Dibongkarnya grup pedofilia di Facebook, membuktikan betapa berbahayanya komunitas seperti itu. Hanya karena ingin melampiaskan hasrat seksual, korbannya adalah penerus generasi bangsa. Ya, hasilnya para orang tua jadi khawatir dan was-was, jangan sampai anaknya jadi korban juga.
Tentang para pedofil, ternyata mereka mempunyai sandi-sandi sendiri dalam berkomunikasi. Tak hanya itu, mereka juga memiliki semacam ciri-ciri khusus yang ternyata bisa ditandai. Ulasan ini penting, tak hanya bagi orangtua, tapi para istri juga. Bukan bermaksud menuduh, tapi beberapa suami ternyata juga penyuka bocah. Simak ulasan penting ini.
Tentu saja sulit untuk mendeteksi seperti apa ciri seorang pedofil. Tapi sebuah penelitian pernah mengungkap bahwa kebanyakan para pelakunya memiliki kebiasaan kidal. Namun hal itu masih belum cukup menjadi acuan untuk mendeteksi apakah seseorang pedofilia atau bukan. Tak hanya kidal, ciri pedofil kadang bisa dilihat dari bagaimana mereka memperlakukan anak-anak. Terlihat sangat dekat dan lembut, tapi kesannya memburu. Kalau ada yang seperti ini ada baiknya terus diawasi.
Seseorang dengan kelainan pedofilia biasanya tidak pernah nyaman bila ada di tempat umum. Mereka akan sangat senang jika berada di lingkungannya sendiri. Karena di sana mereka bisa menjadi diri-sendiri. Kebanyakan dari pedofilia adalah orang-orang yang introvert, namun sikap mereka akan berubah ketika ada dekat incarannya. Kalau Pedofilia biasanya bersikap sangat lembut dan sering mengiming-imingi sesuatu pada anak kecil, tapi ada juga yang bersikap kasar dan langsung menculik anak tersebut. Namun beberapa ada yang ekstrem, dia tidak peduli dengan keadaan sekitar. Dia akan langsung saja sikat anak tersebut seperti menculiknya atau mengancamnya.
Untuk para orang tua, sebaiknya harus waspada kalau misal ada orang yang mengajak main anaknya. Pasalnya para predator anak akan mencari mangsa di tempat yang sering dikunjungi anak, seperti sekolah, taman bermain atau rental PS. Jangan mudah percaya kalau mau menitipkan anak, selidiki dahulu latar belakang orang tersebut. Selain itu waspada jika anak terus diawasi oleh orang yang tidak dikenal. Jangan biarkan anak pergi sendirian karena sangat rawan untuk diculik oleh para predator anak.
Ini yang paling perlu diperhatikan, karena mereka minoritas, perlu adanya kode khusus agar lebih memudahkan dalam komunikasi. Misalnya pada kasus grup “lolly Candy’s” kemarin, ditemukan istilah “Loly” yang merujuk pada anak-anak di bawah umur. Kemudian ada istilah “jjk” untuk konten yang harus dishare dan 5yo (5 years old) untuk mengetahui umur. Hati-hati pula dengan grup-grup facebook yang berembel-embel “love Child”, “Love Boy” dan “Love Girl” karena itu merupakan salah satu ciri dari komunitas pedofil di Amerika dulu. Jangan biarkan anak-anak masuk pada grup-grup yang tidak jelas, daripada dia jadi salah satu korban juga. Awasi komunikasi buah hati dengan siapapun dia berteman. Baik dunia nyata maupun dunia maya.
Dari ulasan di atas, kita perlu berhati-hati. Ternyata dunia mereka sangat dekat dengan kita. Jangan mudah percaya pada orang, lebih baik pastikan dulu secara detail. Dari pada keluarga kita yang jadi korban atau terjerumus pada komunitas mereka. Kan pepatahnya lebih baik mencegah ketimbang mengobati.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…