjadi dokter meski tak berasal dari keluarga kaya. Ia tak malu berjualan kue sambil menuntut ilmu demi membantu orang tuanya mencari nafkah. Inilah kisah Wahyu selengkapnya.
Wahyu berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya merupakan seorang pensiunan pegawai kecamatan, sedangkan sang ibu berjualan nasi kuning dan kue. Uang pensiunan ayahnya pun jauh dari kata cukup. Hanya Rp450 ribu per bulan. Ibu Wahyu yang setiap hari berjualan, juga kerap mengalami kelelahan. Sang ibu sakit radang dan pengapuran di bagian lutut.
Penderitaan orang tuanya itulah yang membuat Wahyu termotivasi untuk giat belajar. Tak heran ia terus meraih prestasi saat sekolah hingga kuliah. Bahkan, Wahyu pernah dinobatkan menjadi duta baca di Jambi.
Saat duduk di sekolah dasar, Wahyu berjualan nasi gemuk untuk membantu biaya kedua kakaknya yang berada di perguruan tinggi. Ia juga membantu sang ayah menjual buah rambutan hasil panen dari kebunnya. Masuk ke SMP, Wahyu masih berjualan. Ia membawa nasi kuning ke kantin sekolah. Ia rela datang lebih pagi dari teman-temannya untuk menyiapkan jualannya.
Usaha Wahyu berjualan berlanjut hingga ia kuliah. Ia tak malu berjualan kue dan nasi selama tiga tahun di bangku kuliah. Bahkan, Wahyu pernah menjual dagangannya berupa minuman ringan, sosis, nasi, dan kue di dalam kelas demi membiayai kuliah kedokteran yang sangat mahal.
Wahyu harus memutar otak saat dihadapkan dengan mahalnya biaya praktikum, fotokopi, biaya print, dan kebutuhan membeli buku. Ia pun memutuskan untuk membeli buku yang langka saja. Sisanya, ia meminjam buku teman dan perpustakaan untuk dicatat intisarinya. Wahyu juga rajin merangkum materi kuliah dari dosen.
Ternyata rangkuman yang ia buat sangat bermanfaat. Ia pun menjualnya pada teman kuliah dan adik tingkat. Kegigihan Wahyu membuahkan hasil. Ia mampu menyelesaikan pendidikan dokter dalam waktu 5,5 tahun.
Kini Wahyu membangun klinik dan panti asuhan. Banyak donatur yang ikut membantunya. Ia berencana membuka praktik dokter dengan bayaran seikhlasnya. Wahyu mengatakan, ia iba saat melihat orang tak mampu yang ditolak berobat ke rumah sakit karena tak punya uang. Hal itu yang membuat hati Wahyu rela menerima bayaran cuma-cuma. Menurut sang ibu, Wahyu sudah bercita-cita menjadi dokter sejak usia lima tahun. Wahyu juga termotivasi menjadi dokter karena ayahnya hanya tamatan SMP dan sang ibu tidak tamat SD.
BACA JUGA: Bikin Terharu dan Bangga, Pilot Ini Tak Malu Bantu Ibu Jualan Ayam Saat Pulang Kampung
Kisah Wahyu langsung viral saat diposting di akun TikTok @wahyu_saputra1702. Ia membagikan foto saat berada di TK hingga acara sumpah dokter pada April 2021. Semangat dan perjuangan Wahyu bisa menjadi contoh bagi siapa saja yang memiliki cita-cita.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…