Unik Aneh

4 Fakta Dhavari, Kawasan Kumuh di India yang Dijadikan Tempat Wisata Oleh Orang Kaya

Tempat wisata di India memang tak akan pernah habis untuk dikunjungi. Hal itu tidak terlepas dari gencarnya film-film Bollywood dalam melakukan promosi hingga sampai seperti saat ini. Kita sebut saja Taj Mahal, Benteng Merah, hingga Ranthambore National Park yang memang tak perlu diragukan lagi masalah keindahannya.

Namun siapa sangka tak selamanya wisata India identik dengan keindahan. Alih-alih menunjukkan keadaan alam, justru tempat yang satu ini identik dengan kemiskinan dan daerah kumuh. Namun uniknya malah banyak turis mancanegara yang datang ke sana. Lalu kenapa bisa begitu? Simak ulasannya di bawah ini.

Wisata tak melulu soal tempat indah

Berwisata memang selalu identik dengan tempat yang indah atau menyenangkan. Namun di salah satu tempat wisata di India menyuguhkan hal yang berbeda. Dhavari mungkin jadi satu-satunya tempat di mana kemiskinan dan perkampungan kumuh jadi obyek wisata. Dan tentu para turis yang memilih wisata ini kebanyakan dari orang kaya Eropa atau Australia.

Wisata kampung kumuh [sumber gambar]
Mereka rela merogoh kocek yang lumayan banyak demi melihat dan jadi bagian dari kehidupan kumuh di sana selama beberapa hari. Hal ini bukan sesuatu yang aneh mengingat kehidupan dunia barat sangat jauh berbeda dengan yang ada di India. Bukan ingin mendiskreditkan, justru mereka belajar banyak hal dari wisata ini.

Tak sembarangan dalam memotret

Meskipun sebuah wisata, namun tak boleh sembarangan dalam mengambil potret. Dilansir dari laman BBC, warga di sana tidak terlalu suka jika kegiatan sehari-harinya diganggu oleh kamera. Oleh sebab itu pemandu biasanya akan menunjukkan di mana saja mereka boleh mengambil foto dan dimana yang dilarang.

Warga kadang terganggu [sumber gambar]
Namun meskipun begitu, selama tidak berfoto secara sembarangan, maka para penduduk lokal ini tidak terlalu menganggap keberadaan turis. Hal ini justru jadi nilai positif, pasalnya dengan begitu para turis bisa mengetahui kehidupan kumuh di sana tanpa dibuat-buat. Melihat kehidupan yang sangat jauh dari yang mereka miliki tentunya jadi sebuah pengalaman yang berharga.

Makanan dan barang warga yang dijual

Rupanya dengan menjadikan kampung kumuh jadi obyek wisata membuat ekonomi di sana juga mulai meningkat. Hal ini karena olahan hasil warga setempat banyak dibeli oleh para wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah Papanddom yang selalu laris manis. Tak hanya bisa menikmati makanan khas daerah sana, mereka juga bisa menyaksikan langsung pembuatannya.

Warga mulai terbantu [sumber gambar]
Dari hanya olahan terus dijemur menggunakan sinar matahari hingga akhirnya jadi sajian yang lezat. Selain makanan, wisatawan juga bisa membeli pot khusus, Kumbharwada Pottery Colony yang ternyata sampai diekspor ke mancanegara. Hal ini tentu jadi keuntungan tersendiri pasalnya para turis bisa mendapatkan pot terkenal itu langsung dari para pengrajinnya.

Berwisata sekaligus menyumbang

Sejatinya dalam upaya wisata ke kampung kumuh ini, para wisatawan sebenarnya juga turut andil membantu warga. Hal ini karena beberapa agen tur di sana memang mengalokasikan keuntungan untuk program amal penduduk setempat. Bisa dibilang sambil berwisata juga menjadi seorang relawan yang peduli nasib orang yang membutuhkan.

Ikut menyumbang [sumber gambar]
Bukan hanya itu, para turis juga bisa ikut dalam pendidikan yang ada di sana. Wisatawan bisa berbagi ilmu mereka mengenai apa yang mereka ketahui, mulai dari bahasa Inggris, komputer dan pelajaran yang lainnya. Mengingat pemuda di sana selain butuh biaya untuk hidup namun juga haus akan ilmu pengetahuan.

BACA JUGA: Pilih Dukun Ketimbang Dokter, Beginilah Keadaan India yang Coba Usir ‘Roh Jahat’ Bernama COVID-19

Adanya wisata kampung kumuh ini sejatinya menjadi salah satu ide yang unik. Ketika biasanya kemiskinan dianggap masalah atau aib, mereka bisa merubahnya jadi keuntungan. Siapa tahu kelak banyak penduduk yang nasibnya berubah karena program ini.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

1 hour ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago