Unik Aneh

Bukan Sapi atau Kambing, Desa di China Ini Sukses Raup Miliaran dengan Ternak Ular Berbisa

Ular memang menjadi binatang yang ditakuti oleh sebagian orang. Itu wajar kerena adanya bisa mereka yang beracun dapat membuat orang meregang nyawa. Pun seandainya tidak beracun, ular bisa melilit seseorang hingga kehabisan nafas dan meninggal dunia.

Menjadi sebuah binatang yang lumayan disegani, siapa sangka di China malah ada desa yang menjadikannya sebagai ladang cuan. Ya, di desa ini ular malah dibudidayakan oleh penduduknya untuk mencari pundi-pundi uang. Apa tak takut ya mereka dengan ular? Biar gak penasaran simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Desa ular di China yang malah bikin geleng kapala

Tepatnya di Zisiqiao, Provinsi Zhejiang, ada sebuah kawasan unik yang dijuluki sebagai “Desa Ular” oleh banyak orang. Hal ini ternyata karena memang di sana banyak penduduknya yang malah memelihara banyak ular. Bukan untuk hobi atau pun semacamnya, namun memang pernghasilan utama dari penduduk desa ini adalah berternak ular.

Desa ular [sumber gambar]
Baik tua, muda, pria, atau wanita, sama-sama tak ragu untuk bersentuhan langsung dengan hewan berbisa yang satu ini. Bahkan, beberapa penduduk di sana mengaku sudah sering digigit oleh ular perliharaan mereka. Mungkin itu juga yang membuat mereka jadi lumayan kebal dengan bisa ular-ularnya.

Awalnya adalah desa yang sangat miskin

Siapa sangka kalau desa unik yang satu ini dulunya tidak makmur seperti sekarang. Mirip dengan desa-desa lainnya, dulu penduduknya bekerja di dunia pertanian dan perkebunan. Namun sejak industri ternak ular muncul, semua beralih menekuni profesi ini karena dianggap menjanjikan meskipun terlihat menakutkan.

Bisnis ular [sumber gambar]
Dari desa miskin yang sedikit penghuni, kini Zisiqiao bisa menghasilkan 80 juta yuan (USD 12 juta) atau setara Rp172 miliar per tahun. Apalagi kini desa ini juga sudah mulai dikenal banyak orang, sehingga potensi jadi pariwisata pun sangat terbuka lebar. Dan tentu saja, tak menutup kemungkinan bisa tambah pemasukan.

Semua diawali oleh si raja ular

Perubahan desa yang biasa jadi peternak ular ini sebenarnya dimulai oleh satu orang yang dijuluki sebagai “Raja Ular”. Pria tersebut bernama Yang Hongchang yang memulai bisnis pertamanya pada tahun 1980-an. Memang di sana saat itu banyak ular ditemui karena masih kawasan desa yang sepi, hingga akhirnya dirinya mencoba menangkapnya dan menjualnya.

Dimulai dari satu orang [sumber gambar]
Tentu, saat pertama kali mencobanya ada rasa takut karena tahu kalau ular adalah hewan yang berbisa. Namun lama kelamaan, dirinya paham cara menjinakannya bahkan saat ini punya sebuah peternakan yang cukup besar. Karena sukses dengan cara itu, akhirnya beberapa penduduk desa pun mencoba mengikuti langkahnya.

Ular sempat melangalami kelangkaan di sana

Seperti yang sudah dijelaskan kalau awal mula, orang-orang di sana menangkap ular di area sekitar dan langsung menjualnya. Namun, setelah kegiatan ini dilakukan terus menerus mengakibatkan sempat terjadi kelangkaan populasi ular di sana. Hingga akhirnya tercetuslah ide untuk membuat sebuah peternakan ular saja.

Sempat langka [sumber gambar]
Dan siapa sangka hal ini berhasil, tanpa mengganggu jumlah populasi ular di alam namun tetap dapat keuntungan yang banyak. Sebagaian besar hasil dari peternakan ini dijual ke bagian farmasi di China dan selanjutkan akan di ekspor ke beberapa negara. Kalau begitu, wajar sih ya keuntungan yang didapatkan juga lumayan.

BACA JUGA: Cuma Batu Kali, Penduduk Desa di China ini Malah Banyak yang Jadi Miliarder dengan Menjualnya

Dari desa yang miskin, Zisiqiao berubah menjadi kawasan yang lumayan makmur dengan produksi ular mereka. Bahkan, banyak pula yang sampai di ekspor ke mancanegara. Indonesia bisa mencontoh, karena negeri kita banyak sumber daya alam. Tak harus ular, namun segala hal yang bisa dimanfaatkan pasti bisa mendapatkan keuntungan.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

8 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago