Freddie Mercury adalah vokalis dari band legendaris, Queen. Ia meninggal di tahun 91 karena komplikasi penyakit yang disebabkan oleh AIDS.
Pria yang bernama asli Faroukh Bulsara ini adalah seorang gay. Tapi tidak banyak orang yang tahu bahwa cinta sejatinya adalah seorang perempuan bernama Mary Austin.

Tetapi cintanya kepada Mary tidak penah surut. Mereka pun sepakat untuk berpisah. Namun Freddie masih mencintai Mary. Walaupun secara ‘badaniah’ ia tertarik kepada laki-laki, jiwa dan hatinya hanya cinta kepada Mary.
Setelah Queen sukses dan merajai dunia musik, Freddie tetap sayang kepada Mary. Membelikannya sebuah apartemen di sebelah apartemennya sendiri agar setiap hari Freddie dapat melihat Mary melalui jendela.
Banyak sekali lagu yang diciptakan Freddie untuk Mary, satu yang paling terkenal adalah ‘Love of My Life’ yang merupakan pernyataan Freddie bahwa ia akan mencintai Mary selamanya meskipun dalam situasi apapun.
Saat Freddie memiliki seorang kekasih gay, Mary kemudian menikah dan memiliki anak. Freddie dengan senang menjadi bapak baptis dari anak itu. Hubungannya dengan Mary pun bertambah erat. Semua orang yang ada di kehidupan mereka mengerti bahwa kedua orang ini memang jiwanya tidak bisa dipisahkan. Masing-masing kekasih mereka mengerti hubungan cinta tanpa nafsu ini.

Ketika penyakitnya makin parah dan Freddie hanya bisa berada di tempat tidur, Mary lah yang mengurus Freddie. Sampai-sampai Freddie menjulukinya sebagai ‘The Old Faithful’ (yang paling setia). Pada bulan September 1991, satu hari setelah ulang tahunnya, Freddie menghembuskan nafas terakhir. Mary adalah salah satu orang terakhir yang berada di sampingnya.

Kisah Freddie dan Mary ini mengajarkan kepada kita bahwa cinta memang tak harus memiliki. Tidak harus berdasarkan nafsu. Tetapi bisa saling perduli, bisa saling mengerti, dan bisa saling memperhatikan dari jauh.
Love of my life……