Mendengar kata Nazi, maka sudah bisa ditebak jika akan terbayang sosok Hitler, kejadian pembantaian Etnis, dan satu lagi. Yup, Swastika. Simbol yang selalu melekat di lengan para pasukan Nazi termasuk Hitler sendiri ini memang sangat ikonik dan diingat betul oleh banyak orang. Bentuknya sendiri sangat unik dan eye catching, namun begitu melihatnya orang-orang akan langsung ingat siapa si empunya lambang dan apa yang telah dilakukannya.
Penggunaan lambang Swastika dilarang di banyak negara lantaran hal tersebut seperti mengingatkan kembali kejadian buruk yang di era Perang Dunia 2 tersebut. Terlepas dari itu, ternyata Swastika diketahui tak hanya milik Nazi. Banyak ditemukan lambang sejenis yang sudah digunakan bahkan sebelum era Hitler mulai berdiri.
Jadi, siapa saja sih yang ternyata juga menggunakan simbol ini selain Nazi? Cari tahu lewat ulasan berikut.
Mirip dengan Swastika, ada sebuah simbol bernama Whirling Log. Logo ini digunakan oleh orang-orang kuno Amerika bernama Anasazi beradab-abad yang lalu. Anasazi sendiri merujuk kepada sebuah suku Indian kuno yang menurut banyak orang eksistensi mereka lenyap tak berbekas. Menurut cerita yang dipercaya oleh orang Navajo (salah satu suku Indian) lambang ini merujuk kepada cerita Whirling Log (“Tsil-ol-ni” dalam bahasa mereka) yang mengisahkan tentang perjuangan seorang pengembara yang melakukan perjalanan hingga akhirnya ia menemukan sebuah tempat yang subur dan penuh berkah.
Di beberapa kebudayaan sekitar Anasazi, Whirling Logs juga cukup dikenal dan diartikan sebagai empat penjuru mata angin. Lambang ini juga dijadikan simbol keagamaan di sana sejak tahun 1896. Di awal abad ke 20, lambang ini bahkan dipakai oleh para pekerja tambang di daerah New Mexico (Amerika Utara) sebagai simbol keberuntungan.
Sayangnya, sejak Perang Dunia 2 meletus, orang-orang Amerika yang sudah dulu mengenal lambang ini dilarang menggunakan simbol Whirling Logs dengan alasan yang pasti sudah kamu ketahui. Belakangan, muncul wacana kalau orang-orang asli Amerika akan melakukan gerakan dalam upaya klaim atas lambang ini sebagai simbol otentik milik mereka.
Gammadion berasal dari gabungan empat gamma yang dijadikan satu. Lambang ini dimiliki beberapa bangsa sekaligus, misalnya Yunani Kuno, Minoan dan juga Etruscan. Fungsinya sendiri dikatakan sebagai simbol pemujaan untuk matahari.
Gammadion juga dikenal sebagai aksesoris yang melekat dengan Kristiani sejak zaman kekaisaran Romawi. Berbeda dengan Yunani dan lainnya, Gammadion sendiri menurut para kaum Kristiani ini adalah representasi lain dari bentuk salib. Ada juga yang mengatakan jika simbol ini juga digunakan sebagai pelindung arwah yang sudah mati.
Tidak hanya dicetak di bangunan, lambang Gammadion juga menghiasi jubah-jubah pastur zaman dulu. Ada pula yang mengatakan jika asal pemakaian simbol ini oleh orang-orang Kristiani lantaran mereka pernah berhubungan dengan suku Indian terutama dalam hal penyebaran agama.
Lambang Swastika ini juga dipakai oleh agama Budha. Mereka biasa menyebutnya ‘Wan’ untuk penyebutan bahasa China dan ‘Manji’ dalam bahasa Jepang. Berbeda dengan Nazi, orang-orang Budha lebih variatif dalam menggunakan Wan ini. Mereka sering menyematkan warna pada Wan dengan arti yang berbeda satu sama lain. Misalnya warna biru untuk kebajikan abadi, hingga kuning yang artinya adalah kemakmuran yang tidak terbatas. Wan juga sering dikaitkan representasi dari Budha itu sendiri.
