Hari Ini Indonesia berduka, rentetan ledakan terjadi sekitar jam 10.40 siang di depan Sarinah Thamrin, Jakarta. Disambung dengan baku tembak, suasana menjadi mencekam luar biasa. 3 orang anggota polisi tertembak, satu meninggal dunia. 3 orang warga sipil juga turut jadi korban jiwa. Para pekerja yang ngantor di daerah itu, ramai merekam terjadinya detik-detik peristiwa tragis ini.
Video-video mengenai tragedi ini dengan cepat menyebar di sosial media. Berita pun terus mengalir, dan hashtag #PrayForJakarta lahir dan viral. Namun sadarkah Anda bahwa semakin terkenal dan mendunianya tagar ini, berarti pembuka kejadian buruk bahkan fatal yang akan terjadi di Indonesia? Agar Anda tahu betapa bahayanya jika hashtag #PrayForJakarta terus bergulir, langsung saja simak di bawah ini:
Merupakan salah satu efek jangka panjang yang terjadi akibat imbas dari sebuah trending topic yang kita tulis gencar-gencar di sosial media. Nggak kebayang kan hanya dengan sebuah hashtag yang sedang trending, skenario perekonomian dunia dan negara ini ikut terpengaruh?
Masih ingat kan bagaimana Indonesia harus bangkit dari krisis di tahun 1998? Ha tersebut bisa kembali terulang bila poin-poin di atas semakin memburuk.
Pada dasarnya, psikologis setiap manusia itu sama, yaitu mencari keamanan. Jika Indonesia kacau, maka dalam pikiran setiap orang pasti menyelamatkan dirinya sendiri. Dengan begitu, warga Indonesia akan menyimpan cash yang banyak dalam dompetnya, menarik seluruh tabungannya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa rakyat Indonesia banyak yang memiliki utang piutang di bank. Baik untuk modal usaha, kredit rumah dan masih banyak sekali. Sebagaimana diketahui bersama, nilai suku bunga di bank naik turun sesuai dengan inflasi dan kondisi perekonomian Indonesia.
Sambungan dari suku bunga naik drastis, hal buruk selanjutnya yang akan terjadi adalah kredit gagal bayar. Seperti ilustrasi di atas, rakyat makin tercekik. Akan banyak yang tumbang dan akhirnya tidak sanggup lagi membayar cicilan kreditnya di bank.
Bayangkan jika Anda ada di posisi para investor. Memiliki dana miliaran bahkan mungkin triliunan rupiah di Indonesia, tentu bukan hal main-main. Saat seperti sekarang, siapa yang mau bertaruh untuk tetap menanamkan modal dan investasinya di sini? Prospek rugi sudah membayangi.
Hal ini kelihatannya sepele, namun coba dipikirkan lagi. Jika hashtag atau tagar ini semakin banyak diposting oleh setiap netizen di Indonesia maka akan jadi mendunia dan semua orang tahu jika Jakarta dan Indonesia sedang siaga 1 akibat serangan ledakan oleh teroris. Perlu diingat bahwa iklim perekonomian di Indonesia baru saja mulai membaik pasca jebloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sempat tembus hingga 14.800/$ nya.
Pengguna internet di seluruh dunia sudah mulai menggunakan hashtag sebagai bahasa pemersatu yang saling menguatkan atau menunjukkan kebersamaan sejak beberapa tahun terakhir. Namun yang tidak banyak mereka ketahui, ada efek panjang yang berimbas pada perekonomian dan krisis sebuah negara.
Ini merupakan pemahaman yang masih keliru bahwa dengan menggunakan hashtag tertentu, kita menunjukkan simpati. Padahal sebenarnya kita sedang menjadi buzzer gratisan yang menguntungkan pihak tertentu. Dan yang diuntungkan sepertinya jelas-jelas bukan Indonesia. Sudah kena bom, perekonomian terguncang pula.
Negara sudah cukup direpotkan dengan adanya ledakan bom yang meneror negeri ini. Mari mendukung dengan cara yang benar bila ingin saling menguatkan.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…