Rela Diputus Pacar karena Jadi Kuli Angkut, Pengorbanan Cewek Cantik Ini Bikin Pengen Nangis

Punya wajah cantik tentunya membuat banyak wanita lain merasa iri. Begitulah  Xiaoyan, wanita berusia 27 tahun asal pinggiran Kota Xuchang, Provinsi Henan, Tiongkok. Dia juga punya pacar yang sudah tiga tahun menjalin hubungan serius dengannya. Awalnya Xiaoyan merasa hidupnya sempurna. Tapi memang, bukan hidup namanya jika tanpa cobaan.

Begitu pula dengan kehidupan Xiaoyan yang mendadak berubah drastis saat adiknya sakit. Seperti halnya kisah sinetron, cobaan yang menghadang Xiaoyan juga begitu berat. Namun ketegaran gadis cantik ini sungguh luar biasa dan banyak menginspirasi. Berikut ini adalah kisah Xiaoyan selengkapnya.

Adik kecilnya sakit Leukimia Limfoblastik

Tepatnya di bulan Juni 2015 lalu, adik laki-lakinya yang berusia 12 tahun mengalami gejala panas di sekujur tubuh. Melihat ada bintik keungunan di tubuh adiknya, Xiaoyan pun segera memeriksakan adiknya ke rumah sakit. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, akhirnya dokter menyatakan jika bocah laki-laki tersebut terkena Leukimia Limfoblastik akut sel T (Risiko menengah).

Setelahnya, adiknya harus melewati proses pengobatan panjang hingga dua tahun belakangan ini. Setidaknya, sudah lebih dari 588 juta dihabiskan untuk pengobatan tersebut, namun belum juga mendapat kesembuhan. Saat ini, adiknya dirawat di Henan Medical University No. 1 Affiliated Hospital, Tiongkok untuk persiapan transplantasi.

Setia dan tulus menyayangi adiknya

Selama ini Xiaoyan melihat adiknya sebagai pribadi yang ceria. Ia sangat menyayanginya. Bahkan, ketika adiknya jatuh sakit, hanya ia yang benar-benar setia memberikan pengorbanan tak ternilai. Xiaoyan bahkan rela meninggalkan pekerjaan lamanya agar bisa mendampingi adiknya ke rumah sakit. Xiaoyan yang menggendong adiknya dari rumah ke stasiun, karena borok di kaki adiknya tidak memungkinkan bocah itu untuk berjalan.

Dengan bobot tubuh sekitar 60 kg, tentu bukan hal mudah membawa adiknya dari loket sampai rumah sakit, dan dari klinik ke ruang perawatan. Hingga akhirnya, adik Xiaoyan harus dirawat inap. Xiaoyan pun mengontrak rumah kecil di dekat rumah sakit. Sementara orangtuanya tetap di desa dan bekerja sebagai petani, karena kondisi mereka yang sudah tua juga tak sehat. Hanya Xiaoyan satu-satunya yang bisa diharapkan untuk mengurus adiknya di masa pengobatan.

Kerja jadi kuli angkut di pabrik

Selama masa pengobatan, baik Xiaoyan juga orangtuanya berusaha untuk meminjam uang ke mana-mana, mulai teman sampai tetangga. Jika tidak ada dana, maka pengobatan pun tidak bisa dilanjutkan. Tak tahan melihat itu, Xiaoyan memutuskan untuk bekerja di pabrik onderdil mobil sebagai kuli angkut. Awal masuk, Xiaoyan diberi upah sekotar 110 ribu perhari, namun secara bertahap naik hingga 196 perhari.

Luar biasanya lagi, bos pabrik juga memaklumi kondisi Xiaoyan dan segala masalah hidupnya. Selama ini, sang bos tak keberatan jika sewaktu-waktu Xiaoyan meninggalkan pekerjaan karena harus menjaga adiknya yang tengah sakit. Karena kondisi adiknya kini, sangat tak bisa diprediksi, dan membuat Xiaoyan harus sering bolak-balik rumah sakit.

Pekerjaan tak wajar bagi perempuan

Keberadaan Xiaoyan di pabrik tentu saja menarik perhatian orang-orang di sekitar. Pasalnya, tanggung jawabnya di pabrik tersebut bukan sesuatu yang umum dilakukan perempuan. Tiap harinya, Xiaoyan mengangkut segerobak as roda lantas memindahnya ke sudut gudang kemudian menyusunnya, begitu seterusnya. Dengan tubuhnya yang kurus, para pekerja lain tentu tak tega. Ribuan batang as roda terus dipindahkan seharian.

Xiaoyan mengaku jika tiap hari merasa punggungnya kaku nyaris tak bisa digerakkan.Tapi apa mau dikata, Xiaoyan membutuhkan dana. Terlebih, ia merasa beruntung menemukan bos baik hati, yang bisa mengerti kondisi hidupnya. Sebab, tempat bekerja sebelumnya, bos Xiaoyan selalu keberatan jika ia bolak-balik meninggalkan pekerjaan.

Diputuskan pacar, padahal hampir menikah

Seperti diketahui, sebelumnya Xiaoyan merupakan gadis cantik yang bikin banyak temannya iri. Ia juga hampir menikah dengan pria yang selama ini menjalin hubungan spesial dengannya. Namun, sejak adiknya sakit, ia memang disibukkan dengan pekerjaan di pabrik dan membuat penampilannya lusuh dan tangannya tak lagi halus.

Hingga akhirnya, pacarnya mengusulkan untuk putus, ia pun bisa memahami situasi itu dan sama sekali tak ingin mengingat tentang mantan pacarnya lagi. Sejauh ini, hanya adiknya yang jadi prioritasnya, bolak-balik menggendong adiknya di punggung dan mendengar suaranya yang makin lemah.

Karena saudara itu adalah harta yang tak ternilai harganya. Demikian pula dengan Xiaoyan yang tak lagi mengingat merawat diri demi kesembuhan adiknya. Dan dari sana pula, ia tahu jika pacarnya hanya menerima kondisi cantiknya saja. Semoga kelak dipertemukan dengan pria yang benar-benar mencintai apa adanya.