Cincin Silvianus adalah sebuah benda antik dari masa lalu yang menyimpan misteri yang ternyata cukup menarik. Sejarah cincin ini cukup panjang sebetulnya. Kentalnya bumbu mistik dalam kisah ini justru menjadikan cincin Silvianus semakin menambah daya tarik bagi orang yang melihatnya.
Selain dipercaya menyimpan kekuatan gaib bagi penggunanya, cincin emas ini juga diyakini merupakan inspirasi awal terciptanya salah satu karya fiksi paling populer di abad ke-20. Kesuksesan novel tersebut kemudian diangkat ke layar lebar epik trilogi yang sama suksesnya. Dan cincin magis dalam novel serta film tersebut, ternyata punya ciri-ciri dan kisah latar belakang yang mirip loh dengan cincin Silvianus ini.
Yuk, kita cari tahu seperti apa kisah cincin emas berkekuatan mistis ini.
Cincin Silvianus atau yang punya nama lain cincin Vyne ini adalah cincin bersepuh emas, yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-4. Cincin ini baru ditemukan kembali pada tahun 1785 di sebuah ladang di dekat kampung Silchester, negara bagian Hampshire, Inggris.
Tidak diketahui kapan tepatnya cincin ini ditemukan. Namun, para ahli sejarah memperkirakan bahwa petani yang menemukan cincin ini menjualnya kepada keluarga kaya raya yang menaruh perhatian pada sejarah dan benda-benda antik.
Para ahli sepakat bahwa, entah kenapa, benda ini seolah menyimpan daya tarik yang misterius. Cincin ini memiliki berat 12 gram dan diameternya sangat besar sehingga hanya muat di jempol orang dewasa yang menggunakan sarung tangan tebal. di permukaan lingkaran cincin ini juga tertulis kalimat latin yang berarti “Senicianus live well in God.”
Dahulu kala di abad ke-4, Silvianus, seorang keturunan Romawi singgah di sebuah negara bagian di Inggris bernama Gloucestershire, untuk mengunjungi sebuah kuil kuno Celtic yang diperuntukkan bagi dewa kesembuhan, Nodens, dan berlokasi di sebuah bukit di atas sungai Severn. Dalam kunjungan tersebut, mungkin karena ia tengah fokus mandi untuk kesembuhan di pemandian yang ada di kuil tersebut, cincin emasnya hilang dicuri.
Beberapa dekade kemudian, pada sebuah tablet kuno yang ditemukan di reruntuhan kuil yang baru ditemukan pada abad ke-19, terdapat sebuah tulisan yang isinya mengutuk pelaku pencurian cincin tersebut. Dalam tablet kuno itu, tertulis bahwa, Silvianus memberitahukan dewa Nodens bahwa cincinnya telah dicuri. Ia tahu siapa pencurinya, dan kemudian mengutuknya, “Di antara mereka yang bernama Senicianus lenyapkan kesehatannya, hingga ia mengembalikan cincin tersebut ke kuil Nodens.”
Sebelum namanya setenar sekarang, J.R.R. Tolkien, yang kita kenal sebagai penulis novel legendaris, The Hobbit dan Lord of the Rings, saat itu berprofesi sebagai profesor sastra Anglo-Saxon dan Celtic di universitas Oxford. Saat itu, ia dimintai pendapat oleh temannya, Wheeler, untuk mengklarifikasi siapa itu dewa Nodens dan apa perannya dalam sejarah cincin tersebut.
Banyak yang meyakini bahwa cincin Senicianus adalah inspirasi cincin dalam The Hobbit. Garis besar ceritanya kira-kira seperti ini: Silvianus kehilangan cincin emasnya di Lydney. Silvianus yakin bahwa cincinnya dicuri oleh seseorang, yang namanya ia ketahui bernama Sencianus. Silvianus mengutuk nama yang ia curigai.
Sama seperti Gollum, tokoh fiksi dalam novel karangan Tolkien, yang kehilangan cincin emasnya di gunung berkabut. Gollum berpikir bahwa cincin tersebut dicuri oleh seseorang bernama Bilbo Baggins. Begitupun Gollum, yang begitu mengetahui kalau Bilbo telah menemukan dan menyimpan cincin tersebut, ia menjerit dan mengamuk.
Uniknya, dalam dua novel terkenalnya cincin ini juga memberikan dua kemampuan berbeda kepada penggunanya. Dalam The Hobbit (1937), cincin tersebut memberikan kemampuan menghilang. Sedangkan dalam The Lord of the Rings (1954-1955), cincin ini dapat memberikan penglihatan gaib, memperpanjang usia, dan kekuatan hebat lainnya.
Tak diketahui siapa Senicianus yang dimaksud Silvi dan bagaimana ia mengetahuinya. Tak diketahui juga bagaimana nasib Senicianus setelah dikutuk oleh orang Romawi tersebut. Lalu, bagaimana dengan keberadaan Cincin tersebut? Cincin emas tersebut saat ini di pamerkan dalam sebuah di sebuah tempat penyimpanan barang antik, The Vyne, yang dimiliki oleh National Trust dan telah ditampilkan pertama kalinya ke hadapan publik sejak bulan April 2013.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…