Simbol Wan ini juga digunakan oleh orang-orang tibet dalam tradisi unik mereka bernama Bon. Berbeda dari biasanya, mereka membalik simbol ini berlawanan dengan arah jarum jam. Hal ini jadi alasan kenapa para penduduk di sana memutari sebuah situs suci-nya dengan berjalan berlawanan dengan arah jarum jam.
Kembali ke China, karakter Wan ini juga di artikan ‘Sepuluh ribu’ dan dipercaya datangnya dari Tuhan. Simbol ini sudah jadi karakter standar, meskipun penggunaannya sendiri sangat jarang dan hanya jika benar-benar diperlukan saja. Kitab-kitab Budha kuno yang ditemukan di China dan Jepang juga menggunakan simbol ini dengan fungsi sebagai penanda denah sebuah kuil.
Tak hanya Budha, simbol Swastika juga sangat lekat dengan penganut agama Hindu. Mereka biasa menyebut simbol ini sebagai ‘Swasti’ yang bisa diartikan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebaikan. Secara umum, Swasti juga berarti keberuntungan dan kesehatan. Implementasi simbol ini cukup variatif bagi orang-orang Hindu. Tak hanya sebagai benda, misalnya dalam ritual peribadatan, tapi juga sebagai pelengkap untuk mengungkapkan sesuatu, bisa perpisahan atau juga keberhasilan.
Swasti ditemukan pertama kali di Lembah Indus yang ditengarai kuat awalnya adalah sebagai simbol pemujaan kepada matahari. Seiring berjalannya waktu, simbol ini pun menyatu dalam perkembangan agama Hindu sendiri. Swasti juga dipercaya sebagai representasi dari dewa Brahma dalam dua manifestasinya. Tak hanya itu, Swasti kerap pula diindentikkan dengan dewa Ganesha dan juga dewi Lakshmi.
Swasti tidak hanya sekedar simbol dengan arti satu dua kata, tapi bisa dijabarkan sangat luas. Masih menurut agama Hindu, Swasti bisa diartikan sebagai empat tujuan hidup, empat tahapan hidup, empat arah, empat musim dan masih banyak yang lain.
Swastika juga digunakan oleh orang-orang Finlandia dan mereka menyebutnya dengan Hakaristi. Bagi mereka, simbol ini adalah sebagai lambang keberuntungan dan digunakan di banyak benda. Mulai dari perhiasan sampai emblem di pesawat angkatan udara mereka. Hakaristi menjadi simbol yang sangat populer dan disukai di Finlandia. Namun sejak akhir Perang Dunia 2, mereka sama sekali dilarang untuk menggunakannya lagi.
Meskipun sudah dilarang sejak beberapa dekade lalu, simbol ini tetap melekat di hati para penduduk Finlandia. Salah satu buktinya adalah ketika sebuah badan pelelangan di sana melakukan transaksi tawar menawar untuk sebuah cincin berlambang Swastika. Hasil penjualan ini pun kabarnya dipakai untuk mereka para veteran perang.
Jika saja Hitler tidak pernah melakukan hal-hal buruk yang mengerikan itu, mungkin kita akan sering menemukan penggunaan lambang ini di zaman sekarang. Gara-gara Hitler juga simbol yang ternyata diartikan oleh banyak orang sebagai kebaikan dan keberuntungan ini jadi berubah makna. Masih ada orang-orang yang setia memakai simbol ini, meskipun mereka akan selalu dibayang-bayangi dengan hukum serta judge masyarakat yang sudah terlanjut lekat menganggap simbol ini adalah lambang kejahatan dan semacamnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…