Freddie Mercury adalah vokalis dari band legendaris, Queen. Ia meninggal di tahun 91 karena komplikasi penyakit yang disebabkan oleh AIDS.
Pria yang bernama asli Faroukh Bulsara ini adalah seorang gay. Tapi tidak banyak orang yang tahu bahwa cinta sejatinya adalah seorang perempuan bernama Mary Austin.
Freddie bertemu dengan Mary di tahun 1970. Saat itu pria yang lahir di Zanzibar ini sedang mulai meniti karir bersama bandnya Queen. Mereka hidup bersama selama 6 tahun, lalu ketika Queen mulai sukses, Mary merasa ada yang aneh. Freddie mulai sedikit berubah dan mereka jarang bertemu. Sampai akhirnya Freddie mengaku bahwa ia lebih tertarik kepada laki-laki ketimbang perempuan.
Tetapi cintanya kepada Mary tidak penah surut. Mereka pun sepakat untuk berpisah. Namun Freddie masih mencintai Mary. Walaupun secara ‘badaniah’ ia tertarik kepada laki-laki, jiwa dan hatinya hanya cinta kepada Mary.
Setelah Queen sukses dan merajai dunia musik, Freddie tetap sayang kepada Mary. Membelikannya sebuah apartemen di sebelah apartemennya sendiri agar setiap hari Freddie dapat melihat Mary melalui jendela.
Banyak sekali lagu yang diciptakan Freddie untuk Mary, satu yang paling terkenal adalah ‘Love of My Life’ yang merupakan pernyataan Freddie bahwa ia akan mencintai Mary selamanya meskipun dalam situasi apapun.
Saat Freddie memiliki seorang kekasih gay, Mary kemudian menikah dan memiliki anak. Freddie dengan senang menjadi bapak baptis dari anak itu. Hubungannya dengan Mary pun bertambah erat. Semua orang yang ada di kehidupan mereka mengerti bahwa kedua orang ini memang jiwanya tidak bisa dipisahkan. Masing-masing kekasih mereka mengerti hubungan cinta tanpa nafsu ini.
Karena kehidupannya yang flamboyan, suka pesta, dan bergonta ganti pasangan, Freddie akhirnya tertular AIDS. Orang pertama yang mengetahui hal ini adalah Mary, padahal Freddie sudah memiliki kekasih gay pada saat itu. Mary lah yang dengan tabah merawat Freddie di saat sakitnya. Hampir setiap hari datang mengunjunginya.
Ketika penyakitnya makin parah dan Freddie hanya bisa berada di tempat tidur, Mary lah yang mengurus Freddie. Sampai-sampai Freddie menjulukinya sebagai ‘The Old Faithful’ (yang paling setia). Pada bulan September 1991, satu hari setelah ulang tahunnya, Freddie menghembuskan nafas terakhir. Mary adalah salah satu orang terakhir yang berada di sampingnya.
Freddie mewariskan seluruh kekayaannya kepada Mary, dan hanya menyisakan sedikit kepada keluarga dan orang-orang terdekat lainnya. Royalti musiknya pun dipegang Mary. Dan Mary lah satu-satunya orang yang dipercayai Freddie untuk mengubur abu jenazahnya secara rahasia. Sampai sekarang fans Queen dan keluarga Freddie tidak mengetahui letak abu jenazah ini dikuburkan.
Kisah Freddie dan Mary ini mengajarkan kepada kita bahwa cinta memang tak harus memiliki. Tidak harus berdasarkan nafsu. Tetapi bisa saling perduli, bisa saling mengerti, dan bisa saling memperhatikan dari jauh.
Love of my life……
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…